Penghawaan Alami PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture I - 48

2. Penghawaan Alami

Penghawaan pada ruang dapat efektif dicapai apabila angin tidak datang dari arah tegak lurus dengan jendela. Bukaan harus tegak lurus terhadap arah angin utama. Batas penyimpangan orientasi sampai 30 dari posisi tegak lurus Lippsmeier, 1994:90. Penghawaan alami merupakan usaha penyegaran alami terbaik dengan mengusahakan udara terus bergerak. Penghawaan alami juga mempunyai peranan penting dalam mendapatkan suasana nyaman ruangan yaitu menyeimbangkan kondisi buruk dari luar yang mempengaruhi iklim mikro bangunan. Perkembangan teknologi saat ini dapat mengkondisikan suasana ruang mendapatkan penghawaan yang baik dengan didukung pengoperasian yang sangat praktis, seperti penggunaan teknologi AC. Penerapan teknologi mempunyai masalah penggunaan energi yang sangat berharga. Dampak terhadap alam dapat terjadi pada mesin AC dengan menggunakan CFCs dan HFCs yang berpengaruh terhadap penipisan lapisan ozon. Penggunaan kedua gas ini sekarang mulai tidak diproduksi karena pertimbangan lingkungan. Masalah yang kemudian dipikirkan adalah terbatasnya sumber tenaga listrik yang tidak abadi, sehingga penggunaannya perlu dikendalikan. Peningkatan kebutuhan sumber tenaga listrik dapat memaksa manusia untuk terus menyediakan dan memproduksi tenaga listrik yang prosesnya ikut mempengaruhi polusi Gambar 4.11. Overhang dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture I - 49 atmosfer dan perubahan klimatologi green house effect dimana gas CO 2 dilepaskan ke udara bebas Gunawan, 2001:II-24. a. Dasar-dasar Penghawaan Alami 1 Kecepatan udara yang tinggi pada temperatur dan kelembaban yang tinggi akan menimbulkan pendinginan, yang mempengaruhi kenyamanan. Kecepatan angin 0,9-9 kmjam tidak mengganggu Mangunwijaya, 1994:144. 2 Pendinginan melalui pengudaraan hanya dapat dilakukan bila temperatur udara lebih rendah dari temperatur kulit yaitu 35-36ºC Lippsmeier,1994:103. Untuk daerah tropis lembab dilakukan untuk memperbaiki iklim ruangan, karena temperatur di kondisi ini tidak pernah mencapai temperatur kulit. 3 Pendinginan tidak dapat dilakukan bila kondisi kelembaban udara ekstrim yaitu mendekati 100 Lippsmeier, 1994:103. 4 Gerakan udara dalam ruang dapat dipengaruhi oleh gerakan udara luar ruangan tergantung pada orientasi dan bukaan bangunan Lippsmeier, 1994:103. 5 Sifat udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi dingin ke daerah yang bertekanan rendah panas dan secara vertikal bergerak dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi Mangunwijaya, 1994:144. 6 Dalam penghawaan yang penting bukanlah banyaknya pertukaran udara yang terjadi tiap jam, tetapi masuknya udara setiap saat dan kecepatan udara yang ditingkatkan ke dalam ruang, hal ini dapat dilakukan dengan memperbesar lubang keluar dari pada lubang masuk udara Lippsmeier, 1994:103 7 Iklim mikro dapat dipengaruhi oleh faktor tata landscape lingkungan bangunan. Dengan memanfaatkan tumbuhan dapat menurunkan temperatur 2-3ºC dan menyegarkan udara Chiara Koppelman, 1990:7. Hal ini dikarenakan tumbuhan pada siang hari dapat menyerap gas CO 2 dan menghasilkan gas O 2 yang mempunyai suhu yang lebih rendah dari gas CO 2 . dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture I - 50 b. Faktor-faktor Penghawaan Alami 1 Orientasi dan Penempatan Bukaan Lubang masuk udara harus diletakan pada zona tekanan positif dan lubang keluar udara pada zona tekanan negatif. Hal ini akan menghasilkan kondisi terbaik untuk pengaliran udara. Penempatan bukaan juga harus diletakan sehingga udara mengalir pada daerah dimana manusia berada tanpa mengganggu area lainnya. 2 Dimensi bukaan Lubang udara masuk dan lubang udara keluar merupakan alat ventilasi. Lubang udara keluar berperan untuk menentukan pola dari gerakan udara sedangkan lubang udara keluar berperan dalam menentukan kecepatan aliran udara. Semakin besar bukaan semakin meningkat gerakan udara di dalam bangunan. Rasio perbandingan lubang masuk udara dan lubang keluar udara berpengaruh kepada kecepatan aliran udara di dalam bangunan. Kecepatan semakin meningkat sebanding dengan peningkatan rasio keduanya. Lippsmeier, 1994:105 3 Jenis bukaan Untuk penghawaan alami, bukaan harus dapat memasukan aliran udara ke dalam bangunan secara maksimal. Aliran udara dapat diarahkan ke dalam bangunan sesuai bentuk jenis bukaan yang kita gunakan. Jenis bukaan ini bermacam-macam, ada yang dibuka ke atas, ke samping maupun digeser. Gambar 4.12. Aliran udara pada ketinggian tubuh Sumber: Lippsmeier, 1994 dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture I - 51 4 Pembelok angin Pada bukaan yang menyimpang dari posisi tegak lurus terhadap arah gerakan angin, pembelok angin diperlukan untuk lebih memasukan angin ke dalam ruangan.

E. PRINSIP-PRINSIP BIOCLIMATIC ARCHITECTURE