Variabel Penelitian uji definitif

42 2. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa: alkohol, tikus putih betina, pakan dan minum tikus, ekstrak biji pepaya, sabun antiseptik, aquades, etanol 96, NaCl, latutan hayem, larutan turk, formalin, methanol, kloroform, xylol, larutan hematoxylin, larutan eosin, garam fisiologi, gliserin.

J. Prosedur Kerja

1. Tahap Persiapan a. Menyiapkan tikus putih sebanyak 8 ekor untuk uji pendahuluan dan 20 ekor tikus putih untuk pengambilan data dengan bobot dan umur yang sama berat badan rata-rata 150-250 gr dan umur 2 bulan. b. Menyiapkan kandang tikus sebanyak 4 kandang. c. Melakukan ektraksi biji pepaya di Farmasi UGM unit II. d. Menyiapkan ekstrak bij pepaya 2. Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya Dengan Teknik Maserasi Simplisia kering dari biji pepaya dihancurkan, kemudian massa yang telah halus dimasukkan kedalam maserator dan dituangi dengan etanol 96 sampai terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia. Proses maserasi yang dilakukan dengan cara perendaman dibiarkan selama 24 jam. Cairan hasil ditampung dan sisa ampas simplisia direndam kembali dengan etanol 96 dan dibiarkan selama 24 jam. Cairan hasil maserasi ditampung kembali dan dilakukan meserasi kembali pada sisa simplisia hingga didapat tiga cairan hasil maserasi dari simpliasia. Seluruh hasil maserasi tersebut dievaporasi 43 menggunakan alat evaporator sehingga di dapat ekstrak kental yang terpisah dari pelarut etanolnya. 3. Aklimatisasi a. Menyiapkan sekitar 8 ekor untuk uji pendahuluan dan 20 ekor tikus putih untuk pegambilan data galur Wistar dengan umur sekitar 2 bulan dan berat ±150-250 gram. b. Menyiapkan 4 kandang tikus, dan mengambil tikus secara acak sehingga masing-masing kandang terisi 2 ekor tikus untuk uji pendahuluan dan 5 ekor tikus untuk uji definitif. c. Pemberian pakan dan minum tikus dilakukan 1 hari sekali. d. Setiap 3 hari sekali dilakukan pergantian alas dengan mengganti serbuk gergaji lama dengan yang baru. e. Proses aklimatisasi dilakukan selama 7 hari di Unit Pengelolaan Hewan Biologi UNY. 4. Penentuan Dosis Hasil uji pendahuluan dosis tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata, maka pada uji definitif dilakukannya penambahan dosis sebesar 300, 350, dan 400 mgtikushari. Hasil pelarutan ekstrak biji pepaya sebagai berikut: 10.000 mg ekstrak kental = 50 ml ekstrak cair Berarti : 300 mg ekstrak kental = 1,5 ml ekstrak cair 350 mg ekstrak kental = 1,75 ml ekstrak cair 400 mg ekstrak kental = 2 ml ekstrak cair

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Efek Ekstrak Metanol Dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Tikus Wistar Jantan Setelah Diinduksi Karagenan

5 48 86

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

PENGARUH EKSTRAK DAUN KENARI (Canarium indicum L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegilus, L.).

7 11 81

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.) TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 77

PENGARUH EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya, L.)TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 2 94

PENGARUH EKSTRAK KACANG PANJANG (Vigna sinensis, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 1 4

PENGARUH EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI METE (Anacardium occidentale, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 2

PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM UTERUS TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1