Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon

lxx

3.8.6 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon

Pada struktur beton prategang dengan tendon yang melengkung diketahui adanya gesekan pada sistem penarik jacking dan angkur sehingga tegangan yang ada pada tendon lebih kecil daripada yang terdapat pada alata baca tekanan pressure gauge. Kehilanagan tegangan akiabat gesekan pada tendon sangat dipengaruhi oleh pergerakan dari selongsong wobble. Untuk itu digunakan koefisien wobble , k, dan koefisien kelengkungan � . harga K untuk tendon 7 wire strand pada selongsong yang fleksibel adalah antara 0,0016-0,0066. Harga �-nya antara 0,15-0,25. Sedangkan kehilangan tegangan akibat gesekan pada tendon dapat ditentukan dengan pesamaan berikut : � 2− � 1 � 1 =-KL- ��...................................................................................................... 3.11 Dimana : � 1 = besarnya gaya prategang dititk 1 � 2 = besarnya gaya prategang dititk 2 L = panjang segmen yang diperhitungkan � = sudut pada tendon e = 2,7183 menurut SNI 2002 dalam budiadi andri 2008, kehilangan tegangan akibat friksi pada tendon pasca tarik harus diperhitungkan dengan rumus � � = � � . � �.� � + �� ................................................................................................. 3.12 Bila �. � � + �� tidak lebih besar dari 0.3 maka kehilangan teganngan akibat friksi Universitas Sumatera Utara lxxi harus diperhitungkan dengan rumus : � � = � � 1 + �. � � + ��...................................................................................... 3.13 Dimana : � � : gaya prategang pada ujung jangkar � � : gaya prategang pada titik yang ditinjau Tabel 7 koefisien wobble dan koefisien kelengkungan Jenis tendon Koefisien wobbble K foot Koefisien kelengkungan µ Tendon diselubungi metal fleksibel Tendon kawat Strand 7 kawat Batang mutu tinggi 0,0010-0,0015 0,0005-0,0020 0,0001-0,0006 0,15-0,25 0,15-0,25 0,08-0,30 Tendon diselubungi metal rigid Strand 7 kawat 0,0002 0,15-0,25 Tendon yang dilapisi mastic Tendon kawat Strand 7 kawat 0,0010-0,0020 0,0010-0,0020 0,05-0,15 0,15-0,15 Tendon yang dilumasi dahulu Tendon kawat Strand 7 kawat 0,0003-0,0020 0,0003-0,0020 0,05-0,15 0,05-0,15 Sumber : Prestressed Concrete Institute Sedangkan menurut ACI 318 dalam Budiadi Andri 2008 � � = � � . � −�� � +� � � �� .......................................................................................... 3.14 Dimana : � �� : jarak dari tendon yang ditarik Universitas Sumatera Utara lxxii � � : jumlah nilai absolut pada semua deviasi angular dari tendon sepanjang � �� dalam radian. � � : deviasi angular atau dalam wobble, nialinya tergantung pada diameter selongsong untuk selongsong � � . Untuk selongsong berisi strand dan mempunyai diameter dalam : • � � ≤ 50 mm 0.016 ≤ � � ≤ 0.024 • 50 � � ≤ 90 mm 0.012 ≤ � � ≤ 0.016 • 90 � � ≤ 140 mm 0.008 ≤ � � ≤ 0.012 • ���������� ����� ����� 0.016 ≤ � � ≤ 0.024 • ������ ���� ������ ����� ���������� ��������� � � = 0.0086 Koefisien kelengkungan friksi, dengan nilai : - �≈ 0.2 untuk strand pada selongsong besi yang mengkilap dan dilapisi zinc - �≈ 0.15 untuk strand yang diberi gemuk greased dan dibungkus - �≈ 0.5 untuk strand pada selongsong beton yang tidak dibentuk unlined - Universitas Sumatera Utara lxxiii

BAB IV APLIKASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Data perencanaan

2 x 7m Asumsi yang digunakan dalam analisis struktur, yaitu: a. Fungsi gedung untuk perdagangan b. Berat jenis beton bertulang ρ = 2400 kgm 3 = 24 kNm 3 c. Berat jenis beton mutu tinggi = 2500 kgm 3 d. Untuk Beton prategang dipakai beton mutu tinggi f’c = 45 Mpa e. Modulus elastisitas Ec beton = 36 kNmm 3 f. Modulus elastisitas baja = 195.000 Mpa g. Tebal pelat lantai 15 cm 2 x 4 m Universitas Sumatera Utara