Variasi Pola Interaksi Variasi Interaksi Guru dan Siswa

139 sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru. Selai itu, guru juga perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memegang, meraba, atau memanipulasi media yang digunakan agar siswa juga memiliki pengalaman langsung dalam penggunaan media. Keterampilan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul dalam menggunakan maupun mengoperasikan media sudah terlihat. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan media. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variasi penggunaan media yang dilakukan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul masih belum maksimal. Variasi media masih terbatas pada mat pelajaran IPA dan Matematika. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru tidak selalu menggunakan media pembelajaran lain selain papan tulis dan suara guru. Namun dalam penggunaan dan pengoperasian media untuk membantu dalam menjelaskan materi sudah cukup baik dan jelas. Dalam penggunaan media, siswa juga sudah ikut terlibat. Dari uraian di atas, kekhasan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul dalam menggunakan variasi media pembelajaran adalah penggunaan media pembejaran yangi dilakukan di depan kelas.

c. Variasi Pola Interaksi Variasi Interaksi Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil penelitian, pola interaksi yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu meliputi pola interaksi satu arah, hal tersebut ditunjukkan guru ketika guru menjelaskan materi dengan berceramah. Selain itu, guru juga menerapkan pola interaksi dua arah. 140 Dalam hal ini, guru banyak melakukan tanya jawab dengan siswa.Pola interaksi yang digunakan guru selanjutnya pola interaksi tiga arah, kegiatan yang dilakukan guru yaitu berupa diskusi secara berkelompok. Selanjutnya, penerapan pola interaksi dengan memvariasikan penggunaan metode yang dilakukan guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul diantaranya ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan dan permainan. Pada tiap kegiatan belajar mengajar, minimal guru menggunakan 3 metode dengan menyesuakan materi pelajaran. Untuk membangun komunikasi yang baik dengan siswa, guru juga telah mengapresiasi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik melalui pujian atau tambahan nilai. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Dwi Siswoyo 2011: 80-81 menyatakan bahwa dalam proses pendidikan terjadi interkasi antara peserta didik dan pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran, maka Moh. Uzer Usman 2002: 87-88 mengemukakan terdapat pola interaksi yang dapat dilakukan guru dan siswa untuk mendukung proses pembelajaran yaitu; 1 pola interaksi satu arah guru-murid. Contoh pola interaksi satu arah yaitu penerapan metode ceramah; 2 pola interaksi dua arah Pola guru – murid – guru: adanya feedback bagi guru. Pola penggunaan ini biasanya dalam proses pembelajaran menggunakan metode tanya jawab; 3 pola interaksi tiga arah atau banyak arah pola guru-murid-guru. Contohnya yaitu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pada kegiatan berdiskusi; 4 141 pola interaksi multi arah guru – murid, murid – guru, murid – murid. Interaksi dengan pola ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan, dan siswa sendiri yang memecahkan masalahnya, kemudian hasil didiskusikan oleh siswa-siswa dan dikonsultasikan kepada guru; dan 5 Pola interaksi melingkar segala arah. Pola interaksi melingkar yaitu siswa mendapat giliran untuk mengemukakan pendapat atau jawaban dari pertanyaan, dan tidak diperbolehkan berpendapat atau menjawab sampai dua kali sebelum semua siswa mendapat giliran. Selain itu, pola interaksi atau komunikasi antara guru dan siswa dapat dibantu dengan memvariasikan metode yang digunakan. Slameto 2003: 92 mengatakan variasi metode mengakibatkan pelajaran menjadi lebih menarik, materi ajar mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup. Dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu memvariasikan pola interaksi antara guru dan siswa agar kegiatan pembejaran tidak membosankan dan siswa menjadi tertarik mengikuti pelajaran. Penerapan variasi pola interaksi yang dilakukan guru kelas V meliputi pola interaksi searah, pola interaksi dua arah, serta pola interaksi tiga arah. Pada penerapan pola interaksi searah dilakukan guru dengan menjelaskan materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan tanya jawab, guru memberikan pertanyaan dan siswa memberikan jawaban, atau sebaliknya siswa bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan yang dilontarkan siswa. Dalam pola interaksi dua arah guru dan siswa sama- sama dapat berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi.Kemudian, 142 penerapan pada pola interaksi tiga arah, dilakukan guru dalam kegiatan diskusi. Pada pola interaksi tiga arah tidak hanya melibatkan antara guru dengan siswa, namun juga melibatkan interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, yaitu saat berdiskusi dalam kelompok, siswa saling berinteraksi satu sama lain. Sedangkan variasi metode yang digunakan guru mampu menarik perhatian siswa. Penggunaan metode pembejaran yang pernah dilakukan guru yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi, diskusi. Penggunaan metofe tanya jawab dan diskusi yang dilakukan guru terlihat dapat membuat siswa aktif mengikuti pelajaran. Namun dalam penerapannya, pola interaksi dengan memvariasikan metode lebih sering diterapkan guru dengan ceramah- tanya jawab-penugasan; dan ceramah-tanya jawab- diskusi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru kelas V di SD Negeri 3 Bantul belum maksimal dalam menerapkan variasi pola interaksi. Terlihat bahwa pada pelaksanaan pembelajaran, pola interaksi yang divariasikan dengan menggunakan metode yang sering diberikan guru dalam pelaksanaan pembalajaran, yaitu metode ceramah – tanya jawab – diskusi; dan ceramah – tanya jawab – penugasan. Terlihat bahwa guru belum maskimal memberikan variasi metode dan masih sering memberikan metode ceramah dalam setiap pembelajaran. Kekhasan guru dalam menerapkan variasi pola interaksi yaitu guru selalu melakukan tanya jawab kepada siswa pada setiap pelaksanaan pembelajaran. 143

2. Kendala Pengimplementasian Variasi Mengajar