Kuat Tekan Kuat Tarik Dan Kuat Lentur

xxx 1. Besaran sesaat atau jangka pendek, yaitu kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, geser dan kekakuan yang diukur dengan modulus elastisitas 2. Besaran jangka panjang, yaitu rangkak dan susut Pemakain beton berkekuatan tinggi dapat memperkecil dimensi penampang melintang unsur-unsur struktural beton prategang. Dengan berkurangnya berat mati material, maka secara teknis maupun ekonomis bentang yang lebih panjang dapat dilakukan. Perubahan bentuk pada beton adalah langsung dan tergantung pada waktu. Pada beban tetap, peubahan bentuk bertambah dengan waktu dan jauh lebih besar dibandingkan harga langsungnya. Susut tidak disebabkan oleh tegangan, tetapi merupakan akibat dari hilangnya air dalam proses pengeringan beton, sementara rangkak oleh bekerjanya tegangan. Susut dan rangkak menyebabkan perubahan bentuk aksial, kelengkungan pada penampang, kehilangan tegangan lokal antara beton dan baja, redistribusi aksi internal pada struktur statis tertentu.

2.5.1. Kuat Tekan

Berdasarkan ACI 363R-92, “State Of The Art Report On High Strength Concrete” karakteristik beton dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Beton mutu normal kuat tekan 41 Mpa 2. Beton mutu tinggi kuat tekan ≥ 41 Mpa Besar kuat tekan beton bergantung pada jenis campuran, agregat, waktu dan kualitas perawatan. Umumnya kuat tekan yang digunakan dalam perencanaan adalah kuat tekan beton umur 28 hari yang diperoleh dari pengujan laboratorium dengan menggunakan alat uji silinder berdimensi 6”x12 Universitas Sumatera Utara xxxi Besarnya kuat tekan dapat dihitung dengan menggunakan rumus �′� = � � � ..................................................................................................................... g Dimana : f’c : kuat tekan beton umur tertentu Mpa P : beban tekan maksimum As : luas penampang benda uji mm 2

2.5.2. Kuat Tarik Dan Kuat Lentur

secara umum, nilai kuat tarik beton relatif kecil dan pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai kuat tarik f ct adalah 0.10 f’c f’ ct 0,20 f’c. Metode yang paling umum digunakan dalam pengujian kuat tarik adalah metode splitting atau pembelahan silinder. Besar nya kuat tarik belah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: � �� = 2� � � � � .................................................................................................................. h Dimana : � �� : kuat tarik belah benda uji Mpa P : beban tekan maksimum N I : panjang benda uji mm D s : diameter benda uji mm sedangkan, untuk komponen struktur yang mengalami lentur, nilai kuat lentur modulus of repture, f r digunakan dalam desain analisis penampang. Besar kuat lentur diukur dengan menguji balok beton polos berpenampang bujur sangkar 6” dan panjang bentang 18”. Universitas Sumatera Utara xxxii - Modulus elastisitas Beton pada dasarnya bersifat non linear sehingga nilai modulus elastisitasnya hanyalah pendekatan. Gambar 2.5 menunjukan modulus tangent dan secant pada beton. Gambar 2.5 Modulus tangent dan secant pada beton Nilai modulus elastis beton selalu berubah tergantung pada kuat tekan lentur dan umur beton. Umumnya yang diambil cukup mewakili nilai modulus elastisitas beton adalah modulus secant untuk 0.45 f’c. Standard SNI-03 menetapkan rumus berikut untuk menghitung modulus elastisitas beton Ec : E c = 0.043 W c 1.5 �� ′ � untuk 1500 Wc =2500 kgm 3 ....................................... h Dimana : Wc adalah densitas beton dalam kgm 3 f’c adalah kuat tekan silinder dalam Mpa Universitas Sumatera Utara xxxiii dan untuk beton normal Wc ≡2400 kgm 3 , niali modulus elastisitas nya : Ec = 4700 �� ′ � Mpa Sedangkan nilai regangan pada saat tegangan maksimum ɛ bervariasi antara 0.0015-0.0030. untuk beton dengan berat normal, nilai ɛ ~0.0020

2.5.3. Hubungan Tegangan Regangan