tegakkan. Hal ini di tandai banyaknya pelanggaran yang di temukan penulis pada saat melakukan observasi di lapangan.
a. Menegur pelaku pelanggaran
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang tindakan sanksi yang dilakukan kepada para pelanggar penulis
menemui pak
Drs. Ec. Patrap Wiprapto, MS Selaku Wakil Rektor III, beliau mengatakan “ yang kita laksanakan sekarang masih terbatas ringan, ringan
dalam artian kita hanya memberikan teguran, tolong ya ini kawasan tanpa rokok sesuai dengan Perda no 5 tahun 2008. kadang – kadang
mereka yang sadar itu sembunyi merokok di kamar mandi “ wawancara tanggal 27 oktober 2010
Hal senada juga di katakan oleh ibu Dra. Suparwati M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik wawancara tanggal 25 oktober 2010
“ Jadi kalau ada ketemu ya kita kasih teguran, nggak eman ta duit kok di bakar – bakar.....? Awal – awal dulu iya banyak yang masih
rokokan tapi sekarang keliatannya udah ga ada. Tolong di bantu juga ya,,, Kalau ada liat masih ada yang rokokan tolong di tegur ya.....”
Menjawab hal tersebut Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan pak Dr. Ir Edi Mulyadi, MS mengatakan :
“.......Sejauh ini kita hanya memberikan teguran saja, untungnya staf disini yang rokokan sedikit, saya sendiri sudah berhenti merokok.....”
wawancara tanggal 14 Desember 2010 Hal senada juga diungkapkan oleh pak Drs. Ec. Saiful Anwar M.Si
selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dalam wawancara pada tanggal 15 Desember 2010 yang mengatakan :
“ ya kita beri teguran, apalagi kalau di dalam ruangan kelas saya suruh keluar, kan mengganggu. Tapi kalau di luar susah karena kalau kita
menegur atau melarang mahasiwa merokok nyatanya dosen dan karyawan juga banyak yang merokok...”
Selain aktivitas merokok juga di jumpai penjualan produk rokok yang di beberapa toko yang ada di dalam lingkungan kampus seperti hasil
wawancara penulis dengan beberapa penjaga toko berikut : Wawancara dengan Andik kepala toko Giri Mart yang berlokasi di
belakang gedung Ekonomi pada tanggal 25 0ktober 2010 : “ Dulu sich waktu pertama buka ada sosialisasi di larang
berjualan rokok kemudian ada revisi dari pihak kampus, boleh berjualan rokok tapi jangan terlalu mengekspos, saya ada beli etalase tapi nggak
jadi saya pake. Dulu yang mengispeksi kalau nggak salah wakil raktor III pak Patrap Wiprapto sekitar 2 minggu setelah ini buka, grand opening
nya kan tanggal 20 – 10 – 2009. .”
Selain itu penulis juga mewawancarai bu Karni penjaga toko di gedung Giri Loka :
“ Barusan saja aku di beritahu, katanya ga boleh berjualan rokok, jadi saya bilang di sinikan gedung serba guna jadi kita ga bisa melarang
orang untuk merokok. Yang negur pak Patrap dulunya ketua koprasi disini, tapi saya tetap aja jualan rokok. Soalnya saya bilang kalau bapak
melarang saya jualan rokok tutup aja skalian pabriknya jadi ga ada yang rokokan lagi.....” wawancara tanggal 24 oktober 2010
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan pihak rektorat UPN “ Veteran “ Jawa timur sudah melakukan upaya untuk meminimalkan
jumlah pelanggaran dengan memberikan teguran kepada para pelanggar meskipun hanya berupa teguran ringan.
b. Memberikan sanksi administrasi