10
Sementara itu, pada persoalan ketiga pembahasan meliputi karya-karya Gereja Kristen Injili Indonesia cabang Bengko dalam pewartaan Injil, kegiatan-
kegiatan di Gereja Kristen Injili Indonesia cabang Bengko dan alasan beberapa jemaat Bengko yang dulu non-Kristen memilih menjadi bagian dari Gereja.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari diadakannya penulisan Sejarah Gereja ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memaparkan latar belakang Gereja Kristen Injili Indonesia didirikan
di Bengko. 2.
Untuk meninjau hal-hal yang membuat Gereja Kristen Injili Indonesia cabang sebagai kelompok minoritas bertahan dari tahun 1983-2008.
3. Untuk memaparkan dampak dari eksistensi Gereja Kristen Injili Indonesia
cabang Bengko dari tahun 1983-2008.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari diadakannya penulisan Sejarah Gereja dengan judul “Sejarah Gereja Kristen Injili Indonesia di Bengko, Rejang Lebong, Bengkulu 1983-2008
: “Menggembala di Tengah Lebatnya Rimba Sumatra”” ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penulisan sejarah Gereja ini diharapkan dapat menjadi referensi pengetahuan sejarah Gereja khususnya mengenai Gereja Kristen Injili
Indonesia yang teruji dan dapat dipercaya oleh peminat sejarah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
11
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian dan penulisan sejarah Gereja ini diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu dalam pengembangan ilmu pengetahuan, yakni
pengetahuan tentang agama Kristen Protestan serta masalah-masalah sosial yang menyertai perkembangannya. Penulisan sejarah Gereja ini diharapkan
mampu menjadi referensi yang dipercaya dan dapat digunakan oleh masyarakat luas yang ingin mengetahui sejarah Gereja Kristen Injili
Indonesia di Bengko. 3.
Bagi Gereja Kristen Injili Indonesia Penulisan sejarah Gereja ini dapat menjadi sarana untuk mengenal
G.K.I.I. lebih dalam, khususnya G.K.I.I. Bengko. Selain itu dengan penulisan sejarah Gereja ini, jemaat G.K.I.I. pada umumnya dapat
mengetahui mengenai masalah sosial yang terjadi di Bengko dan sekitarnya. 4.
Bagi Pengembangan Diri Penulis Penelitian dan penulisan Sejarah Gereja ini diharapkan dapat menjadi
semacam “alat” bagi penulis yang dapat meningkatkan kemampuan penulis menganalisa suatu permasalahan. Selain itu dengan ini penulis berusaha
mengenal lebih dalam daerah asalnya dan juga Gerejanya. Penulis juga belajar menulis sejarah dengan baik dan benar melalui penelitian ini.
E. Tinjauan Pustaka
Ketika akan menulis sejarah, seorang sejarawan perlu memperoleh sumber- sumber sejarah yang berkaitan dengan topik yang ingin ia bahas. Sumber-sumber
12
sejarah dapat dibagi menjadi dua yakni sumber tertulis dan tidak tertulis, atau dokumen atau artefak artifact.
14
Sumber tertulis dan lisan masih dibagi menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer memiliki pengertian yaitu segala data yang
diperoleh atau yang disampaikan oleh saksi mata. Sumber primer dapat berbentuk dokumen, artefak, atau informasi langsung dari orang-orang yang terlibat dalam
peristiwa yang dimaksud. Sedangkan sumber sekunder dapat diartikan sebagai sumber yang disampaikan oleh orang yang tidak menjadi saksi mata. Biasanya
sumber ini sudah ada pada buku, penulis buku yang dimaksud tidak mengalami secara langsung peristiwa sejarah. Mereka dapat menulis karena sudah melakukan
penelitian sebelumnya, dan sumber ini dapat dipercaya apabila kebenaran yang diungkapkan bersifat obyektif.
Dalam penulisan Sejarah Gereja ini, peneliti menggunakan beberapa buku sebagai acuan untuk menganalisis masalah-masalah yang akan dipecahkan, di
antaranya adalah: Pengantar Teori-Teori Sosial —Dari Teori Fungsionalisme hingga Post-
modernisme.
15
Dalam buku ini dijelaskan teori-teori sosial dari berbagai ahli ilmu sosial, seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Marx. Dalam beberapa bab, Pip
Jones mengulas mengenai hubungan-hubungan yang ada dalam masyarakat termasuk hubungan antara agama dan masyarakat. Pip Jones menganalisisnya
berdasarkan teori-teori dari Durkheim. Selain itu teori-teori sosial di dalam buku
14
Kuntowijoyo; Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Banteng Budaya, 1995, hal. 94.
15
Buku karangan Pip Jones, diterbitkan Yayasan Obor Indonesia yang bekerjasama dengan Pusat Perbukuan, Jakarta Pusat, 2009.
13
ini seperti teori perubahansosial, teori tindakan sosial, teori labeling dapat juga digunakan sebagai dasar dalam menganalisa perilaku-perilaku sosial.
Gereja dan Masyarakat.
16
Buku ini menguraikan bagaimana seharusnya Gereja jemaat memposisikan diri dalam masyarakat. Jemaat Gereja di Indonesia
bahkan diseluruh dunia menempati posisi sebagai warga negara. Sudah seharusnya Gereja bersama dengan warga negara lain berusaha memecahkan
masalah yang erat kaitannya dengan masyarakat, baik itu masalah sosial maupun masalah ekonomi. Moralitas dan iman juga menjadi pokok bahasan buku ini,
sebab menurut salah satu penulis buku ini perbuatan moral adalah perwujudan iman.
Orang Kristen dalam Masyarakat.
17
Dalam buku ini dijabarkan mengenai bagaimana seharusnya orang Kristen hidup dalam masyarakat. Donald Stuckless
dapat mengantarkan orang yang membaca buku ini untuk menjadi orang Kristen yang mampu hidup, berkarya, dan tetap memiliki iman pada Kristus di berbagai
macam bentuk kehidupan bermasyarakat. Masyarakat memiliki banyak bentuk dengan sistem yang berbeda, ada masyarakat Gereja, masyarakat pekerja,
masyarakat buruh, masyarakat sebuah negara, dan sebagainya. Dalam buku ini Stuckless berusaha menggambarkan bagaimana caranya orang Kristen agar bisa
hidupdi dalam masyarakat yang berbeda itu. Menurutnya orang Kristen harus mampu menyesuaikan diri dalam berbagai macam bentuk masyarakat, dengan
16
Buku ini diangkat dari bahan Kursus Teologi untuk cendikiawan pada Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan IKIP Sanata Dharma, dieditor oleh JB. Banawiratma, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta, 1986.
17
Buku ini ditulis oleh Donald Stuckless, diterbitkan oleh Penerbit Gandum Mas, Malang Jatim, 1982.
14
begitu orang Kristen yang dimaksud akan tetap “hidup” di dalam masyarakat dan mampu bersosialisasi dengan baik.
Anggaran DasarAnggaran Rumah TanggaPeraturan, Doktrin, Ketentuan, Ketenagaan dan Pembiayaan Hidup Hamba Tuhan di Lingkungan Sinode GKII.
18
Buku ini berisikan mengenai peraturan, undang-undang, visi dan misi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem-sistem yang berlaku di dalam tubuh Gereja
Kristen Injili Indonesia. Buku terbitan Dewan Sinode G.K.I.I ini sangat membantu dalam penelitian dan penulisan, karena dengan buku ini penulis dapat lebih
memahami G.K.I.I. secara lebih dalam. Sejarah Gereja Kristen Injili Indonesia.
19
Di dalamnya memuat tulisan mengenai penyebaran agama Kristen di Sumatra khususnya di daerah yang
didiami Suku Anak Dalam oleh Hubert Mitchell dari missi Go Ye Fellowship, Los Angeles – Amerika Serikat. Pekerjaan Mitchell ini dilanjutkan oleh Harold
Wiliams, nantinya di masa hasil pekerjaan Williams dan Mitchell di Sumatra ini akan berkembang menjadi Gereja Kristen Injili Indonesia. Melalui buku ini
diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan G.K.I.I. di Sumatra.
F. Landasan Teori