50
B. Alasan Didirikannya G.K.I.I. di Bengko Perintisan Pelayanan di Bengko
Gereja Kristen Injili Indonesia didirikan di Bengko didasarkan pada visi dan misi yang diemban yaitu Gereja yang Misioner dan Menjangkau kota dan desa
bagi Kristus melalui pelayanan holistik.
18
Para penginjil G.K.I.I. yang juga bernaung di bawah WEC Worldwide Evangelization Crusade memiliki motto pelayanan yaitu “kami diselamatkan oleh
Tuhan Yesus, maka kami terbeban untuk menjadikan orang-orang agar percaya kepada Yesus Kristus”, selanjutnya para penginjil G.K.I.I. menyederhanakannya
dengan memakai motto “menginjili seluruh suku terabaikan terutama suku Anak Dalam, Rejang, Lembak”. Motto ini disesuaikan dengan nama lembaga gereja ini
sendiri, yaitu Gereja Kristen Injili Indonesia.
19
Pelayanan di Bengko dimulai di tahun 1970-an, pada masa itu seorang pensiunan Angkatan Darat dari kesatuan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
yang bernama Pais menemukan beberapa keluarga Kristen di daerah Bengko. Pak Pais kebetulan memiliki lahan di Bengko yang dikelola masyarakat setempat,
sehingga beliau terkadang melakukan kunjungan untuk melihat lahannya sekaligus memberikan pelayanan kesehatan. Secara kebetulan, beliau bertemu
dengan Pak Sarto dan melalui pertemuan ini Pak Pais mengetahui bahwa Pak Sarto percaya pada Kristus. Selain Pak Sarto, masih ada keluarga Pak Warno yang
juga beragama Kristen. Melihat hal ini, Pak Pais mengusulkan pada dewan sinode
18
Dewan Sinode, Anggaran DasarAnggaran Rumah TanggaPeraturan, Doktrin, Ketentuan, Ketenagaan dan Pembiayaan Hidup Hamba Tuhan di Lingkungan Sinode GKII, Bengkulu:
Majelis Sinode, 2007, hal. 2-3.
19
Wawancara dengan pensiunan penginjil G.K.I.I., Ishak Wasimin, pukul 15.30 WIB Karang Jaya: 25 Juni 2012.
51
G.K.I.I. di Curup untuk melayani keluarga Kristen di Bengko. Sangat disayangkan bila keluarga ini dibiarkan saja tanpa dilayani secara rohani.
Pada tahun 1978, Pak Wasimin terketuk hatinya untuk melayani umat di Bengko.
20
Keadaan desa Bengko pada tahun-tahun ini dapat dikatakan daerah pedalaman, meskipun pada masa itu akses masuk sudah beraspal. Akan tetapi
jalan beraspal buatan Belanda tersebut sampai saat ini minim perawatan, pemerintah baru merawat jalan bila kondisinya sudah sangat-sangat parah atau
menjelang pemilihan umum kepala daerah. Cinta kasih Tuhan Yesus yang membawa Pak Wasimin datang ke tempat ini untuk memberitakan kabar gembira
dari Injil. Pak Wasimin menyatakan alasan dirintisnya G.K.I.I. di Bengko adalah untuk menyelamatkan iman orang-orang yang percaya kepada Yesus di daerah
yang dimaksud. Sangat disayangkan bila jiwa-jiwa orang Kristen di Bengko menjadi “haus” atau bahkan pindah ke agama lain. Memang sebelum G.K.I.I.
merintis pelayanan di Bengko, di desa tetangga, desa Sindang Jati sudah berdiri gereja Katolik Roma. Akan tetapi berhubung tata cara ibadat yang berbeda,
sulitnya sarana transportasi, dan jarak yang cukup jauh menjadikan keluarga Kristen di Bengko enggan untuk datang ke gereja yang dimaksud.
21
Pak Wasimin juga berharap dengan melayani keluarga Kristen di Bengko, keluarga-keluarga ini dapat menjadi batu loncatan bagi perkembangan iman di
daerah ini. Artinya, diharapkan keluarga ini dapat “memancing” keluarga- keluarga lain di Bengko untuk percaya pada Yesus Kristus. Harapan ini menjadi
20
Selain di Bengko, Pak Wasimin merintis Pos Penginjilan di Karang Jaya Bengkulu dan Tugu Mulyo Sumatera Selatan.
21
Sangat sulit bagi seseorang menerima perbedaan tata ibadat ini, meskipun baik agama Kristen Protestan ataupun Katolik percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat juga pada
Tri Tunggal.
52
kenyataan, karena di tahun-tahun berikutnya ada beberapa keluarga yang mau bertobat dan menerima Yesus sebagai juru selamat. Beliau percaya bahwa dengan
merintis penginjilan di Bengko, Yesus akan membukakan jalan dan hal itu memang terjadi. Dengan usaha yang disertai doa dan harapan Gereja Kristen Injili
Indonesia akhirnya dapat membuka cabang di Bengko pada tahun 1983 Pada saat itu masih berupa Pos Pewartaan Injil.
C. Hambatan-hambatan Dalam Usaha Pendirian Gereja di Bengko