B. Kemampuan kebijaksanaan untuk menstrukturkan proses
implementasi. Kebijaksanaan dapat menstrukturkan proses implementasi
dengan cara menjabarkan tujuan formal yang akan dicapainya, menseleksi lembaga yang tepat untuk
mengimplementasikannya, memberikan kewenangan dan dukungan sumber finansial pada lembaga tersebut. Kategori ini
terdiri dari a
Kecenderungan dan kejelasan perjenjangan tujuan resmi yang akan dicapai.
Semakin mampu peraturan memberikan petunjuk yang cermat dan disusun menurut urutan kepentingannya maka semakin
besar kemungkinan output kebijaksanaan badan pelaksana dan pada gilirannya perilaku kelompok sasaran akan sejalan dengan
petunjuk tersebut. b
Keterandalan teori kausalitas yang dipergunakan. Setiap usaha pembaharuan setidaknya secara implisit teori
kausal yang menjelaskan bagaimana tujuan usaha pembaharuan itu dicapai. Teori kausal yang baik mempersyaratkan :
a. Hubungan timbal balik antara campur tangan pemerintah di satu pihak dan tercapainya tujuan program dipahami dengan
jelas; b. Pejabat yang bertanggung jawab mengimplementasikan program mempunyai kewenangan yang
cukup. c
Ketepatan alokasi sumber-sumber dana. Dana merupakan faktor penentu dalam suatu program.
Tersedianya dana diperlukan untuk mencapai tujuan. d
Keteraduan hierarki di dalam lingkungan dan di antara lembaga – lembaga instansi – instansi pelaksana.
Tingkat keterpaduan hierarki di antara badan pelaksana dipengaruhi oleh : 1 pihak yang dapat membatalkan keputusan
dalam usaha pencapaian tujuan; 2 pengaruh dan wewenang pendukung pencapaian tujuan dalam memberikan sanksi guna
tumbuhnya kepatuhan. e
Aturan – aturan pembuatan keputusan dari badan – badan pelaksana.
Suatu kebijaksanaan dapat mempengaruhi implementasi dengan menggariskan aturan – aturan pembuatan keputusan dari badan
pelaksana. Selain itu diatur bahwa suara mayoritas diperlukan guna mengambil tindakan – tindakan khusus apabila yang
terlihat adalah keanggotaannya beraneka ragam.
f Kesempatan para pejabat terhadap tujuan yang termaktub
dalam undang – undang peraturan. Upaya pencapaian tujuan tidak akan membawa hasil terkecuali
kalau para pejabat dalam badan pelaksana memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya pencapaian tujuan.
g Akses formal pihak – pihak luar.
Implementasi juga dipengaruhi peluang untuk berpartisipasi bagi para aktor diluar badan pelaksana. Kebijaksanaan selain
mempengaruhi partisipasi dua kelompok diluar badan pelaksana yaitu : a kelompok sasaran program; b atasan dari
badan pelaksana. C.
Variabel di luar kebijaksanaan yang mempengaruhi proses implementasi.
Implementasi didorong oleh sekurang – kurangnya 2 dua proses penting yaitu : a kebutuhan setiap program yang
berusaha untuk mengubah perilaku, mengatasi hambatan yang timbul dalam upayanya untuk memperoleh kerjasama dari
sejumlah besar orang; b dampak perubahan sosio-ekonomis dan teknologis pada pendukung tujuan kebijaksanaan. Kategori
ini terdiri :
a Kondisi – kondisi sosio-ekonomi dan teknologi
Perbedaan waktu dan perbedaan di antara wilayah hukum pemerintah dalam kondisi sosial, ekonomi dan teknologi
berpengaruh pada pencapaian tujuan. b
Dukungan Publik Untuk keberhasilan implementasi diperlukan dukungan publik
yakni bisa melalui pendapat umum, opini masyarakat atau isu – isu yang dianggap menonjol, maupun pemungutan suara.
c Sikap dan sumber – sumber yang dimiliki kelompok –
kelompok masyarakat Dilema yang dihadapi oleh para penganjur program yang
berusaha untuk mengubah perilaku dari satu atau lebih kelompok sasaran ialah bahwa derajat dukungan publik atas
program tersebut berbeda – beda dari waktu ke waktu. d
Dukungan dari badan lembaga atasan yang berwenang Lembaga atasan dari badan pelaksana dapat memberikan
dukungan terhadap tujuan kebijakan melalui : a jumlah dan arah pengawasan; b penyediaan sumber – sumber keuangan; c
banyaknya tugas – tugas baru dan saling pertentangan di antara tugas – tugas tersebut.
e Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat
pelaksana Variabel yang berpengaruh langsung terhadap output kebijakan
badan pelaksana ialah kesepakatan para pejabat badan pelaksana terhadap upaya mewujudkan tujuan kebijakan, yang
terdiri dari dua komponen yaitu arah dan ranking tujuan tersebut dalam skala prioritas pejabat tersebut dan kemajuan
pejabat dalam mewujudkan prioritas – prioritas tersebut.
2.2.1.3 Tahap – Tahap Implementasi Kebijakan