dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture
I - 23
Pendidikan masyarakatnya adalah tanggung jawab negara, bercita- cita untuk membentuk prajurit yang tangguh, yang dapat bertindak di
dalam maupun di luar kenegaraan. Dengan alasan tersebut maka latihan senam merupakan alat yang harus diikuti setiap laki-laki,
karena dengan latihan itu tingkat kesegaran jasmani para prajuritnya akan selalu terjamin.
Seseorang yang telah mengusai musich pendidikan musik dan gymnasca pendidikan jasmani disebut golongan Ephebe, yaitu
golongan yang sudah dekat dengan para dewa. Dewa Zeus Dewa Matahari adalaha dewa yang sangat dijunjung tinggi di Yunani, salah
satu pemujaannya dengan dilakukan dengan pesta olahraga yaitu peinthatlon, semacam pancalomba yang terdiri dari cabang lari,
lompat, lempar, tinju dan gulat. Karena tempat penyelenggaraannya di kaki Gunung Olympus, nama pesta olahraga peinthatlon ini disebut
juga pesta olahraga Olympus, dan inilah yang menjadi cikal bakal dari olahraga Olimpiade yang kita kenal sekarang.
b. Bangsa Athena Bangsa Athena dalam membentuk warganya sebagai masyarakat
yang harmonis yaitu adanya perpaduan antara perkembangan jasmani dan rohani sehingga pendidikan estetika, intelegensia,
ketangkasan dan keuletan menjadi mata pelajaran yang diterapkan dalam pendidikannya secara keseluruhan.
Ketangkasan dan keuletan diperoleh melalui latihan pendidikan jasmani yang tempatnya di Palaestra, suatu lapangan terbuka yang
sangat luas tetapi dibatasi dengan dinding tembok di sekelilingnya. Untuk membentuk manusia yang tangkas dan ulet latihan senam
sangat diperlukan sehingga pada jaman keemasannya Athena telah memiliki tujuh buah gymnasium tempat latihan jasmani.
5. Bangsa Romawi
Romawi adalah sebuah kerajaan militer, sehingga segala sesuatu dilihat dari kekuatan militernya. Pendidikan jasmani selaras dengan pendidikan
dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture
I - 24
intelektualnya, tetapi bukan sama sekali diarahkan kepada pendidikan estetika. Dengan demikian tidak diherankan bila di Romawi berkembang
olah raa serti tinju, gulat, bermain pedang, sirkus ketangkasan dan gladiator.
6. Bangsa Indonesia
Kegiatan olahraga resmi berupa perkumpulan dan bersifat kebangsaan sudah bermunculan sebelum zaman kemerdekaan. Sebagai contoh
adalah berdirinya persatuan sepak bola yang bernama Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia PSSI pada tahun 1930 di Jogjakarta, Persatuan
Lawn Tenis Indonesia Pelti yang berdiri pada tahun 1935 di Semarang, Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia dan lain-lain. Untuk
mengkoordinir beberapa badan olahraga tersebut dibentuklah Ikatan Sport Indonesia ISI pada tahun 1938 di Jakarta.
Ketika zaman pendudukan Jepang yang berlangsung dari tahun 1942 hingga tahun 1945, kegiatan badan-badan olahraga tersebut sempat
dilumpuhkan. Berkat usaha keras para tokoh olahraga pada saat itu, pada bulan Januari 1946 bertempat di Kota Solo berhasil diselenggarakan
Kongres Olahraga Pekan Olahraga Nasional I – X, KONI Pusat, Jakarta, 1985. Dalam kongres tersebut berhasil membentuk suatu badan
olahraga yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia PORI serta memutuskan untuk mengadakan pekan olahraga seperti yang
pernah dilakukan oleh ISI pada tahun 1938. Karena keikutsertaan tim Indonesia dalam Olypiade London tahun 1948
gagal karena Indonesia belum menjadi anggota IOC dan Inggris tidak mengakui
paspor Indonesia,
maka pada
bulan Mei
1948 diselenggarakan Konfrensi Darurat yang berlangsung di Kota Solo. Salah
satu hasil konfrensi itu adalah akan diadakannya Pekan Olahraga Nasional I di Solo tanggal 9-12 September 1948. Kota Solo sebagai
tempat penyelenggaraan PON I karena Solo sebagai pusat kedudukan Pengurus Besar PORI, disamping adanya Stadion Sriwedari yang
merupakan stadion milik Indonesia Terbaik pada saat itu.
dengan Pendekatan Bioclimatic Architecture
I - 25
Penyelenggaraan PON I ini merupakan titik tolak bagi bagi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita yang luhur agar dapat berbicara
sejajar dengan negara-negara lain dalam bidang olahraga. Selanjutnya pekan olahraga ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan
merupakan pesta olahraga nasional yang diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia dengan berbagai cabang olahraga yang dipertandngkan.
C. BENTUK OLAHRAGA