Pengembangan Program Kursus Tata Rias SKB Bantul

76 pengetahuan peserta kursus, serta dapat menjadi lapangan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa peserta program kursus tata rias pengantin. “ST” menyatakan bahwa: “Ya anu to, membantu suami meringankan beban, yang dulu hanya mengisi waktu luang sekarang bisa menjadi pekerjaan pokok.” AD, 143 Hal serupa diungkapkan oleh “MT” selaku peserta kursus tata rias pengantin bahwa: “Pengembangan diri, untuk mencari tambahan penghasilan. Gini mbak, setelah saya mengikuti kursus, mulai ada pemilik salon yang menggunakan jasa saya, ini menunjukkan bahwa saya memiliki kesesmpatan kerja dan keberadaan saya juga mulai diakui oleh masyarakat.” AD, 143 Demikian pula, “EH” selaku peserta program kursus tata rias pengantin mengatakan: “Ini manfaatnya banyak banget Mbak, dari saya yang tadinya nggak bisa jadi bisa, sekarang ya alhamdulillah sudah dapet job, lumayan lah Mbak, buat nambah-nambah.” AD, 143 Berdasarkan hasil penelitian mengenai keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias pengantin yang telah diikuti sebanyak 5 orang responden menyatakan bahwa bentuk keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias diantaranya peserta kursus sering mengikuti lomba-lomba dan mendapatkan juara, ditetapkannya SKB sebagai TUK Tempat Uji Kompetensi oleh LSK Lembaga Sertifikasi Kompetensi serta mendapat juara III TUK tahun 2011. Hasil atau manfaat yang dirasakan peserta setelah mengikuti kegiatan kursus yaitu menambah pengetahuan dan wawasan mereka, serta menambah penghasilan keluarga yang dapat meningkatkan taraf hidupnya. 77

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan Program Kursus Tata

Rias Sanggar Kegiatan Belajar SKB Bantul Suatu program berhasil dilaksanakan karena adanya faktor-faktor pendukung tertentu. Namun demikian, di samping pendukung, pelaksanaan suatu program tentu tidak berjalan mulus begitu saja, ada hal-hal tertentu yang menjadi penghambat. Seperti halnya dengan pelaksanaan program kursus tata rias pengantin SB Bantul. Keberhasilan pelaksanaan program kursus tata rias pengantin yang telah diselenggarakan di SKB Bantul tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Berdasarkan hasil pengamatan dan mencermati dokumen arsip tertulis tentang sarana prasarana program kursus menunjukkan bahwa sarana prasarana yang tersedia cukup memadai, hal tersebut mendukung terlaksananya program. Nara sumber program yang juga sudah berkompeten, dalam artian nara sumber sudah menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan keahliannya. Materi pembelajaran yang disampaikan sudah sesuai dengan kebutuhan peserta, yakni materi yang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis merias pengantin. Antusias atau partisipasi yang tinggi dari peserta didik atau warga belajar. Namun demikian, dalam pelaksanaannya terdapat faktor yang juga menghambat program kursus tata rias pengantin. Seperti yang dinyatakan oleh “SZ” selaku ketua penyelenggara program sebagai berikut: “Faktor pendukung itu iya salah satunya sarana dan prasarannya memadai, dalam artian peralatan cukup lengkap. Tutor yang sudah berkompeten dan profesional, materi yang sudah sesuai dengan kebutuhan peserta, antusias dari warga belajarnya juga mendukung mbak. Kalau yang menghambat dana mbak, jadi kalau misalnya harus dari sini semua itu tidak cukup, makanya kita ada yang swadaya dari masyarakat mbak. Selain itu juga alat