Kehilangan Gaya Prategang Akibat Perpendekan Elastis Beton Elastic Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon Friction Kehilangan Gaya Prategang Akibat Rangkak Creep

lxxxiii  Analisis kehilangan gaya prategang dalam kondisi pasca tarik post tension Diketahui : • Mutu beton = 42 Mpa • Modulus elastis beton Ec = 35.000 Mpa • Modulus elastisitas baja E s =1950.000 Mpa • A s = 77 x 98,71 = 7600,67 mm 2 • P i = 11 453,4 kN= 11453400 N • A c = 600 x 700 = 420.000 mm 2

4.2.1 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Perpendekan Elastis Beton Elastic

Shortening Penyelesaian : Kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis beton dapat dihitung dengan persamaan : ES = 0,5 � � � � �� Perhitungan Tegangan awal pada baja f pi = � � � = 11453,4 � 1000 7600,67 = 1506,893 Nmm 2 Perhitungan Tegangan beton pada level baja f ci = � � � Universitas Sumatera Utara lxxxiv = 11 453,4 � 1000 420.000 = 27,27 Nmm 2 Rasio modulus dihitung dengan � � = � � � �� = 195000 35.000 = 6 Perhitungan Kehilangan tegangan akibat deformasi elastis beton ES = 0,5 � � � � �� ES = 0,5 x 6 x 27,27 = 0,5 x 84,3372 = 81,81 Nmm 2 ES = 81,81 1506,893 100 = 5,43 Atau dengan menggunakan persamaan ES= 0,5 � �� � � +�� � = 0,5 6.11453400 420.000+6.7600,67 = 0,5 68720400 465604,02 = 74 Nmm 2 ES = 74 1506,893 100 = 5,34 Universitas Sumatera Utara lxxxv

4.2.2 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon Friction

Kehilangan tegangan akibat friksi pada tendon pasca tarik dihitung dengan rumus : � � = � � . � �.� � +�� Bila K. . � � + �� tidak lebih besar dari 0,3 maka kehilangan tegangan akibat friksi harus diperhitungkan dengan rumus : ∆� � �= � � K. . � � + �� Diketahui : • P i = 11 453,4 kN = 11 453 400 N • Panjang bentang = 14 m • Jenis baja = strand 7 kawat • Jenis selongsong = metal flexibel o Koefisien wobble K = 0,0066 o Koefisien kelengkungan µ = 0,25 sumber : Presstresed Concrete Institute dalam buku Edward Nawi hal 88 • � = 0 tidak ada sudut lengkung kabel, kabel berada pada sumbu netral Penyelesaiaan : cek harga K. . � � + �� = 0,0066 x 14 + 0 =0,0684 0,3 Universitas Sumatera Utara lxxxvi sehingga kehilangan gaya prategang dihitung dengan persamaan : ∆� � �= � � K. . � � + �� Perhitungan Tegangan awal pada baja f pi = � � � = 11453,4 � 1000 7600,67 = 1506,893 Nmm 2 Kehilangan prategang dihitung dengan persamaan : ∆� � � = � � K. . � � + �� = 1506,893 x 0,0684 = 103,372 Nmm 2 Sehingga kehilangan prategang akibat gesekan adalah ∆� � � = 103,372 1506,893 x 100 = 6,84

4.2.3 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Rangkak Creep

Dihitung dengan menggunakan persamaan : ∆CR = φ x � � � fc Diketahui : • Gaya prategang : 11453,4 kN • Rasio modulus : � � = 6 Universitas Sumatera Utara lxxxvii Penyelesaian : Perhitungan Tegangan awal pada baja f pi = � � � = 11453,4 � 1000 7600,67 = 1506,893 Nmm 2 Perhitungan Tegangan beton pada level baja f ci = � � � = 11 453,4 � 1000 420.000 = 27,27 Nmm 2  Perhitungan tegangan akibat beban mati Beban mati = 3568,11 kgm = 3,57 Tm Momen akibat beban mati = 18 3,57 14 2 = 87,465 Tm = 870,465 Kgm P d = � � � = 870,465 49.000.000 420.000 = 7461,13 Tegangan yang terjadi f cd = 7461,13 420.000 = 17,7645 f ci -f cd = 27,27 – 17,765 = 9,51 Universitas Sumatera Utara lxxxviii Dengan cara koefisien rangkak, kehilangan tegangan pada baja prategang adalah : ∆CR = φ x � � � f ci – f cd = 1,6 x 6 x 9,51 = 91,296 Nmm 2 φ = 1,6 untuk post tension ∆CR = 91,296 1506,893 � 100 = 6,058

4.2.4 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Susut Beton Shrinkage