79
B. Pembahasan 1.
Pengelolaan Program Kursus Tata Rias Sanggar Kegiatan Belajar SKB Bantul
Program kursus tata rias pengantin merupakan salah satu program pendidikan
non formal
dalam bentuk
pelatihan keterampilan
yang diselenggarakan
di Sanggar
Kegiatan Belajar
SKB Bantul.
Program pembelajaran yang dikembangkan di lembaga tersebut bukan hanya pemberian
materi dan praktik saja, tetapi juga motivasi dalam artian nara sumber juga berperan sebagai motivator dan partner atau teman bagi peserta didik atau warga
belajar yang mengikuti program tersebut. Alasan yang melatarbelakangi adanya program kursus tata rias pengantin yaitu untuk memberikan kesempatan belajar
bagi masyarakat yang dimaksudkan agar peserta memperoleh pengetahuan keterampilan
dan menumbuhkembangkan
sikap mental
kreatif, inofatif,
bertanggungjawab dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk bekerja dan berwirausaha dalam upaya meningkatkan
kualitas hidupnya. Program kursus tata rias pengantin di SKB Bantul ini dikembangkan
dengan tujuan agar peserta mampu meningkatkan ilmu pengetahuannya, terampil dalam melestarikan budaya jawa, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan
serta meningkatkan mata pencaharian. Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan program kursus tata rias pengantin di SKB Bantul dilakukan berdasarkan dengan
fungsi manajemen,
yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan,
pembinaan, penilaian, dan pengembangan. Hal tersebut sesuai dengan fungsi-
80 fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Sudjana 2004, 52-56, yaitu terdiri
dari enam
fungsi yang berurutan
yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan,
pembinaan, penilaian,
dan pengembangan.
Fungsi-fungsi manajemen program kursus tata rias pengantin di SKB Bantul dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Perencanaan Program Kursus Tata Rias SKB Bantul
Perencanaan atau persiapan merupakan fungsi awal dari pengelolaan program, dimana merupakan kegiatan kerja bersama untuk mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan tahapan penting yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan suatu kegiatan, begitu pula dengan pelaksanaan kegiatan kursus
tata rias pengantin. Robbins dan Coulter 2002 dalam Ernie Kurniawan 2005: 96 menyatakan bahwa perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa tahap persiapan program kursus tata rias pengantin dilakukan
oleh penyelenggara, dan nara sumber. Kegiatan yang dilakukan sebelum program kursus tata rias pengantin dilaksanakan yang pertama adalah identifiksi kebutuhan
menyesuaikan program yang di buat sesuai dengan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat. Mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan sasaran program,
yaitu peserta didik agar kursus yang diberikan benar-benar bermanfaat dan sesuai
81 dengan kebutuhan peserta. Kegiatan lain yang dilakukan pada tahap persiapan
yakni mengidentifikasi calon sasaran, menentukan persyaratan-persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta. Selanjutnya akan disusun seperti
perencanaan program dan langkah-langkah kegiatannya. Perencanaan dari kegiatan program kursus tata rias pengantin dilaksanakan
oleh SKB Bantul terlebih dahulu dengan menentukan tujuan umum dan tujuan khusus. Selain itu, waktu pelaksanaan program, yaitu satu minggu 3 kali
pertemuan setiap hari senin, selasa, dan rabu dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dari tanggal 01 April sampai dengan 30 Juni 2015.
Kurikulum dan materi pembelajaran sangatlah penting dalam pelaksanaan program kursus tata rias pengantin dimana kurikulum dan materi tersebut yang
akan dijadikan pedoman bagi tutornara sumber dalam menyampaikan materi kursus sehingga program tersebut akan terarah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Untuk menunjang terlaksananya program kursus tata rias pengantin seperti yang diharapkan yaitu mampu meningkatkan kualitas para lulusan maka
pengembangan kurikulum berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa materi pembelajaran program kursus tata rias pengantin
meliputi 3 tahapan, yaitu materi umum, materi inti, dan materi penunjang. Materi berlangsung selama 200 jam yang diberikan dengan persentase 20 teori dan
80 praktik. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, dan praktik, dengan harapan peserta dapat mengaplikasikan materi yang di dapat dari program
tersebut. Untuk media pembelajaran yang digunakan yaitu buku diklat, papan tulis serta bahan dan alat untuk merias pengantin.