Metode pratarik pretension method Metode pascatarik post tension method

li Dimana : � = �� 2 8 Sehingga persamaan menjadi � � = � � � � = �� 2 8� � = 8�� �� 2 ............................................................................................................... 3.5 Dimana : P = gaya prategang W = momen tahanan M = momen akibat beban luar A = luas penampang L = panjang bentang

3.2 Metode Prategang

Ada dua jenis metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu :

3.2.1 Metode pratarik pretension method

metode ini yaitu baja prategang diberi gaya prategang terlebih dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pratarik. Adapun prinsip pratarik secara singkat dijelaskan seperti pada gambar 3.5 Universitas Sumatera Utara lii Gambar 3.5 Metode pratarik Tahap a Kabel tendon prategang ditarik atau diberi gaya prategang kemudian diangker pada suatu abutment tetap. Tahap b Beton dicor pada cetakan formwork dan landasan yang sudah disediakan sedemikian sehingga melingkupi tendon yang sudah diberi gaya prategang dan dibiarkan mengering. Tahap c Setelah beton mengering dan cukup umur dan kuat untuk menerima gaya prategang, tendon dipotong dan dilepas, sehingga prategang ditransfer ke beton. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum Universitas Sumatera Utara liii menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan merata

3.2.2 Metode pascatarik post tension method

Pada metode pascatarik, beton dicor terlebih dahulu, dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau tendon yang disebut duct. Metode pasca tarik dapat dijelaskan secara singkat seperti pada gambar 2.7 Gambar 3.6 Prinsip metode pascatarik Universitas Sumatera Utara liv Tahap a Dengan cetakan form work yang telah disediakan lengkap dengan saluranselongsong kabel prategang tendon duct yang dipasang melengkung sesuai bidang momen balok, beton dicor Tahap b Setelah beton cukup umur dan kuat memikul gaya prategang, tendon atau kabel prategang dimasukan dalam selongsong tendon duct, kemudian ditarik untuk mendapat gaya prategang. Metode pemberian gaya prategang ini, salah satu ujung kabel diangker, kemudian ujung lainnya ditarik ditarik satu sisi. Ada pula yang ditarik dikedua sisinya dan diangkerkan secara bersamaan. Setelah diangker, kemudian saluran di grouting melalui lubang yang telah disediakan Tahap c Setelah diangkurkan, balok beton menjadi tertekan, jadi gaya prategang telah ditransfer ke beton. Karena tendon dipasang melengkung, maka akibat agaya prategang tendon memberikan beban merata ke balok yang arahnya ke atas, akibatnya balok melengkung keatas. Karena alasan transportasi dari pabrik kelokasi proyek, maka biasanya beton prategang dengan sistem post tension ini dilaksanakan secara segmental balok dibagi-bagi misalnya dengan panjang 1-1,5 m, kemudian pemberian gaya prategang dilaksanakan diproyek, setelah balok segmental tersebut dirangkai. Universitas Sumatera Utara lv Gaya prategang ditransfer melalui penjangkaran ujung seperti chucks dari supreme products seperti terlihat dalam gambar 3.7. Tendon berupa strand tidak boleh dilekatkan atau disuntik sebelum terjadinya prategang penuh. Gambar 3.7 a angker strand, b angker strand tunggal, c chuck angker Sumber : prestressed concrete design, Edward G Nawy

3.3 Material Penyuntikan