37 “Tenaga kerja harian lepas adalah tenaga kerja yang bekerja pada
pengusaha untuk melakukan pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu maupun kontinuitas pekerjaan dengan menerima
upah didasarkan atas kehadirannya seca
ra harian” ayat 2 “Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
kepada tenaga kerja untuk sesuatu pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang ditetapkan
menurut
suatu perjanjian,
atau perundang-undangan
dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antar pengusaha
dengan tenaga kerja, termasuk tunjangan, baik untuk tenaga kerja sendiri maupun keluarganya. ayat 8
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan status pekerja pengangkut pasir besi ialah
kedudukan seseorang dalam unit usahakegiatan pengangkutan pasir besi, yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu ataupun
yang bekerja pada pengusaha untuk melakukan pengangkutan yang tidak terikat perjanjian kerja waktu tertentu, dengan menerima imbalan
dalam bentuk uang, yang ditetapkan menurut suatu perjanjian atau perundang-undangan, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antar pengusaha dengan pekerja.
b. Pengaruh Status Pekerjaan Orang Tua Terhadap Pengasuhan
Anak
Di kehidupan ini, pekerjaan merupakan sumber penting untuk menjalankan roda sebuah keluarga. Hidup dan pekerjaan saling
menopang satu sama lainnya. Melalui pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
– kebutuhan dasar di
38 keluarga terutama yang terikat dengan kebutuhan sandang, papan, dan
rumah Fatchiah E. Kertamuda, 2009: 61 Pekerjaan ayah mempengaruhi anak secara tidak langsung dalam
arti bahwa pekerjaan itu mempengaruhi standar yag ditentukan ayah bagi anaknya. Dari pengalaman kerjanya, ayah mengetahui sikap,
kecakapan dan kualitas apa saja yang perlu untuk keberhasilan. Kemudian ia mencoba memupuk sikap dan sifat itu pada anaknya. Jadi
standar dunia pekerjaan mempengaruhi rumah dan peran ayah. Bila ibu bekerja di luar rumah, kesempatan untuk kehidupan sosial dan rekreasi
dengan keluarga biasanya terbatas, dan tiap anak harus mengerjakan lebih banyak tugas rumah tangga dari yang lazim Hurlock, 1978: 212-
213 Field 2002: 14 menyatakan, bahwa jumlah waktu yang
dihabiskan seorang ayah bersama bayinya memang bervariasi. Tetapi berbagai hasil penelitian memperlihatkan, ayah memiliki waktu terbatas
untuk berada bersama anak. Pekerja dengan status kontrak memiliki jumlah jam kerja yang
pasti, sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam kontrak sehingga membuat pekerja terikat waktu dalam bekerja. Sedangkan pekerja
dengan status lepas kontrak tidak memiliki keterikatan waktu dalam bekerja, sehingga memungkinkan untuk membuat manajemen waktu
yang disesuaikan dengan keinginannya. Sehingga dalam hal ini pekerja
39 dengan status lepas kontrak memberikan kesempatan yang lebih besar
untuk dapat berinteraksi dengan anak. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa,
latar belakang pekerjaan orang tua memberikan pengaruh terhadap pola pengasuhan yang diterapkan terhadap anak di antaranya adanya
penerapan standar tertentu yang diharapkan orang tua terhadap anak sesuai dengan latar belakang pekerjaan orang tua saat ini. Latar
belakakng pekerjaan orang tua juga memberikan konsekuensi terhadap waktu, dan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak. Pekerja dengan
status lepas kontrak memungkinkan pekerja untuk memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak karena
tidak adanya keterikatan kontrak terhadap perusahaan tertentu. Sehingga orang tua dapat membuat manajemen waktu yang bisa
disesuaikan agar tetap dapat meluangkan waktu bersama anak.
B. Kerangka Berpikir
Pendidikan luar sekolah, sebagai subsistem pendidikan nasional mencakup pula bentuk
– bentuk pendidikan lainnya yang berkaitan dengan dengan upaya pemenuhan kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat
diperoleh dengan jalur pendidikan sekolah, salah satunya ialah pendidikan orang dewasa yang di dalamnya mencakup pendidikan kehidupan keluarga.
Pada hakikatnya pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan sepanjang hayat. Pembinaan dan pengembangan kepribadian serta