72 dan sopan santun terhadap orang lain terutama orang tua. Ketika
terjadi pelanggaran terhadap aturan yang dibuat, orang tua memberlakukan sanksi tertentu terhadap anak, dengan tujuan agar
anak tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sehingga anak bisa belajar mengenai konsekuensi atas tindakan yang dilakukan.
d. Kontrol orang tua terhadap anak dalam bertindak dan
mengambil keputusan
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang menanamkan pendidikan terhadap anak memiliki peran yang penting dalam
mempengaruhi karakter anak di masa mendatang. Orang tua perlu melakukan pengawasan dan pantauan terhadap aktivitas yang
dilakukan anak baik di lingkungan keluarga, maupun di luar lingkungan keluarga agar orang tua dapat mendeteksi adanya
penyimpangan yang mungkin dapat terjadi pada anak sedini mungkin, sehingga anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang melanggar
norma-norma yang berlaku. Dalam keluarga pengangkut pasir besi, orang tua memberikan
kebebasan terhadap anak untuk beraktivitas dan berteman dengan siapa saja. Meskipun demikian, orang tua juga melakukan pengawasan
terhadap anak, dengan tujuan untuk meminimalisir tindakan negatif yang mungkin dilakukan oleh anak, sebagaimana yang diungkapkan
oleh EN CW IV, bahwa: “Saya berusaha memantau aktivitas anak. Saya membiarkannya
bertindak sendiri, namun tetap dalam pengawasan. Jadi kalo
73 anak berbuat salah, saya bisa membimbingnya. Kalau anak
berbuat onar, sudah pasti saya akan menasehati karena itu bukan perbuatan yang baik. Saya memberikan kebebasan anak untuk
bergaul dengan siapa saja.” Hal serupa juga diungkapkan oleh AG CW V, bahwa:
“Saya memantau aktivitas yang anak lakukan baik di rumah maupun di luar rumah. Saya biasanya memberikan nasehat
sebelum anak melakukan sesuatu agar anak memiliki pedoman sebelum bertindak, sehingga diharapkan anak tidak melakukan
aktvitas yang tidak diinginkan orang tua. Kalau anak berbuat onar, saya menasehatinya. Kalau tidak bisa ya saya marahi, dan
saya hukum. Saya memberikan kebebasan anak untuk bergaul dengan siapa saja. Saya mengetahui kegiatan anak di luar
rumah, meski tidak semua.” Berbeda dengan HD, beliau tidak memantau aktivitas anak dan
membiarkan anak bertindak sendirian, karena beliau merasa anak sudah cukup besar untuk diberikan tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri sebagaimana yang diungkapkan HD CW VI, bahwa: ”Saya tidak memantau setiap aktivitas anak, ketika anak
bermain saya membiarkan anak bertindak sendiri, karena anak saya sudah besar jadi perlu memberikan anak tanggungjawab
dalam melakukan sesuatu. Kalau anak berbuat hal yang tidak baik dan mengganggu sekitarnya, akan saya tegur dan saya
nasehati. Saya biarkan anak bergaul dengan siapa saja, karena bergaul itu juga penting sebagai wadah bersosialisasi. Sebagai
orang tua saya cuma bisa mengawasi saja.” Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa orang tua
memberikan kebebasan terhadap anak untuk beraktivitas dan berteman dengan siapa saja, namun orang tua juga melakukan
pengawasan dan pantauan terhadap aktivitas yang dilakukan anak baik di lingkungan keluarga, maupun di luar lingkungan keluarga agar
orang tua dapat mendeteksi adanya penyimpangan yang mungkin
74 dapat terjadi pada anak sedini mungkin, sehingga orang tua dapat
meminimalisir tindakan negatif yang mungkin dilakukan oleh anak. Ketika anak melakukan sesuatu yang tidak baik atau melakukan
sesuatu yang dapat mengganggu sekitarnya, orang tua tidak berpangku tangan dan membiarkannya. Orang tua memberikan teguran dan
nasehat, agar anak tidak bertindak sembarangan. Namun kesibukan ayah sebagai pencari nafkah membuat ayah tidak selalu dapat
memantau aktivitas anak.
e. Sikap orang tua dalam menghadapi keinginan anak