xxxiii
dan untuk beton normal Wc ≡2400 kgm
3
, niali modulus elastisitas nya : Ec = 4700
��
′
� Mpa Sedangkan nilai regangan pada saat tegangan maksimum
ɛ bervariasi antara
0.0015-0.0030. untuk beton dengan berat normal, nilai ɛ
~0.0020
2.5.3. Hubungan Tegangan Regangan
Pengetahuan mengenai hubungan tegangan regangan beton merupakan hal penting dalam mengembangkan analisis desain serta prosedur-prosedur dalam struktur beton.
Pada gambar 2.6 menunjukan kurva tegangan regangan yang diperoleh dari pengujian yang menggunakan benda uji beton silinder yang dibebani tekan uniaksial
Gambar 2.6 kurva tegangan regangan tipikal untuk beton
Universitas Sumatera Utara
xxxiv
Berdasarkan gambar 2.6 dapat terlihat bahwa : 1.
Semakin rendah kekuatan beton, semakin tinggi regangan gagalnya. 2.
Panjang bagian yang semula relatif linear akan bertambah untuk kuat tekan beton yang semakin besar
3. Ada reduksi yang sangat nyata pada daktilitas untuk kekuatan yang meningkat
2.5.4. Susut
susut adalah kontraksi akibat pengeringan dan perubahan kimiawi yang tergantung pada waktu dan keadaan kelembaban tetapi tidak pada tegangan.
Pada dasarnya ada dua jenis susut, yaitu : 1.
Susut plastis, yang terjadi selama beberapa jam pertama sesudah pengecoran beton segar di cetakan
2. Susut pengeringan, terjadi sesudah beton mengering dan sebagian besar
proses hidrasi kimiawi di pasta semen telah terjadi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut pengeringan adalah :
a. Agregat
Agregat beraksi menahan susut pasta semen, sehingga beton yang lebih kecil banyak kandungan agregat akan lebih sedikit mengalami susut.
b. Rasio air semen
Semakin tinggi rasio air semen, semakin tinggi pula efek susut
Universitas Sumatera Utara
xxxv
c. Ukuran elemen beton
Semakin besar volume elemen beton , semakin berkurang laju dan besar totall susut. Akan tetapi, durasi waktu susut akan lebih lama karena membutuhkan
waktu yang lebih banyakdalam pengeringan untuk mencapai daerah dalam. d.
Kondisi kelembaban sekitar Semakin tinggi kelembaban , semakin kecil laju penyusutan
e. Penulangan
Beton bertulang mengalami penyusutan lebih sedikit dibandingkan dengan beton polos tidak bertulangan.
f. Bahan tambahan
Efek ini bervariasi tergantung pada jenisnya, misal akselarator seperti kalsium klorida yang digunakan untuk mempercepat proses pengerasan
beton, akan memperbesar susut. g.
Jenis semen Semen yang cepat kering akan susut lebih banyak dibandingkan dengan jeni-
jenis lainnya, sedangkan semen pengkompensasi susut akan mengurangi retak susut apabila dugunakan bersama tulangan pengekang.
h. Karbonasi
Susut karbonasi disebabkan oleh reaksi antara karbondioksida yang ada di atsmosfir udara dengan yang ada di pasta semen. Banyak nya susut
gabungan bergantung pada urutan proses karbonasi dan pengeringan. Apabila kedua fenomena tersebut bekerja secara simultan, maka susut yang terjadi
akan lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
xxxvi
2.5.5. Rangkak