32 orang tua memberikan banyak larangan kepada anak-anak dan yang
harus mereka laksanakan tanpa kecuali dan tanpa ada pengertian pada anak. Didikan yang demokratis mengenai tindakan-tindakan yang harus
diambil; menerangkan
alasan-alasan dari
peraturan-peraturan, menjawab pertanyaan-pertanyaan anak, dan bersikap toleran.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, masing- masing pengasuhan memiliki dampak yang berbeda terhadap perilaku
anak. Di antara ketiga pengasuhan di atas yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak adalah pengasuhan demokratis,
karena dalam pengasuhan demokratis orang tua menerapkan kedisiplinan yang tidak kaku, dan diimbangi dengan kebebasan anak
untuk berpendapat dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan keluarga. Hal tersebut menjadikan hubungan
orang tua dan anak terjalin dengan penuh kehangatan, sehingga akan memberikan rasa percaya diri terhadap anak, dan diharapkan anak dapat
terhindar dari pengaruh buruk lingkungan.
4. Stratifikasi Sosial
a. Pengertian Stratifikasi Sosial
Menurut Pitirin A. Sorokin dalam Indianto Muin dan Yusriyanti 2004: 48, sistem stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah. Dasar dan inti
33 sistem stratifikasi masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan
pembagian hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu-individu atau kelompok-kelompok dalam suatu sistem sosial.
Menurut Soerjono Soekanto dalam Indianto Muin dan Yusriyanti 2004: 48-49, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang
atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Startifikasi sosial merupakan gejala umum pada masyarakat, baik
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern yang heterogen. Pada umumnya, stratifikasi sosial didasarkan pada kedudukan yang
diperoleh melalui
serangkaian usaha
perjuangan berdasarkan
kepiawaian seseorang dalam melangsungkan interaksinya di dalam masyarakat. Menurut Idi 2011: 78, stratifikasi sosial adalah sebuah
konsep yang menunjukkan adanya perbedaan dan atau pengelompokan suatu kelompok sosial komunitas secara bertingkat.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
b. Bentuk Stratifikasi Sosial
Menurut Karl Marx dan Max Weber dalam Indianto Muin dan Yusriyanti 2004: 57, stratifikasi sosial dalam masyarakat disebabkan
oleh berkembangnya kekayaan, kekuasaan, dan prestise.
34 Maryati dan Suryawati 2011: 51-55 mengungkapkan bahwa,
terdapat tiga bentuk stratifikasi sosial, yaitu stratifikasi ekonomi, sosial, dan politik. Akan tetapi yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
stratifikasi ekonomi, hal ini dikarenakan skripsi ini berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga.
Maryati dan Suryawati 2011: 51 menyatakan bahwa, pembagian atau stratifikasi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan
masyarakat atas kepemilikan harta. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat dapat dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu:
1 Kelas atas, terdiri atas kelompok orang-orang kaya yang dengan
leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan.
2 Kelas menengah, terdiri atas kelompok orang-orang yang
berkecukupan yang sudah mampu memenuhi kebutuhan pokok primer.
3 Kelas bawah, terdiri atas kelompok orang miskin yang masih
belum mampu memenuhi kebutuhan primer. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian atau
stratifikasi masyarakat berdasarkan ekonomi dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Penggolongan
tersebut didasarkan pada kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
35 Peneliti membatasi ruang lingkup tingkat ekonomi keluarga hanya
pada tingkat ekonomi menengah dan bawah. Hal ini dikarenakan peneliti mengambil sampel di daerah pedesaan. Di desa jarang
ditemukan keluarga dengan tingkat ekonomi atas, sebagian besar penduduk di desa berada pada tingkat ekonomi menengah dan bawah.
Penggolongan ekonomi menengah dan bawah ini didasarkan pada UMK Upah Minimum Kabupaten. Berdasarkan data Disnakertrans
Jawa Tengah tahun 2012, UMK untuk Kabupaten Cilacap sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:
1 Wilayah kota, meliputi tiga kecamatan, yaitu Cilacap Utara,
Tengah, dan Selatan. UMK pada wilayah kota adalah Rp 852.000,00bulan.
2 Wilayah timur, meliputi tujuh kecamatan, yaitu Kesugihan, Maos,
Sampang, Binangun, Nusawungu, Kroya, dan Adipala. UMK pada wilayah timur adalah Rp 747.000,00bulan.
3 Wilayah barat, meliputi 14 kecamatan, yaitu Jeruk Legi,
Kawunganten, Bantarsari, Gandrungmangu, Sidareja, Cipari, Kedungreja, Patimuan, Karangpucung, Cimanggu, Majenang,
Wanareja, Dayeuhluhur, dan Kampung Laut. UMK pada wilayah barat adalah Rp 720.000,00bulan.
36
5. Status Pekerjaan Orang Tua dan Pengasuhan Anak