Pendahuluan Sejarah Beton Prategang

xxi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Beton merupakan material yang lemah menahan gaya tarik tetapi kuat menahan gaya tekan Edward G Nawi 2001. Kuat tarik beton bervariasi mulai dari 8 sampai 14 persen dari kuat tekannya. Rendah nya kapasitas tarik beton menimbulkan terjadinya retak. Faktor utama yang menyebabkan retak adalah tegangan yang terjadi, terutama tegangan tarik. Wang dan Salmon 1986 menyatakan retak beton biasanya disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: - Perubahan volume, termasuk akibat susut rangkak akibat beban tetap, tegangan akibat suhu dan perbedaan unsur kimia antara bagian beton. - Tegangan lansung dalam dan luar akibat penerusan, beban bertukar arah, lendutan jangka panjang, lendutan awal didalam beton prategang, atau perbedaan penurunan di dalam struktur. - Tegangan akibat lentur Pembatasan retak dapat dicapai dengan membatasi tegangan yaitu dengan pemberian gaya konsentris atau eksentris dalam arah longitudinal elemen struktur Visi Kusuma, 1993 dalam jurnal Umi Khoiroh dkk 2009. Pemberian gaya konsentris atau eksentris yaitu dengan cara menguranngi tegangan tarik pada tumpuan dan daerah kritis pada saat kondisi beban bekerja, sehingga dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan torsional penampang struktur tersebut. Universitas Sumatera Utara xxii Gaya longitudinal tersebut disebut gaya prategang, yaitu gaya tekan yang memberikan prategang pada penampang di sepanjang bentang suatu elemen struktur sebelum bekerjanya beban mati dan beban hidup transversal atau beban hidup horizontal transien. Gaya prategang ini berupa tendon yang diberikan tegangan awal sebelum memikul beban kerjanya yang berfungsi mengurangi atau menghilangkan tegangan tarik pada saat beton mengalami beban kerja, menggantikan tulangan tarik pada struktur beton bertulang biasa. Besar dan jenis pemberian gaya prategang, ditentukan berdasarkan : 1. Jenis sistem yang dilaksanakan 2. Panjang bentang 3. Kelangsingan yang dikehendaki

2.2 Sejarah Beton Prategang

Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa tidak cukup untuk menahan tegangan lentur sehingga terjadi retak-retak didaerah yang mempunyai tegangan lentur, geser dan puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak awal pada beton bertulang disebabkan oleh ketidakcocokan non compatibility dalam tegangan-regangan baja dan beton, hal ini yang merupakan titik awal dikembangkannya suatu material baru seperti beton prategang. Beton prategang adalah material yang banyak digunakan dalam konstruksi. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai tingkat Universitas Sumatera Utara xxiii yang diinginkan N Khrisna Raju,1988. Dengan kata lain Beton prategang merupakan penerapan gaya pratekan pada balok sedemikian rupa sebelum dikerjakan beban luar guna meniadakan tegangan tarik serat beton yang terjadi saat beban luar bekerja Nasution, 2009 dalam jurnal Hardwiyono Sentot dkk 2013.

2.3 Karakteristik Material