T N 248543276 KOMUNIKASI KESEHATAN

Komunikasi Kesehatan 2014 2 4. Apakah tujuan dalam berkomunikasi ? 5. Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam berkomunikasi ? 6. Adakah nilai dan sikap dalam berkomunikasi ? 7. Apakah yang dimaksud dengan hambatan dalam berkomunikasi ? 8. Sebutkan hambatan-hambatan dalam berkomunikasi ? 9. Sebutkan bentuk-bentuk dalam berkomunikasi berdasarkan sasaran dan arah pesan? 10. Jelaskan mengenai pembagian bentuk-bentuk komunikasi berdasarkan para tokoh ?

C. T

UJUAN P ENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk menjelaskan pengertian komunikasi ? 2. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsip dalam berkomunikasi. 3. Mengetahui tujuan dalam berkomunikasi. 4. Mengetahui faktok-faktor yang mempengaruhi dalam berkomunikasi. 5. Untuk mengetahui adanya nilai dan sikap dalam berkomunikasi. 6. Memberikan informasi mengenai hambatan-hambatan yang dapat mengganggu proses komunikasi. 7. Memberikan informasi mengenai bentuk-bentuk komunikasi berdasarkan sasaran dan arah pesan. 8. Memberikan informasi mengenai pembagian bentuk-bentuk komunikasi dari para tokoh. Komunikasi Kesehatan 2014 3 BAB II PEMBAHASAN

A. P

ENGERTIAN K OMUNIKASI Berdasarkan etimologi kata komunikasi, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin “communication” yang terbentuk dari kata “com” yang berarti “dengan” atau “bersama dengan” dan “unio” yang berarti “bersatu dengan”. Lalu, dalam bahasa Inggris, kata komunikasi berasal dari kata “common” yang berarti “bersama dengan” dan “bersatu dengan”. Menurut beberapa ahli seperti Hybels danWeafer II 1992 dan Liliweri 2003, “Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan kata – kata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya,maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu di sekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya”. Menurut Walhstrom 1992 danLiliweri 2003, “Komunikasi adalah pernyataan diri yang efektif; pertukaran pesan – pesan yang tertulis, pesan – pesan dalam percakapan, bahkan melalui imajinasi; pertukaran informasi atau hiburan dengan kata – kata melalui percakapan atau dengan metode lain; pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain; pertukaran makna antar pribadi dengan system simbol; dan proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu”. Secara keseluruhan, dalam definisi secara singkat, komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih. Secara luas, definisi komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang menggunakan tanda – tanda berupa simbol – simbol verbal atau nonverbal yang bertujuan untuk menyampaikan maksud tertentu. Dalam komunikasi terdapat beberapa unsur sebagai berikut:

1. Komunikator

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikator harus menyampaikan pesan dengan baik agar pesan yang disampaikan dapat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

2. Pesan

Pesan merupakan suatu pernyataan yang didukung oleh lambang. Lambang suara berkaitan dengan intonasi suara. Lambang bahasa dinyatakan secara tulisan maupun Komunikasi Kesehatan 2014 4 lisan. Lambang warna yakni pesan yang disampaikan melalui warna tertentu seperti warna pada lampu merah. Lambang gerak yaitu gerak tubuh dan ekspresi wajah.

3. Komunikan

Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Seorang komunikan harus mampu menyamakan persepsi yang diberikan oleh komunikator sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Media

Media adalah saluran informasi. Media dapat berupa media cetak seperti koran, media visual, audio, dan audio-visual.

5. Umpan balikrespons

Umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak dari informasi yang telah disampaikan oleh komunikator. Umpan balik dapat disampaikan secara nonverbal seperti melalui ekspresi wajah, dan secara verbal yakni dengan dengan kalimat yang disampaikan langsung kepada komunikator.

B. K

ONSEP D ASAR K OMUNIKASI Konsep dari komunikasi sendiri wajib diketahui dan dipaparkan agar seseorang mengetahui gambaran luas dari kegiatan komunikasi tersebut. Konsep-konsep komunikasi tersebut adalah :

1. Komunikasi Sebagai Proses Simbolik

Untuk bertukar arti, manusia menggunakan berbagai alat: kata dan bahasa, gambar, musik, huruf Cina, huruf alfabet, bahasa tubuh, dll. Alat – alat atau sinyal ini simbolik, yang berarti bahwa mereka mengacu pada sesuatu yang lain. Sinyal – sinyal simbolik ini merupakan apa yang sebelumnya kita sebut informasi, misalnya ekspresi pengetahuan, pemikiran dan perasaan yang nyata. Sifat simbolik dari komunikasi membiarkan sejumlah besar kebebasan interpretatif. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu yang lainnya representasi dari fenomena. Kata adalah simbol, karena ia mewakili sebuah benda atau sebuah pengertian. Simbol biasanya telah disepakati bersama dalam sebuah kelompok, tetapi mungkin tidak dimengerti di luar lingkup kelompok tersebut. Interaksi atau komunikasi secara simbolik didasarkan pada ide – ide mengenai diri dan hubungannya dengan masyarakat. Menurut William Albig, komumikasi adalah proses pengoperan lambang – lambang yang memiliki arti di Komunikasi Kesehatan 2014 5 antara individu – individu. Sedangkan menurut Ralph LaRossa dan Donald C. Reitzes 1993 yang telah mempelajari Teori Interaksi Simbolik, terdapat tiga tema dari asumsi yang mendasari interaksi ini, yaitu : a. Pentingnya Makna bagi Perilaku Manusia. b. Pentingnya Konsep Mengenai Diri. c. Hubungan Antara Individu dengan Masyarakat

2. Komunikasi Sebagai Proses Sosialisasi

Sepenuhnya diyakini bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial. Ketika menginterpretasikan komunikasi secara sosial, maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia secara interaksi. Artinya, komunikasi selalu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Keduanya memainkan peranan yang penting dalam proses komunikasi. Ketika komunikasi dipandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berkomunikasi dengan berbagai niat, motivasi dan kemampuan. Kemudian, ketika membicarakan komunikasi sebagai proses, hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial social change. Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan masyarakat 3. Komunikasi Sebagai Proses Satu atau Dua Arah Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang kita kirimkan benar – benar telah diterima secara tepat sebagaimana kita maksudkan adalah dengan mendapatkan umpan balik tentang akibat atau pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan tersebut dalam diri penerima. Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim mengetahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah didekodifikasikan dan ditangkap oleh si penerima. Tanggapan si penerima terhadap pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat menyebabkan pengirim memodifikasikan atau mengubah bentuk pesannya, supaya komunikasi menjadi lebih Komunikasi Kesehatan 2014 6 tepat. Apabila pengirim tidak dapat memeproleh informasi tentang bagaimana pesannya telat didekodefikasikan oleh penerima, kesenjangan atau salah paham dalam komunikasi mungkin sekali terjadi tanpa diketahui oleh kedua belah pihak. Agar komunikasi dapat terjadi, dibutuhkan pengirim “sender” dan penerima “receiver” informasi. Dikatakan komunikasi satu arah dimana pengirim tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana penerima telah medekodifisikan pesannya. Dengan kata lain, penerima tidak bereaksi terhadap pernyataan pesan pengirim sebelumnya. Sebaliknya, komunikasi bersifat dua arah apabila pengirim cukup leluasa mendapatkan umpan balik tentang cara penerima menangkap pesan yang telah dikirimkannya. Dapat dikatakan dari pengirim ke penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Komunikasi dua arah yang terbuka semacam ini akan memudahkan terjadinya saling pemahaman dalam komunikasi, dan selanjutnya sangat menolong mengembangkan suatu relasi yang memuaskan bagi kedua belah pihak serta kerja sama yang efektif. 4. Komunikasi bersifat Koorentasi Komunikasi bersifat koorientasi, karena dua belah pihak atau lebih, terlibat dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama. Dua individu mengorientasikan sesuatu objek yang diterima bersama. Objek itu boleh merupakan barang, isu dan ide yang menarik minat bersama. Model ini merupakan gabungan antara komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Pertama komunikasi intrapersonal merangka persamaan antara pendapat kita dengan pendapat orang lain tentang sesuatu objek. Jika ada persamaan maka terbentuklah tanggapan persetujuan. Ketepatan anggapan kita melakar tindakan kita yang bersesuaian untuk satu sama lain. Ketepatan disini dapatlah diartikan sebagai pandangan orang lain yang serupa dengan pandangan kita. Persetujuan dan pesepahaman maka akan terbentuk dalam komunikasi interpersonal. 5. Komunikasi Bersifat Purposif dan Persuasif Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan. Bersifat persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan-perubahan sikap. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau Komunikasi Kesehatan 2014 7 memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.

6. Komunikasi Mendorong Interpretasi Individu

Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim. Berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam komunikasi interpersonal pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persespsi orang yang mengamati. Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu : a. menulis, b. membaca, c. berbicara; d. mendengar.

7. Komunikasi Merupakan Aktivitas Pertukaran Makna

Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam dua makna, yaitu makna denotatif arti kata berdasarkan kamus dan makna konotatif arti kata bedasarkan konteks tertentu dari situasi yang berbeda di balik kata-kata itu. Berinteraksi dengan orang-orang dalam rangka menghasilkan makna ; yaitu berkenaan dengan peran teks dalam kebudayaan. Diharapkan pertukaran makna ini dapat di pahami oleh penerima. Menurut fiske, agar komunikasi berlangsung seorang actor social harus membuat pesan dalam bentuk tanda. Pesan pesan itu mendorong penerima pesan untuk menciptakan makna untuk diri penerima pesan sendiri yang terkait dalam beberapa hal dengan makna yang dibuat aktor social dalam pesannya. Makin banyak antara aktor social selaku encoder dengan penerima pesan selaku decoder menggunakan system tanda yang sama, maka Komunikasi Kesehatan 2014 8 makin dekatl ah “Makna” mereka yang datang pada diri mereka masing – masing. Karena, lanjut Fiske, “saya berkomunikasi dengan anda, anda memahami apa makasud pesan saya, lebih kurang secara akurat.

8. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks

Komunikasi dilakukan oleh manusia selalu dalam berada dalam sebuah ruang dan waktu, atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu. Konteks yang dimaksud berupa : a. Lingkungan fisik, misalnya di klinik praktik pribadi, Puskesmas, di tepi jalan raya, di masjid dan lain-lain b. Antar budaya manakala komunikasi itu melibatkan komunikator dan komunikan yang berbeda latar belakang kebudayaannya c. Psikologis, artinya komunikasi itu memperhatikan beragam faktor psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi d. Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi hubungan antarpribadi interaksi sosial, relasi sosial, atau transaksi sosial e. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik kelompok, dinamika kelompok, dan lain-lain f. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan organisasi, karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi, dan lain-lain Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri kategori seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, gaya hidup dan lain-lain.

C. P

RINSIP - PRINSIP KOMUNIKASI Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap orang membutuhkan komunikasi sebagai salah satu alat bantu dalam kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam bidang apapun. Komunikasi sendiri mencakup tentang cara penyampaian dan penerimaan pikiran-pikiran, informasi, perasaan, bahkan emosi seseorang, sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara pemberi pesan dan penerima pesan. Prinsip-prinsip dari komunikasi itu sendiri, antara lain : Komunikasi Kesehatan 2014 9

1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Komunikasi pada dasarnya menjad hal terpenting dalam kehidupan. Dalam proses kehidupan symbol sangat erat kaitannya dengan keseharian kita. Menurut Ernst Cassier, lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata- kata pesan verbal, perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek baik abstrak mau pun nyata tanpa kehadirah manusia dan objek tersebut. Karena itu dikatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses simbolik. 2. Setiap prilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan manusia - manusia yang jika tidak berkomunikasi maka akan terisolasi. Pesan - pesan itu mengemuka lewat perilaku – perilaku manusia. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan memberi pemaknaa terhadap perilaku kita, maka komunikasi telah terjadi meskipun kita tidak menyadari perilaku kita tersebut. 3. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan a. Dimensi isi : lebih menunjukkan pada kata, bahasa dan informasi yang dibawa pesan. Jadi seperti orang madura berbicara dengan orang jawa pasti bahasa yang mereka gunakan pun juga berbeda disinilah dimensi isi menunjukkan hal tersebut dalam komunikasi. b. Dimensi hubungan : menunjukkan bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan. Itu dilihat dari dimensi hubungan.

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali misalnya melamun hingga komunikasi yang direncanakan dan disadari pidato. Kesengajaan bukanlah syarat komunikasi. Komunikasi Kesehatan 2014 10 Meskpun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial ditafsirkan orang lain. 5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Komunikasi yang terjadi salam konteks ruang waktu yakni segala pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan baik nonverbal maupun verbal harus disesuaikan dengan tempat yaitu dimana pross komunikasi berlangsung serta kapan proses komunikasi itu dilakukan. 6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi Pada saat melakukan komunikasi seseoreang harus dapat memprediksi efek dari komunikasi yang dilakukan. Dalam hal ini komunikasi terikat oleh aturan, yakni seseorang melakukan strategi berdasarkan prediksi bagaimana orang lain akan merespon pesan. Seorang komunikastor dapat memprediksi prilaku orang lain sesuai dengan perannya didalam lingkungan bermasyarakat. 7. Komunikasi bersifat sistemik Komunikasi adalah sistem yang sekurang-kurangnya memiliki dua komponen yang bekerja pada saat menyampaikan informasi yaitu sistem eksternal dan sistem internal. Sistem eksternal adalah suatu sistem yang menyangkut partisipasi dan peran individu pada saat melakukan komunikasi. Sementara sistem internal adalah suatu sistem yang menyangkut suatu sistem nilai dalam diri individu. 8. Efektifitas komunikasi bersinergi dengan latar belakang sosial budaya Keefektifan suatu komunikasi dapat dilihat dari hasil yang sesuai dengan harapan peserta. Kesamaan dalam hal seperti bahasa, ekonomi, tingkat pendidikan, maupun agama merupakan kondisi sosial yang mana memungkinkan komunikasi dapat berjalan secara efektif. Contohnya yaitu dua orang yang berkomunikasi yang memiliki kesamaan suku asal, maka kecenderungan akan mengerti apa yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan karena memiliki kesamaan makna dari suatu simbol. 9. Komunikasi bersifat nonsekuensial Komunikasi bersifat nonsekuensial berarti bahwa proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah, akan tetapi melibatkan respon atau tanggapan sehingga menimbulkan suatu timbal balik yang merupakan bukti bahwa pesan yang disampaikan tersebut diterima, dimengerti, dan dapat dipahami. Komunikasi Kesehatan 2014 11

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional

Prinsip komunikasi yang bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional berarti bahwa dalam kegiatan berkomunikasi, terdapat proses saling memberi dan menerima informasi antar pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Pandangan dinamis dan transaksional memberi penekanan bahwa seseorang akan mengalami perubahan sebagai hasil terjadinya komunikasi. 11. Komunikasi bersifat irreversible Komunikasi yang bersifat irreversible menekankan bahwa, suatu hal yang telah terjadi tidak dapat terhapus dan hilang begitu saja, sepertinya halnya komunikasi. Ketika seseorang telah menyampaikan suatu informasi, informasi tersebut tidak akan hilang begitu saja. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu berhati- hati dan memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin kita infomasikan kepada orang lain. 12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah Banyak persoalan dan konflik yang terjadi antar masyarakat akibat proses komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea obat mujarab yang mampu mengatasi suatu persoalan. Perbaikan dari kesalahan proses komunikasi dapat dilakukan dengan cara mengatasi kendala strukturalnya, dengan kata lain haruslah menunjukan tindakan yang konkret terkait kesalahan tersebut.

D. T

UJUAN K OMUNIKASI Tujuan komunikasi adalah agar dapat dilakukan pertukaran informasi, ide, konsep, emosi, pemikiran, dan opini. Komunikasi bukan saja dilakukan untuk bersosialisasi tetapi juga untuk pengembangan diri. Komunikasi merupakan bagian dari hidup setiap individu. Menurut Camp Satterwhite 2002, komunikasi memiliki 4 tujuan, yaitu :

1. To inquire untuk menanyakan

Hal ini berkaitan untuk memperoleh informasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan bertanya atau melakukan survey melalui kuisioner.

2. To inform untuk memberikan informasi

Hal ini berkaitan dengan penyebaran informasi melalui berbagai media komunikasi.

3. To persuade untuk membujuk

Komunikasi Kesehatan 2014 12 Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi orang dan membuat mereka berfikir sejalan dengan pemikiran anda.

4. To develop goodwill mengembangkan itikad baik

Hal ini melibatkan pembentukan hubungan baik dan harmonis dan menjaganya dengan orang-orang yang berkomunikasi dengan anda. Sedangkan menurut Hewitt 1981, menjabarkan tujuan proses komunikasi secara spesifik adalah untuk mempelajari dan mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaikan masalah, mencapai sebuah tujuan, menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik, dan menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.

E. F

AKTOR - FAKTOR YANG M EMPENGARUHI DALAM B ERKOMUNIKASI Dalam proses komunikasi dibutuhkan faktor – faktor yang bisa mendukung berlangsungnya komunikasi yang baik. Fator – factor ini satu samalain saling berikatan, artinya tidak akan terbentuk komunikasi yang lancar apabila faktor komunikasi tidak terpenuhi meskipun itu hanya satu. Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor Potter Perry :

1. Perkembangan

Agar dapat berkomunikasi efektif dengan pasien, tim medis harus mengerti pengaruh perkembangan usiannya. Perkembangan disini berperan disaat kita menyadari siapa orang yang sedang berkomunikasi dengan kita, karena perkembangan yang dimaksud adalah Bahasa dan gaya bicara. Selain mengembangkan gaya bahasa, proses berpikir seseorang yang akan diajak berkomunikasipun harus kita pahami, setidaknya kita bisa membedakan pola pikir orang muda, dewasa, bahkan orang tua, yang pada akhirnya perkembangan ini membantu memperlancar komunikasi yang dilakukan. 2. Persepsi Persepsi merupakan pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa, hal ini dibenuk oleh harapan atau pengalaman. Persepsi merupakan faktor yang diharapkan hadir dalam proses komunikasi. Komunikasi yang baik diiringi dengan persepsi yang sama, dan baik satu sama lain bagi pelaku komunikasi. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi. Komunikasi Kesehatan 2014 13 Persepsi disebut inti dari komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Persepsi memiliki 3 macam alat indra untuk menangkap persepsi itu sendiri, yaitu:

1. Persepsi Sensasi

Adalah proses menangkap stimulus melalui alat indra penglihatan, pendengaran, penciuman,perabaan, perasa; melalui kinestesis dan vestibular.

2. Persepsi Kinestetis

Adalah alat indra yang memberi informasi tentang posisis tubuh dan anggota badan mengarahkan manusia bergerak sesuai perintahmotorik.

3. Vestibular

Adalah indra keseimbangan, letaknya di bagian dalam telinga contoh: saat naik sepeda, tangga berjalan,dll. Proses pembentukan persepsi baik itu terhadap obyek ataupun manusia, menurut Mulyana 2005: 168 dalam bukunya “ Ilmu Komunikasi SuatuPengantar ” menyebutkan bahwa ada tiga langkah dalam proses terjadinyapersepsi yang dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Sensasi pengindraan

Sensasi yaitu pengindraan dengan melalui alat - alat indra kita. Persepsi merujuk pada pesan yang dikirim ke otak melalui penglihatan, sentuhan,penciuman, pendengaran. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komuniksai manusia. Seperti indra penglihatan dengan menyampaikan pesan verbal ke otak untuk di interprestasikan, atau pun indra pendengaran kita juga bisa menyampaikan pesan verbal ke otak untuk di tafsirkan .

2. Atensi perhatian

Atensi adalah perhatian, suatau pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi ini juga di dapatkan dari pengindraan, ingatan dan proses kognisi lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan mental kita yang terbatas, yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsangan tertentu. Atensi juga dapat merupakan proses sadar ataupun tidak sadar Mulyana,2005:169.

3. Nilai

Komunikasi Kesehatan 2014 14 Tim medis perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai-nilai yang mereka anut sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hal ini tim kesehatan diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadinya. Hal ini didasari, bahwa nilai adalah faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. 4. Latar Belakang Social dan Budaya Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi seseorang. 5. Emosi Emosi merupakan perasaan sebyektif terhadap suatu kejadian. Emosi ini mengakibatkan ekspresi , baik itu marah, sedih, bahkan senang. Hal ini akan mempengaruhi tim medis dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tim medis perlu mengkaji emosi pasien dan keluarganya sehingga tim medis pun mampu memberikan pelayanan kesehatan yang tidak terpengaruh oleh emosi dibawah sadarnya. 6. Jenis Kelamin Jenis kelamin menentukan gaya komunikasi seseorang. Tanned meyebutkan bahwa wanita dan laki-laki mempunya perbedaan gaya komunikasi. Dari usia 3 tahun wanita ketika bermain dalam kelompoknya menggunakan Bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta membangun dan mendukung keintiman. Laki-laki, menggunakan Bahasa yang dapat membentuk kemandirian diri dalam aktivitas bermainnya, dimana jika mereka ingin berteman maka melakukannya dengan bermain. 7. Pengetahuan Tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang yang tingkat pengetahuannya akan sulit merespon pertanyaan yang menggunakan Bahasa verbal disbanding dengan tingkat pengetahuan tinggi. Hal ini dibutuhkan disaat memberikan pelayanan yang tepat kepada pasien disaat kita bisa berinteraksi dengan tepat sesuai pengetahuan yang mencukupi. 8. Peran dan hubungan Perlu diperjelas tentang profesi yang dimiliki dengan pasien atau klien yang sedang berkomunikasi dengan kita. Selayaknya dokter, perawat, apoteker dan tim kesehatan lainnya yang berinteraksi dengan klien atau pasiennya. Komunikasi Kesehatan 2014 15

9. Lingkungan

Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Misalnya, dalam suasana bising tidak ada privasi yang tepat maka dari itu akan menimbullkan kerancuan, ketegangan, dan ketidaknyamanan.

10. Jarak

Jarak akan mempengaruhi komunikas. Jarak menyediakan rasa aman dan control, dalam situasi tertentu. Untuk itu tim kesehatan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan hubungan dengan pasien.

F. N

ILAI DAN SIKAP KOMUNIKASI Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi suatu objek, ide, situasi, dan nilai, mempunyai daya pendorong atau motivasi, yang relatif menetap, mengandung aspek evaluatif, dan sikap timbul dari hasil pengalaman. Karakteristik sikap adalah memiliki objek, memiliki arah, derajat, dan intensitas, dapat dipelajari, dan bersifat stabil serta tahan lama. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang, yakni pengaruh faal, kepribadian, dan faktor eksternal. Pengaruh faal berkaitan dengan aspek biologis seseorang, sedangkan faktor kepribadian menyangkut perpaduan antara mental dan neural. Pengaruh eksternal berkaitan dengan faktor lingkungan, baik berupa situasi, pengalaman maupun hambatan untuk terbentuknya sikap.Sikap merupakan aspek yang sangat strategis dalam kajian persuasi. Konsep sikap sangat bermanfaat bagi persuader dalam memprediksi sikap persuadee sehingga ia dapat melakukan komunikasinya secara efektif.Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif-baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan-mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Ciri-ciri sikap  Sikap cenderung bertahantetap, tetapi dapat diubah dan berubah.  Sikap mencakup kontinum penerimaan dari yang sangat disukai sampai sangat tidak disukai.  Sikap diarahkan pada beberapa obyek dimana orang memiliki perasaan dan kepercayaan. Komunikasi Kesehatan 2014 16 Tiga Domain Sikap Kognitif  State of mind  Pikiran  Ide  Informasi  Pengertian Afektif  State of heart  Pemahaman  Kesadaran  Keyakinan  Penalaran Psikomotoris Konasi  State of hand  Tindakan  Berbuat Fungsi Sikap 1. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka. 2. Fungsi pertahanan ego, yaitu membenarkan tindakan dan mempertahankan ego. 3. Fungsi mengekspresikan nilai, yaitu menjadi dasar mengungkapkan sistem nilai yang dianut. 4. Fungsi pengetahuan, yaitu membantu menyediakan standar dan kerangka referensi dalam menjelaskan sesuatu. Nilai dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk, baik yang berkenaan dengan proses instrumental atau hasil terminal. Nilai adalah norma, keyakinan atau standar yang penting bagi seseorang. Nilai dapat terbentuk dan tumbuh Komunikasi Kesehatan 2014 17 dari pengalaman-pengalaman pribadi, pengaruh lingkungan, budaya, pendidikan, agama, dimana semua faktor diserap seseorang melalui panca indra. Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan motivasi karena nilai mempengaruhi persepsi manusia. Nilai umumnya mempengaruhi sikap dan perilaku, sebagai contoh seseorang yang memasuki organisasi dengan keyakinan bahwa penentuan gaji berdasarkan kinerja bukan berdasarkan senioritas dan kenyataanya orang tersebut mendapati organisasi dengan penentuan gaji berdasarkan senioritas tentunya orang tersebut kecewa. Rasa kecewa inilah yang akan menimbulkan ketidakpuasan kerja, berbeda jika nilai-nilai orang tersebut selaras dengan kebijakan upah. Ciri-ciri nilai :  Nilai relatif mantap dan tahan lama.  Nilai bersifat mutlak hitam-putih tidak ada daerah kelabu.  Diperoleh dari keturunan dan lingkungan. Tipe-tipe Nilai  Nilai Terminal : keadaan akhir yang sangat diinginkan, tujuan yang ingin dicapai selama hayatnya. Ex: keinginan untuk berprestasi.  Nilai Instrumental : cara untuk mencapai nilai terminal. Ex: kapabel mampu, kreatif

G. B