Penilaian Kinerja Manajerial Manfaat dan Tahap Penilaian Kinerja Manajerial

14 Tugas manajer menurut Gibson, Donnely dan Ivancevich 1996 : 24 adalah : Mengelola organisasi, mengelola orang, mengelola produksi dan operasi.

2.3.1.2. Penilaian Kinerja Manajerial

Penilaian kinerja menurut Sjafri Mangkuprawira 2004: 223 merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001: 415 adalah penentuan secara periodik dan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kreteria yang telah ditetapkan sebelumnya, karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan perusahaan.

2.3.1.3. Manfaat dan Tahap Penilaian Kinerja Manajerial

Menurut Sjafri Mangkuprawira 2004: 224 Penilaian kinerja karyawan memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut : 15 a. Perbaikan Kinerja Umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat. b. Penyesuaian Kompensasi Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan apa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja. c. Keputusan Penetapan Promosi, transfer dan penurunan jabatan biasanya didasarkan pada kinerja masa lalu dan antisipatif, misalnya dalam bentuk penghargaan. d. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan kebutuhan kembali. e. Perencanaan dan Pengembangan Karier Umpan balik kinerja membantu proses pengambilan keputusan tentang karier spesifik karyawan. f. Definisi Proses Penempatan Staf Baik buruknya kinerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan kelemahan dalam proses penempatan staf di departemen SDM. g. Ketidakakuratan Informasi Kinerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari sistem manajemen personal. 16 h. Kesalahan Rancangan Pekerjaan Kinerja buruk mungkin sebuah gejala dari rancangan pekerjaan yang keliru. Lewat penilaian dapat didiagnosis kesalahan-kesalahan. i. Kesempatan Kerja yang Sama Penilaian kerja yang akurat secara actual menghitung kaitannya dengan kinerja dapat menjamin bahwa keputusan penempatan internal bukanlah suatu yang bersifat diskriminasi. j. Tantangan-tantangan Eksternal Kinerja dipengaruhi oleh faktor lingkungan pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan dan masalah lainnya. Tahap penilaian kinerja menurut Mulyadi 2001: 420 adalah sebagai berikut : Penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama tahap persiapan dan tahap penilaian. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci yaitu Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab; Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja; Pengukuran kinerja sesungguhnya. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya; Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang telah ditetapkan standar; Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. 17

2.3.1.4. Tingkatan Manajerial dan Keterampilan