Perbedaan komunikasi verbal dan non-verbal

Komunikasi Kesehatan 2014 24 a. Komunikasi kinesik adalah komunikasi non verbal yang diimplementasikan melalui isyarat tubuh, contohnya gesture gerakan tubuh, posisi tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. b. Komunikasi proksemik adalah komunikasi non verbal yang ditunjukkan oleh ruang dan jarak antara dua atau lebih individu yang saling berkomunikasi. Proksemik dibagi menjadi proksemik jarak, ruang, dan waktu. Proksemik jarak merupakan simbol komunikasi yang cukup sensitif, karena jarak menentukan kedekatan psikologis dan sosial antar individu yang berkomunikasi. Jarak dibagi menjadi jarak intim, jarak personal, jarak sosial, dan jarak publik. Proksemik ruang yaitu bagaimana seseorang menginterpretasikan ukuran ruang, atmosfer dalam ruangan, warna, pencahayaan, jangkauan ruang selama proses komunikasi. Proksemik waktukronemik meliputi penggunaan waktu untuk berkomunikasi. c. Komunikasi haptik adalah komunikasi dimana tidak ada jarak antara dua orang, misalnya berjabat tangan, menepuk, menyentuh, memegang, meraba, mengelus, mencubit. Komunikasi haptik ditentukan oleh tiga faktor, yaitu atraksi dan kesukaan, kekeluargaankekerabatan, kekuasaan dan status. d. Komunikasi paralinguistik terkait bagaimana “Suara” menginterpretasikan pesan, contohnya tertawa, mendesah, menjerit, dan kualitas suara meliputi kecepatan, artikulasi, dan lain-lain. Menurut Darwin, ada tiga pendekatam yang berkaitan dengan komunikasi non verbal, yaitu pendekatan etiologi, pendekatan antropologi, dan pendekatan fungsional. Dalam pendekatan etiologi, Darwin mengasumsikan bahwa komunikasi non verbal dari makhluk hidup yang berbeda adalah sama. Dua contoh pendekatan ini adalah senyuman dan ekspresi wajah yang dapat ditemukan pada setiap makhluk hidup dan setiap kultur masyarakat. Pendekatan antropologi menganggap bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi oleh kultur masyarakat. Pendekatan fungsional memandang bahwa norma-norma kultural dianggap sebagai sesuatu yang telah ada dan diperhitungkan dalam kerangka waktu sebagai variasi kultural.

3. Perbedaan komunikasi verbal dan non-verbal

Walaupun keberadaan komunikasi verbal dan non verbal bersifat holistik atau tidak dapat dipisahkan, keduanya memiliki perbedaan. Apabila dilihat dari Komunikasi Kesehatan 2014 25 segi dimensi yang digunakan, komunikasi verbal hanya memiliki satu dimensi, yaitu bahasaungkapan, sedangkan komunikasi non verbal adalah multi dimensi, yaitu suara, postur tubuh, gerak tubuh, jarak, dan lain-lain. Dilihat dari segi penyampaiannya, komunikasi verbal bersifat intemiten berselang maksudnya ada saatnya berbicara dan saatnya untuk berhenti berbicara, sedangkan komunikasi non verbal bersifat kontinu kesinambungan artinya setiap saat seseorang pasti melakukan komunikasi ini. Dilihat dari strukturnya, komunikasi verbal telah terstruktur atau ada acuan dalam penggunaan tata bahasanya, sedangkan komunikasi non verbal tidak memiliki struktur formal, maksudnya bahasa tubuh antara individu satu dan lainnya berbeda. Dilihat dari segi kejelasan, dalam komunikasi verbal terdapat lebih sedikit kesalahan dalam penyampaian, sedangkan dalam komunikasi non verbal terdapat lebih banyak ketidakpastian atau ambigu. Artinya, makna dari bahasa tubuh baik vokal maupun non vokal yang disampaikan seseorang belum tentu ditangkap sama oleh orang lain. Dilihat dari segi pengaruhnya, pada komunikasi verbal perbedaan antara lambang-lambang komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan secara bersamaan tidak akan berpengaruh begitu besar, sedangkan pada komunikasi non verbal pengaruhnya cukup besar ketika lambang-lambang komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan secara bersamaan saling bertetangan. Dilihat dari segi pembelajarannya, komunikasi verbal dapat dilakukan karena dipelajari, sedangkan komunikasi non verbal dapat dilakukan secara alamiah. Dilihat dari segi niat, biasanya komunikasi verbal dilakukan apabila memang ada niat atau dengan sengaja atau disadari, sedangkan komunikasi non verbal lebih sering dilakukan dengan tidak sengaja atau tanpa disadari.

H. H

AMBATAN D ALAM K OMUNIKASI Dalam berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan terdapat hambatan-hambatan yang dapat mengganggu kelancaran dalam proses tersebut. Hambatan dalam komunikasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu hambatan umum dan hambatan berdasarkan perspektif pasien yang bersangkutan.