43 kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.Penelitian ini bermaksud menguraikan atau menggambarkan suatu peristiwa, yaitu implementasi variasi mengajar guru kelas V di SD N 3 Bantul.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Bantul pada saat proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
semester genap tahun ajaran 20152016.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Suharsimi Arikunto 2005: 89 menjelaskan bahwa subjek penelitian tidak selalu berupa orang, namun dapat berupa benda, proses, kegiatan maupun
tempat. Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang dijadikan informan penelitian adalah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan proses
pembelajaran. Informan utama dalam peneitian ini adalah guru kelas V karena guru kelas merupakan pelaku utama yang memberikan pembelajaran di kelas,
assesor guru kelas V, dan lima siswa kelas V. Informan dalam peenilitan ini dibatasi, mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini didasarkan
bahwa informan yang dinilai memberikan data yang valid, akurat, dan reliabel mengenai implementasi variasi mengajar guru kelas V.
Spraedley Sugiyono, 2005: 68 menjelaskan bahwa objek penelitian kualitatif adalah situasi sosial yang meliputi tiga komponen yaitu place tempat
adalah ruang tempat situasi sosial berlangsung, actor pelaku adalah semua orang yang terlibat dalam situasi sosial, dan activities aktivitas adalah semua
kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam situasi sosial tersebut. Jadi,
44 obyek dalam penelitian ini adalah penerapan variasi mengajar guru kelas V di
SD Negeri 3 Bantul.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data terkait penelitian yang dilakukan. Sebab,
tanpa menggunakan teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data. Sumber data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara,
dokumen pribadi dan resmi, foto, rekaman, gambar, dan percakapan informal.Namun sumber yang paling umum digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumen Emzir, 2011: 37. Teknik pengumpulan data penelitian ini sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang yang paling utama dalam peelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data ini mengharuskan
peneliti untuk terjun ke lapangan, mengamati hal-hal yang berkaitan dengan pelaku, tempat, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan
perasaan. Djam‟an Satori dan Aan Komariah 2011: 105 mengemukakan
bahwa observasi adalah pengamatan secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
Secara langsung yaitu terjun ke lapangan melibatkan seluruh pancaindra, sedangkan secara tidak langsung yaitu pengamatan dibantu dengan media
visual audiovisual. Suharsimi Arikunto 2005: 64-67 membagi observasi menjadi dua
45 jenis, yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Pada
penelitian ini, teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu pengamatan dengan menggunakan pedoman
observasi sebagai
instrumen pengamatan.Sugiyono
2013: 310
mengklasifikasikan observasi menjadi obsevasi berpatisipasi, observasi secara terang-teragan dan tersamar, serta obervasi yang tak berstruktur.
Sementara peneliti ini menggunakan teknik observasi partisipasif, yaitu peneliti ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari di tempat penelitian untuk
mendapatkan data penelitian. Selama penelitian, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, sehingga data yang diperoleh lebih
lengkap dan tajam. Tujuan data observasi menurut Patton Rulam Ahmadi, 2014: 161
adalah untuk mendeskripsikan latar yang diobservasi; kegiatan-kegiatan yang terjadi di latar itu; orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan;
makna latar; kegiatan-kegiatan dan partisipasi mereka dalam orang- orangnya.
Peneliti dalam penelitian ini mengadakan pengamatan di SD Negeri 3 Bantul mengenai penerapan variasi mengajar yang dilakukan guru kelas V.
Peneliti turut serta dalam kegiatan pembelajaran dan mencatat kegiatan tersebut. Aspek yang diamati meliputi implementasi variasi gaya atau cara
mengajar guru, implementasi variasi penggunaan media, serta implementasi variasi pola inetraksi. Peneliti mencatat kejadian berupa kegiatan yang
berhubungan dengan implementasi variasi mengajar guru sebagai data
46 penelitian.
2. Wawancara
Djam‟an Satori dan Aan Komariah 2011: 130 mengemukakan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi
yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan dan tanya jawab. Wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti menemukan permasalahan yang harus diteliti dan berkeinginan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan lebih mendalam.
Dalam penggunaan metode wawancara, subjek adalah informan yang tahu akan dirinya sendiri, tentang tindakan yang diinformasikan secara benar dan
terpercaya. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu Lexy J.
Moleong, 2002: 135. Pendapat Lexy J. Moleong didukung oleh pendapat Berg Djam‟an Satori dan Aan Komariah, 2011: 129 yang membatasi
wawancara sebagai suatu percakapan dengan suatu tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2013: 317. Peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang pewawancara dalam
menggambarkan situasi dan fenomena yang terjadi, yang mana hal ini tidak dapat ditemuka melalui observasi.
Haris Herdiansyah 2015: 63-71 menyebutkan bahwa ada tiga bentuk
47 wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan
wawancara tidak terstruktur. Adapun dalam penelitian ini, bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara semi terstruktur karena lebih
cocok untuk penelitian kualitatif. Wawancara semi terstrutur adalah bentuk wawancara yang memberikan kebebasan kepada peneliti untuk bertanya dan
mengatur alur serta setting wawancara. Adapun ciri-ciri wawancara semi terstrukut adalah sebagai berikut.
a. Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan.
b. Kecepatan wawancara dapat diatur.
c. Fleksibel tapi terkontrol.
d. Ada pedoman wawancara guideline interview sebagai patokan dalam
membuat pertanyaan wawancara. e.
Tujuan wawancara untuk memahami suatu fenomena. Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada guru kelas V sebagai
narasumber utama. Kemudian wawancara assesor guru kelas V, serta perwakilan siswa yang diampu oleh guru kelas yang bersangkutan untuk
memperoleh informasi mengenai pelaksanaan variasi mengajar guru di kelas. 3.
Dokumentasi Metode pengumpulan data melalui telaah dokumentasi ini merupakan
jenis teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu Sugiyono, 2013: 329.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara atau observasi akan lebih dapat dipercaya
48 jika didukung oleh sejarah pribadi, autobiografi, maupuan foto-foto atau
karya tulis dan seni. Peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan data dokumentasi berupa foto sarana prasarana pendukung pembelajaran, foto
media pembelajaran, serta dokumen penunjang pelaksanaan pembelajaran yaitu RPP.
Jadi, dalam penelitian ini metode dokumentasi yaitu kegiatan mendokumentasikan segala kegiatan yang berlangsung selama pengamatan
yang mendukung data penelitian implementasi variasi memgajar guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul.
F. Instrument Penelitian