Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah PT. Kerta Rajasa Raya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Kerta Rajasa Raya
PT. Kerta Rajasa Raya adalah salah satu pelopor dalam memproduksi
kemasan berbahan dasar polypropylene yang berdiri pada tahun 1981 dan
banyak dikenal waktu itu dengan nama Karung Plastik. Karung plastik banyak digunakan untuk kemasan pupuk, kedelai, beras, bahan kimia dan
bermacam-macam produk agro. PT. Kerta Rajasa Raya mulai melakukan ekspor pada tahun 1985 yaitu
ke Negara Jepang dan Singapura. Sejak tahun 1985 – 2009 PT. Kerta Rajasa Raya berhasil menjadi salah satu penghasil terbesar produk kemasan
berbahan dasar polypropylene dan mengekspor produknya ke beberapa Negara besar seperti: Amerika, Benua Eropa, KAnada, Australia, Benua
Afrika, Philipina, Jepang, Malaysia, Singapura dan beberapa Negara ketiga lainnya.
Sejak tahun 1981 sampai dengan tahun 2009 perusahaan telah melakukan penyempurnaan-penyempurnaan dalam membuat produk
kemasan untuk pelanggan sehingga dapat menyediakan produk yang terbaik untuk konsumen.
Pada tahun 2009 perusahaan melakukan investasi dan bekerja sama dengan perusahaan pembuat mesin dari Negara Eropa dengan melakukan
42
transfer teknologi mesin untuk membuat ”Kemasan Multi Guna” termasuk untuk kebutuhan kemasan produk semen. Nama komersial dari produk
“Kemasan Multi Guna” tersebut hádala “KRR”. Dimana untuk produk tersebut akan diberikan penjelasan tentang perjalanan dari pembuatan
kemasan “KRR” tersebut sebagai berikut: 1. Pada waktu terdahulu kebanyakan Pabrik semen di seluruh dunia
menggunakan sarana kemasan berbahan kertas untuk mengemas produk semen mereka. Pada masa-masa tersebut pabrik semen mengalami
banyak kendala dengan penggunaan kemasan berbahan dasar kertas yang mana berpotensi mengalami kerusakankehilangan produk yang cukup
tinggi. Kerusakankehilangan tersebut dimulai dari proses pengemasan, pemuatan ke dalam truk serta transportasi sampai pada consumen
pengguna produk. Kerusakan tersebut disebabkan oleh minimnya kekuatan kertas karena sifat kertas yang tidak flrksibel dan juga rentan
terhadap air dan cuaca. Potensi kehilangankerusakan produk dalam kemasan berbahan kertas Sangat tinggi bahkan di beberapa perusahaan
besar di Negara Eropa dapat mencapai lebih dari 5 total produk yang dihasilkan. Dalam penggunaan kertas untuk kemasan semen juga
menimbulkan banyak protes dari LSM di luar negeri yang memperjuangkan lingkungan hidup.
Oleh karena
permasalahan tersebut diatas maka pada tahun 1993
salah satu dari pembuat mesin dari Negara Eropa melakukan penelitian untuk dapat memberikan alternatif yang lebih baik dalam membuat
kemasan semen. Adapun bahan yang dipakai untuk membuat kemasan alternatif tersebut adalah berbahan dasar Polypropylene. Polypropylene
adalah bahan material yang juga banyak digunakan untuk pembuatan karung plastik, alat-alat rumah tangga, alat-alat industri maupun produk-
produk yang diproduksi dengan teknologi tinggi. 2. Pada tahun 1996 kemasan berbahan Polypropylene tersebut mulai
digunakan oleh beberapa pabrik semen di Negara-negara Eropa maupun Amerika Latin dimana terdapat producen semen yang cukup besar pada
waktu itu. Namun disayangkan dalam penggunaan kemasan tersebut masih didapati kendala yang cukup mengganggu pemakaian kemasan
tersebut. Setelah dilakukan penyempurnaan pada tahun 2000 produk kemasan berbahan Polypropylene tersebut telah dipakai di 27 Negara di
seluruh dunia yaitu benua Eropa, Amerika, Amerika Latin, Afrika, Meksiko, timar Tengah dan dipakai sebagai standar kemasan oleh
beberapa perusahaan besar di Negara-negara tersebut. Sebagian kecil contoh perusahaan besar yang telah menggunkan produk tersebut sebagai
standar adalah: Holcim di Meksiko, La forge di Perancis, Hiedelberg dll. Oleh karena perbedaan geografis Negara-negara pengguna
kemasan tersebut maka pada setiap Negara dilakukan penyesuaian- penyesuaian dalam menentukan spesifikasi dan penentuan teknis dalam
memproduksi kemasan tersebut. 3. Pada akhir tahun 2007 perusahaan telah bekerja sama dengan perusahaan
pembuat mesin dari Negara Eropa untuk melakukan penelitian dan
menentukan spesifikasi yang diperlukan untuk membuat kemasan yang dibutuhkan untuk digunakan di Negara Indonesia. Oleh karena sifat
geografis Negara Indonesia yang memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi terutama pada waktu musim hujan, maka diperlukan perhatian
khusus dalam menentukan spesifikasi teknis dan penyesuaian mesin tang tepat dalam membuat kemasan semen tersebut.
4. Pada akhir tahun 2009 perusahaan telah berhasil mendapatkan spesifikasi dan penyesuaian dalam mesin khusus untuk memproduksi kemasan
semen berbahan Polypropylene tersebut sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal dalam melindungi produk semen dalam kemasan.