Khalayak Film. Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

3. Efek konatif behavioural, yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliput i pola-pola tindakan, kegiatankebiasaan berperilaku Rakhmat, 1993 : 219. Film, sebagai salah satu media, berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum Mcquail, 1989 : 13. Kehadiran film sebagian merupakan jawaban terhadap kebutuhan menikmati waktu senggang secara hemat dan sehat bagi seluruh anggota keluarga. Ada pandangan yang menilai bahwa film memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat.

2.3. Khalayak

Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decorder atau komunikan. Khalayak adalah saah satu actor dari proses komunikasi. Karena itu unsure khalayak tidak boleh diabaikan karena apabila komunikasi itu diboikot oleh khalayak sudah pasti komunikasi itu akan gagal mencapai tujuannya. Khalayak bisa didefenisikan berupa individu, kelompok dan masyarakat. Ada tiga aspek yang perlu diketahui oleh seorang komunikator menyangkut khalayaknya, yakni aspek sosiodemografik, aspek profil psikologis dan aspek karakteristik perilaku khalayak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui data sosio-demografik, profil psikologis dan karakteristik perilaku khalayak yakni: survey, melihat data potensi atau buku statistic yang ada, wawancara, dengan ini maka seorang komunikator yang professional sudah dapat Universitas Sumatera Utara menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, isi pesan yang ingin disampaikan, media yang akan digunakan serta teknik-teknik atau strategi yang dapat dipakai untuk mempengaruhi khalayak Hafied Canggara, 2000:151.

2.3. Film.

Menurut McBride, film adalah fenomena sosial, psikologi dan estetika yang kompleks. Film adalah dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata dan musik, jadi film merupakan sebuah produksi yang bersifat multidimensional dan sangat kompleks. Melalui perkembangannya, film telah memainkan banyak peran dengan memberikan informasi, drama, musik dan lain- lain, dikombinasikan atau bukan. Sebagai media komunikasi massa, film dapat digunakan dengan berbagai fungsi seperti hiburan, penerangan, pendidikan, untuk mempengaruhi dan ajang sosialisasi. Berikut ini adalah jenis-jenis film berdasarkan sifatnya Effendi, 1993:210 : 1. Film cerita Story Film. Film cerita adalah film yang mengandung suatu cerita, yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang filmnya yang tenar. 2. Film berita Newsreel. Film berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi, karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita news value. Universitas Sumatera Utara 3. Film Dokumenter Documentary Film. Film dokumenter adalah film yang merupakan interpretasi puitis yang bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan. Tidak seperti film berita yang dibuat tergesa- gesa, film dokumenter memerlukan pemikiran dan perencanaan yang matang. 4. Film Kartun Cartoon Film. Film kartun adalah film yang berasal dari rangkaian lukisan yang dipotret dan diputar dalam proyektor film sehingga lukisan tersebut menjadi hidup. Menikmati cerita dari film berbeda dengan menikmati cerita dari membaca buku. Cerita dari buku disajikan dengan perantaraan huruf-huruf berderet secara mati. Huruf-huruf itu merupakan tanda-tanda dan akan mempunyai arti hanya di dalam alam sadar. Sedangkan film menampilkan pelaku dalam cerita lengkap dengan tingkah lakunya, suaranya, kostum dan yang lainnya yang berhubungan dengan cerita yg bersangkutan. Berbeda dengan membaca buku yang memerlukan daya pikir dan imajinasi yang aktif, penonton film bisa bersifat pasif dan tinggal menikmati cerita yang disampaikan. Dalam menghayati sebuah film, kerap kali penonton, menyamakan atau mengidentifikasikan seluruh pribadinya dengan salah seorang aktor atau aktris dalam film tersebut. Hal ini dinamakan identifikasi psikologis di mana penonton merasa ia sendiri yang memainkan peranan di dalam film tersebut. Besar sekali pengaruh film terhadap jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu duduk di dalam gedung bioskop tetapi terus berlangsung sampai waktu yang lama. Anak-anak dan remaja sangat mudah terpengaruh oleh film. Pengaruh yang muncul bisa jadi negatif dan sebaliknya. Pengaruh film sangat tergantung dari isi Universitas Sumatera Utara film itu sendiri. Tetapi film tidak selalu menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap penonton film. Selain perubahan tingkah laku, film juga dapat menimbulkan perubahan emosi, sikap atau nilai dalam diri penonton sebagai khalayak media film, serta adanya transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan atau informasi. Dengan hadirnya film, mungkin dapat menambah pengetahuan anak-anak dan remaja dalam memperoleh tambahan informasi yang mungkin jarang atau tidak bisa mereka dapatkan dalam pergaulan sehari-hari.

2.5. Motivasi