Tujuan Pembelajaran Sejarah Manfaat Praktis

commit to user 13

c. Tujuan Pembelajaran Sejarah

Beberapa pakar seperti Soedjatmoko 1976:42, Hasan 2007:27, sampai dengan Wineburg 2006:8 telah menekankan tujuan dari pembelajaran sejarah bagi generasi muda. Sebelum mengulas tujuan dari pembelajaran sejarah itu, untuk lebih memahami tujuan dilaksanakannya pendidikan sejarah, patut diketahui pula fungsi atau manfaat dari sejarah itu sendiri. Dengan mengetahui fungsi dan manfaat dari ilmu sejarah itu maka akan dapat dirumuskan pula fungsi dari pembelajaran sejarah dan tujuan yang hendak dicapai. Sejarah memiliki berberapa manfaat bagi kehidupan manusia pada masa sekarang. Subagyo 2010:52, Wasino 2007:14 menyebutkan bahwa paling tidak ada beberapa guna sejarah bagi manusia yang mempelajarinya, yakni 1 edukatif untuk pendidikan, 2 instruktif memberikan pengajaran, 3 inspiratif memberi ilham, serta 4 rekreatif memberikan kesenangan. Sejarah memiliki fungsi edukatif untuk pendidikan karena dengan memahami sejarah berarti telah diambil satu manfaat atau hikmah dari terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kaitannya antara sejarah dan pendidikan, ada sebuah kalimat bijak tentang peranan sejarah bagi manusia yang berbunyi historia vitae magistra yang bermakna ‘sejarah adalah guru kehidupan’. Makna sejarah sebagai guru kehidupan ini sangat dalam, karena memerlukan pemikiran mengapa sampai sejarah itu digunakan sebagai guru kehidupan. Di sini maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa sejarah ini memiliki fungsi pendidikan, yang mengajarkan bagaimana manusia seharusnya itu bertindak dengan melihat peristiwa yang telah terjadi untuk kemudian diambil hikmahnya. Kuntowijoyo 1995:24 menerangkan commit to user 14 bahwa ada beberapa fungsi sejarah kaitannya dengan sarana pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan, masa depan, dan keindahan. Fungsi kedua dari sejarah adalah fungsi instruktif. Sejarah sebagai aktivitas manusia pada masa lampau memiliki fungsi untuk memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang taktik militer, navigasi, teknologi senjata, jurnalistik Subagyo, 2010:70. Fungsi berikutnya dari sejarah adalah fungsi inspirasi. Fungsi inspirasi maksudnya adalah bahwa tindakan yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau mampu memberikan inspirasi atau ilham bagi manusia yang hidup pada masa ini. Tindakan-tindakan kepahlawanan dalam sejarah dapat mengilhami masyarakat pada perjuangan yang sekarang. Contoh dari fungsi sejarah sebagai insrpirasi adalah seperti patriotisme yang terpatri dalam jiwa rakyat Indonesia ketika menghadapi kolonialisme asing, memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia pada masa kini untuk terus menerus bekerja keras, rela berkorban, dan menjaga persatuan agar cita-cita dan tujuan Indonesia bisa tercapai. Fungsi keempat dari sejarah adalah fungsi rekreatif, maksudnya adalah bahwa sejarah dapat memberikan kesenangan lain kepada generasi sekarang. Sejarah membawa manusia kepada nostalgia dan kisah-kisah yang dramatis, indah, dan sebagainya. Dengan sejarah kita seolah-olah berpariwisata ke negeri- negeri jauh, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam suasana yang berlainan dengan suasana kita pada masa sekarang. commit to user 15 Dari keempat fungsi atau guna sejarah seperti yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa fungsi atau guna lain dari sejarah yang merupakan turunan dari keempat fungsi atau guna sejarah tersebut. Fungsi tersebut antara lain adalah sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan partiotisme, sampai pada fungsi untuk memprediksi masa depan melalui refleksi terhadap peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau. Oleh karena sejarah memiliki guna yang strategis, sebagaimana dinyatakan Collingwood 1980:254 “bahwa mengenal diri sendiri berarti mengenal apa yang kita mampu lakukan; dan karena tidak seorangpun mengetahui apa yang bisa dia perbuat sampai dia mencobanya, maka satu-satunya kunci untuk mengetahui apa yang bisa diperbuat seseorang adalah apa yang telah dia perbuat maksdunya adalah dari sejarah masa lampaunya.” Dengan demikian berarti menurut Collingwood kegunaan sejarah bagi manusia adalah untuk mengenal dirinya sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Wineburg 2006:8 bahwa “sejarah memiliki potensi untuk menjadikan kita manusia yang berperikemanusiaan, hal yang tidak dapat dilakukan oleh mata pelajaran lain dalam kurikulum sekolah.” Kaitannya dengan upaya untuk mengenali dirinya sendiri, pendidikan sejarah berarti mengajarkan kepada manusia satu langkah menuju kesadaran. Kesadaran sejarah merupakan satu kondisi kejiwaan yang menunjukkan tingkat penghayatan pada makna dan hakikat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang, serta menjadi dasar bagi berfungsinya makna sejarah dalam proses pendidikan Widja, 1989:103. Lebih lanjut lagi Soedjatmoko menyatakan tentang kesadaran sejarah sebagai berikut commit to user 16 Suatu orientasi intelektual, suatu sikap jiwa yang perlu untuk memahami secara tepat paham kepribadian nasional. Kesadaran sejarah ini membimbing manusia kepada pengertian mengenai diri sendiri sebagai bangsa, kepada self understanding of nation , kepada sangkan paran suatu bangsa, kepada persoalan what we are, why we are what we are . Soedjatmoko, 1973:12-13 Manfaat mempelajari sejarah menurut Tamburaka 1999: 25 ada 3 hal yaitu 1 Untuk memperoleh pengalaman peristiwa sejarah di masa lampau baik dari sisi positif maupun negatif untuk dijadikan hikmah agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali; 2 Untuk mengetahui hukum sejarah yang berlaku agar menjadi pembelajaran bagi generasi selanjutnya dalam mengatasi persoalan masa kini dan masa yang datang; dan 3 Menumbuhkan sikap kedewasaan berpikir, memiliki cara pandang lebih luas untuk bertindak lebih arif bijaksana dalam mengambil keputusan. Generasi muda menjadi tumpuan bangsa dalam mengembangkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mengembangkan pengertian dan penghargaan tentang warisan dan tradisi sejarah yang telah ada sebagai proses pembelajaran dan pemahaman sejarah bangsanya Isjoni, 2009: 35. Selain pandangan di atas, tujuan dari pendidikan sejarah seperti dikemukakan oleh Said Hamid Hasan adalah ditinjau dari mana pendidikan sejarah itu dimaknai. Menurut Hasan 2007:27, ada beberapa pemaknaan terhadap pendidikan sejarah itu. Secara tradisional pendidikan sejarah dimaknai sebagai upaya unuk mentransfer kemegahan bangsa di masa lampau kepada generasi muda. Dengan posisi yang demikian maka pendidikan sejarah adalah wahana bagi pewarisan nilai-nilai keunggulan bangsa. Melalui posisi ini commit to user 17 pendidikan sejarah ditujukan untuk membangun kebanggaan bangsa dan pelestarian keunggulan tersebut. Makna kedua pendidikan sejarah berkenaan dengan upaya memperkenalkan peserta didik terhadap disiplin ilmu sejarah. Oleh karena itu kualitas seperti berpikir kronologis, pemahaman sejarah, kemampuan analisis dan penafsiran sejarah, kemampuan penelitian sejarah, kemampuan analisis isu dan pengambilan keputusan historical issues-analysis and decision making menjadi tujuan penting dalam pendidikan sejarah. Historical issues-analysis and decision making menurut NCHS dalam Curriculum Standards for Social Studies: Expectations of Excellence seperti dikutip oleh Hasan 2007:28 adalah kemampuan menganalisis dan menentukan apakah tindakan sejarah yang dilakukan oleh para pelaku sejarah tersebut merupakan keputusan yang baik dan mengapa dianggap sebagai keputusan yang baik. Posisi lain dalam pendidikan sejarah seperti diungkapkan Hasan 2007:32 adalah bahwa pendidikan sejarah dalam kurikulum pendidikan dasar haruslah mempersiapkan peserta didik untuk hidup di masyarakat. Oleh karena itu posisi disiplin ilmu sejarah sebagai sumber materi untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang diperlukan peserta didik. Nilai praktis dan pragmatis dalam pembelajaran sejarah telah mengajarkan bahwa pelajaran sejarah bukan hanya rentetan peristiwa yang kering tetapi merupakan sebuah wacana intelektual yang kritis dan rasional. Hal ini mendorong pembelajaran sejarah perlu ditekankan pada tiga tahapan yaitu: 1 Memupuk kesadaran atas lingkungan sosial, rasa keakraban sense of intimacy ; 2 commit to user 18 Memperkenalkan peserta didik pada makna dari dimensi waktu kehidupan sense of actuality dan 3 Rasa hayat sejarah sense of history . Hal ini mendorong pemahaman bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya didominasi perkembangan sejarah politik tetapi juga mempelajari aspek sejarah sosial budaya yang dapat menumbuhkan kreatifitas sejarah lokal Isjoni, 2007: 43. Pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan peserta didik untuk belajar dan problem oriented yang merangsang peserta didik untuk mengenali, mengkaji peristiwa sejarah secara utuh dengan jalan mengumpulkan, mengorganisir dan mengklasifikasikan data yang luas tersebut dalam suatu rekonstruksi dan rekstrukturisasi pengetahuan sejarah Hariyono, 2005:35. Berbagai tujuan yang yang telah dipaparkan oleh para ahli kaitannya dengan tujuan mempelajari sejarah, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sejarah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dengan mengacu pada pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau sehingga dalam diri peserta didik terwujud satu kesadaran sejarah.

2. Sejarah Lisan