Variasi Penggunaan Media Implementasi Variasi Mengajar

136 kontak pandang dengan siswa yang pendiam, yang kurang konsetrasi, maupun kontak pandang dengan siswa yang pintar. Dari uraian di atas, hasil penelitian sejalan dengan pendapat Marno dan Idris, 2010: 145 bahwa variasi kontak pandang dapat dilakukan ke seluruh kelas, dan secara bervariasi ditujukan kepada kelompok siswa dan ke siswa tertentu. Kontak pandang ketika proses belajar mengajar berlangsung perlu diterapkan guru. Misalkan ketika guru berbicara atau menjelaskan hendaknya mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas, sebab menatap atau memandang mata siswa akan membentuk hubungan positif atau menciptakan keakraban pada siswa serta dapat menarik perhatian dan minat belajar siswa. Kontak pandang terhadap siswa tertentu juga perlu dilakukan guru. Hal tersebut dilakukan agar siswa merasa diawasi guru dan mengurangi peluang siswa untuk menghindari pelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan kontak pandang yang dilakukan guru dengan seluruh siswa maupun terhadap siswa tertentu sudah cukup baik. Kekhasan penggunaan kontak pandang guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul yaitu guru sering mengarahkan pandangannya kepada siswa-siswa tertentu, terutama siswa yang sering membuat gaduh siswa yang ramai.

b. Variasi Penggunaan Media

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media pembelajaran secara berganti-ganti telah disesuaikan guru dengan materi pembelajaran.Terkait 137 variasi penggunaan media, penggunaan media pengajaran tidak selalu dilakukan oleh guru kelas V. Penggunaan media pengajaran lebih banyak pada mata pelajaran IPA dan Matematika. Beberapa media pengajaran yang digunakan guru pada mata pelajaran IPA dan Matematika yaitu contoh-contoh bangun ruang, contoh jaring-jaring bangun ruang, busur derajat, LCD, gambar-gambar terkait materi yang dipelajari, magnet, cermin, katrol. Jadi dalam variasi media pengajaran, guru telah menggunakan variasi media pandang seperti gambar-gambar, audio- visual seperti video yang ditanyangkan menggunakan LCD, maupun benda-benda yang dapat diraba, digerakkan, dimanipulasi seperti magnet, cermin, jaring-jaring bangun ruang, contoh bangun ruang. Namun penggunaan variasi media yang sering digunakan guru yaitu media pandang berupa papan tulis serta media dengar berupa suara guru. Dalam menggunakan media pembelajaran juga dibutuhkan keterampilan guru. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran sudah cukup baik. Guru mampu menggunakan atau mengoperasikan media pembelajaran dengan baik untuk membantu guru dalam menyampikan materi pembelajaran. Guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul juga telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut terlibat dalam penggunaan media pembelajaran. Misalkan ketika siswa diminta untuk menghitung jumlah rusuk pada bangun ruang. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk maju kedepan dan menghitung ada berapa rusuk yang dimiliki bangun ruang tersebut. 138 Uraian di atas sesuai dengan pendapat Helmiati 2013: 69 yang mengatakan bahwa media dan alat pembelajaran dapat digolongkan ke dalam tiga bagian bila ditinjau dari indra yang digunakan, yaitu dapat didengar audio, dilihat visual, dan dapat didengar sekaligus dilihat atau media taktil audio-visual, dapat diraba, dimanipulasi atau digerakkan motoric. Pendapat Helmiati didukung oleh pernyataan Wahid Murni 2010: 136-137 yaitu penggunaan media secara bervariasi tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang akan dicapai.Pemilihan media pembelajaran yang bervariasi juga harus memperhatikan materi yang akan disampaikan serta tujuan yang hendak dicapai. Disamping itu, pemilihan media harus mampu memudahkan guru dalam menyamipkan materi dan memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan guru, jangan malah sebaliknya. Namun sayangnya variasi penggunaan media yang dilakukan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul belum selalu dilakukan guru pada setiap kegiatan pembejaran, padahal jika diusahakan dengan persiapan yang matang, penggunaan media dalam setiap pembelajaran dapat diterapkan. Wahid Murni 2010: 137 juga menyatakan penggunaan variasi media mampu mengasah keterampilan guru menggunakan media yang dapat diraba, dimanipulasi media taktil yang mampu memberikan pengalaman langsung kepada siswa.Dalam penggunaan media pengajaran, guru perlu memiliki keterampilan menggunakan media pembelajaran untuk membantu guru menyampaikan materi pelajaran 139 sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru. Selai itu, guru juga perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memegang, meraba, atau memanipulasi media yang digunakan agar siswa juga memiliki pengalaman langsung dalam penggunaan media. Keterampilan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul dalam menggunakan maupun mengoperasikan media sudah terlihat. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan media. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variasi penggunaan media yang dilakukan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul masih belum maksimal. Variasi media masih terbatas pada mat pelajaran IPA dan Matematika. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru tidak selalu menggunakan media pembelajaran lain selain papan tulis dan suara guru. Namun dalam penggunaan dan pengoperasian media untuk membantu dalam menjelaskan materi sudah cukup baik dan jelas. Dalam penggunaan media, siswa juga sudah ikut terlibat. Dari uraian di atas, kekhasan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul dalam menggunakan variasi media pembelajaran adalah penggunaan media pembejaran yangi dilakukan di depan kelas.

c. Variasi Pola Interaksi Variasi Interaksi Guru dan Siswa