5. Pembagian kekuasaan dan wewenang yang rasional dalam
pelaksanaan kebijakan. 6.
Pembagian tugas dan kewajiban yang memadai dalam pelaksanaan kebijakan
Hal tersebut senada dengan pendapat Islamy 2004 : 107 menjelaskan bahwa kebijakan negara akan menjadi efektif apabila
dilaksanakan dan mempunyai dampak positif bagi anggota masyarakat. Dengan kata lain, tindakan atau perbuatan manusia yang menjadi
masyarakat yang bersesuian dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah atau negara. Dengan demikian, jika tidak berbuat atau bertindak sesuai
dengan keinginan pemerintah atau negara tersebut maka kebijakan negara menjadi tidak efektif. Selain itu untuk mencapai efektivitas pelaksanaan
kebijakan proses komunikasi harus baik yaitu menyebarluaskan kepada anggota masyarakat.
2.3 Perda no 5 tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Terbatas Merokok
2.3.1 Kawasan Tanpa Rokok
Dalam upaya penaggulangan bahaya akibat merokok dan agar implementasinya lebih efektif, efisien dan terpadu maka di
keluarkankanlah Perda Kota Surabaya no 5 tahun 2008 dengan tujuan :
1. Melindungi kesehatan dari bahaya akibat rokok
2. Membudayakan hidup sehat
3. Menekan perokok pemula
4. Melindungi perokok pasif
Yang temasuk ke dalam kawasan tanpa rokok dalam pasal 2 ayat 1 adalah sebagai berikut :
1. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk upaya
kesehatan 2.
Tempat proses belajar mengajar meliputi temapt pendidikan formal dan non formal ,
3. Arena kegiatan anak adalah tempat atau arena yang
diperuntukan untuk kegiatan anak - anak 4.
Tempat ibadah adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan keagamaan
5. Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang
dapat berupa kendaraan darat dan air. Pasal 3 setiap orang yang berada dalam kawasan tanpa rokok
dilarang melakukan kegiatan :
a. Memproduksi atau membuat rokok
b. Menjual rokok
c. Menyelenggarakan iklan rokok
d. Mempromosikan rokok ; danatau
e. Menggunakan rokok
2.3.2 Kewajiban Pimpinan Penanggung Jawab Kawasan Tanpa Rokok
Pimpinan atau penanggung jawab kawasan tanpa rokok berkewajiban untuk Pasal 5 :
a. Membuat dan memasang tandapetunjukperingatan larangan
merokok b.
Wajib memberikan teguran dan peringatan kepada setiap orang yang melakukan pelanggaran.
2.3.3 Sanksi Administratif
Pimpinan atau penaggung jawab kawasan tanpa rokok yang melanggar dapat dikenakan sanksi berupa pasal 9 :
a. Peringatan tertulis
b. Penghentian sementara kegiatan
c. Pencabutan izin dan atau;
d. Denda paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta
rupiah .
2.3.4 Sanksi Pidana
Dalam pasal 11 ayat 1 dijelaskan bahwa “ Setiap orang yang melanggar akan dikenakan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau
denda paling banyak 50.000.000 lima puluh juta rupiah “.
2.4 Kerangka berpikir