45
3. Keadaan sosial Bengko dan sekitarnya.
Saat ini Bengko bukanlah Bank Company lagi seperti dulu. Melihat Bengko yang saat ini, lebih tepat bila nama Bengko diasalnamakan dari Bank Criminality,
sebab angka krimilitas di daerah ini sangat tinggi. Pencurian sepeda motor yang disertai dengan ancaman senjata tajam ataupun senjata api kerap terjadi. Buktinya
terhitung sejak bulan Januari-Juni 2012, Polres Rejang Lebong berhasil mengungkap 32 kasus pencurian dan penggelapan motor di wilayah Kecamatan
Sindang Dataran dan Kecamatan Sindang Kelingi. Selain mengamankan barang bukti motor curian, polisi berhasil menangkap satu tersangka curanmor dari desa
Air Rusa, Kecamatan Sindang Dataran.
13
Selain curanmor, perampokan juga sering terjadi di kawasan Sindang Dataran dan Sindang Kelingi, sasaran utamanya adalah para pedagang dan
pengepul kopi. Cara kerja pelaku kejahatan di daerah ini adalah dengan mencegat sasarannya dengan paksa dan mengancam dengan senjata tajam atau senjata api,
cara ini biasa disebut masyarakat dengan todong. Todong biasanya terjadi di jalan yang menghubungkan Sindang Dataran dan Sindang Kelingi. Keadaan geografis
yang berbukit-bukit serta sepinya jalan terletak di tengah kebun kopi ikut mendukung terlaksananya tindak kejahatan ini.
Peredaran narkoba di tengah masyarakat Sindang Dataran, khususnya ganja sangat memprihatinkan. Dari anak yang masih duduk di Sekolah Dasar sampai
orang dewasa dapat dipastikan pernah mengkonsumsi rokok yang dibuat dari ganja. Lemahnya kontrol pihak kepolisian di Kecamatan Sindang Dataran
13
Harian Rakyat Bengkulu, Kolom Borgol, Selasa 12 Juni 2012.
46
memungkinkan tanaman ganja ditanam dan menyebar bebas di tengah masyarakat. Pada bulan September 2010, kepolisian Rejang Lebong menemukan
sekitar 1.200 batang ganja siap panen di Dusun Talang Nangka, Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran. Berselang satu tahun kemudian juga
ditemukan 13 batang ganja kualitas super ganja Aceh di dalam kebun kopi di Dusun Talang Setu, Desa Air Punggur, Kecamatan Sindang Dataran.
14
Keadaan geografis Kecamatan Sindang Dataran yang berbukit-bukit serta rendahnya
tingkat pendidikan yang didapat oleh masyarakat turut berperan pada bebasnya peredaran ganja di daerah ini.
Ada semacam ‘kebanggaan’ tersendiri apabila kaum muda di Kecamatan Sindang Dataran melakukan hal negatif, inilah yang menyebabkan tingkat
kriminalitas di daerah ini tinggi. Fishbein 1980, menyatakan bahwa perilaku erat kaitannya dengan niat. Sedangkan niat ditentukan oleh sikap. Jadi, sikap tidak bisa
menjelaskan secara langsung mengenai perilaku. Selain itu, niat seseorang untuk melakukan sesuatu ditentukan oleh dua hal. Pertama adalah sesuatu yang datang
dari dalam dirinya sendiri, yaitu sikap. Kedua, sesuatu yang datang dari luar, yakni persepsi tentang pendapat orang lain terhadap dirinya dalam kaitan perilaku
yang diperbincangkan.
15
Dalam kasus ini penulis mengajukan seseorang berinisial Ag 17 dari desa IV Suku Menanti, Kecamatan Rejang Lebong. Ag setuju untuk
melakukan tindakan curanmor, sebab dengan begitu ia memperoleh uang dan membuatnya puas ini indikator sikap. Lingkungan sekitar, terutama teman
14
Amiruddin Abdullah, Polres Rejang Lebong Temukan Tanaman Ganja, diunduh dari http:www.mediaindonesia.comwebtorialtanahair?bar_id=MTkzOTY3 tanggal 21 Juli 2012
15
Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992, hal. 154.
47
sebaya, akan “menghormati” atau mendekati takut serta memuji tindakan Ag. Dengan begini Ag akan selalu melakukan curanmor, karena niatnya memang
mengarah ke sana dan perilakunya sehari-hari selalu mengindikasikan peluang untuk melakukan curanmor.
Pemerintah kurang memperhatikan daerah ini, hampir dalam segala hal, pemerintah hanya memanfaatkan momen-momen tertentu untuk menunjukkan
perhatiannya. Hal ini melahirkan kesan bahwa pemerintah terlihat memperhatikan tapi kenyataannya masyarakat Bengko dan Kecamatan Sindang Dataran dibiarkan
berkembang semaunya sendiri tanpa ada kontrol sedikitpun. Segala hal negatif dibiarkan berkembang, bila skalanya lebih luas, biasanya akan datang beberapa
oknum dengan wajah penyelamat. Pada dasarnya Sindang Dataran dan sekitarnya dibiarkan terkapar, bila sudah demikian akan mudah individukelompok tertentu
memaksakan kepentingannya di daerah ini. Selain masalah di atas, masalah pernikahan di bawah umur masih kerap
terjadi. Sangat mengherankan melihat lembaga kesehatan di Sindang Dataran tidak mengadakan penyuluhan terhadap masalah ini. Bengko dan Kecamatan
Sindang Dataran sudah memiliki Pusat Kesehatan Masyarakat dengan beberapa dokter dan bidan desa. Sebenarnya mereka bisa menjadi agen perbaikan kesehatan
masyarakat, terutama kesehatan alat reproduksi kaum muda Sindang Dataran. Pernikahan di bawah umur di Sindang Dataran merupakan hal biasa, ada beberapa
masyarakat yang memandang hal ini baik, sebab semakin cepat anak mereka menikah akan semakin ringan beban jiwa yang ditanggung keluarga.
48
Masuknya teknologi modern ke Kecamatan Sindang Dataran, terutama di desa Bengko kurang dimanfaatkan secara baik oleh penduduk sekitar. Contohnya
handphone, tidak jauh berbeda dengan masyarakat di kota-kota besar, handphone yang dipegang oleh masyarakat Bengko, khususnya kaum muda, digunakan untuk
hal-hal yang kurang berguna, seperti menonton film porno dan hal-hal lain. Selain kurangnya pendidikan seks, handphone juga berpengaruh pada tingginya tingkat
pernikahan di bawah umur. 4.
Mata Pencaharian Masyarakat Bengko.
Dalam peraturan daerah Kabupaten Rejang Lebong No.4 tahun 2008 tentang rencana tata ruang wilayah, Kecamatan Sindang Dataran masuk ke dalam wilayah
pengembangan II. Wilayah pengembangan II ini dimaksudkan untuk dapat dikembangkan menjadi gugus pengembangan holtikultura, terutama sayur-sayuran
dan buah-buahan yang berorientasi agrobisnis.
16
Dengan peraturan ini Bengko dan daerah di sekitarnya yang masuk ke dalam Kecamatan Sindang Dataran diarahkan
untuk menjadi daerah pertanian dan perkebunan. Tanaman kopi merupakan komoditi pokok yang diusahakan oleh
masyarakat Bengko. Selain menanam kopi, masyarakat Bengko juga menanam tanaman palawija. Tanaman palawija seperti kubis, tomat, cabe, dan lain-lain
dapat tumbuh subur di daerah Sindang Dataran mengingat letaknya yang berada di kaki gunung berapi, Bukit Kaba. Dengan menanam sayuran ketika masa panen
kopi lewat, masyarakat masih bisa menyambung hidup dengan sayuran. Selain
16
Perda Kabupaten Rejang Lebong No.4 tahun 2008 tentang rencana tata ruang wilayah, hal. 22- 23.
49
untuk konsumsi sehari-hari, sayuran ini juga dijual ke Curup, Lubuk Linggau, Palembang dan Jambi.
Untuk menjual hasil sayuran ke kota setingkat Kabupaten maupun Provinsi, petani di Sindang Dataran membutuhkan bantuan dari para pengepul
17
. Hubungan ini biasa ditemukan di desa-desa yang mengusahakan agrobisnis. Selain membeli
sayuran dari petani, para pengepul juga menjual kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, gas, dan lainnya. Barang-barang seperti itu tidak bisa
dipenuhi sendiri oleh warga Bengko, dan mereka membutuhkannya. Pengepul yang menyediakan dan membawa kebutuhan sehari-hari dari kota besar, para
petani terkadang menukar hasil kebunnya dengan kebutuhan sehari-hari tersebut. Kecamatan Sindang Dataran juga terkenal sebagai daerah penghasil gula
merah atau gula aren. Selain kopi di kecamatan ini kita dapat menemukan dengan mudah pohon aren atau pohon nira. Selain di ambil air gulanya untuk dijadikan
gula merah masyarakat menyebutnya dengan legen, pohon aren dapat diambil ijuknya serabut pada batang aren, setelah diolah biasanya dijadikan sapu, dan
buahnya untuk dijadikan kolang-kaling. Namun sangat disayangkan sampai saat ini belum ada usaha yang mengolah barang-barang mentah dari pohon aren ini,
sehingga penduduk menjualnya ke kota kabupaten dengan harga rendah. Selain bekerja sebagai petani dan pedagang sayur-sayuran, sebagian kecil masyarakat
Bengko bekerja sebagai pegawai sipil seperti guru, pegawai kecamatan, perawat, dan lain-lain.
17
Pengepul yang dimaksud disini adalah pengusaha yang menampung sayuran milik para petani untuk disalurkan ke pedagang besar di kota Kabupaten atau Provinsi. Biasanya pengepul
memborong hasil kebun petani sebelum masa panen untuk menjaga pasokan yang diminta pedagang besar di kota. Selain itu di Sindang Dataran terdapat pengepul kopi dan gula merah gula
aren.
50
B. Alasan Didirikannya G.K.I.I. di Bengko Perintisan Pelayanan di Bengko