commit to user
Untuk menunjang kelancaran aktifitas perkuliahan, jurusan sejarah memiliki laboratorium sejarah, ruang multi media, dan taman baca. Laboratorium
sejarah merupakan tempat praktek mahasiswa sejarah, sedangkan taman baca adalah perpustakaan mini yang dimiliki oleh jurusan sejarah. Jurusan sejarah juga
memanfaatkan berbagai macam media seperti1 media pandang yang tidak diproyeksikan, seperti; gambar diam, gambar kronologi dan peta dan 2 media
pandang yang diproyeksikan, seperti media slide dengan aplikasi mocrosoft power point. Di tiap kelas sudah disediakan multimedia projektor, hal ini dikarenakan
media ini mampu menampilkan unsur media seperti gambar, teks, video, dan animasi. Multi media projektor dapat di koneksikan dengan perangkat media yang
lain seperti computer PC, Laptop, VCDDVD Player, kamera dan lainnya.
b. Sejarah Lisan di Program Studi Pendidikan Sejarah
Sejarah lisan merupakan salah satu paradigma baru dalam ilmu sejarah. Ia menghadirkan pilihan alternatif tentang bagaimana sejarawan memperoleh
sumber-sumber sejarah. Jika selama ini penelitian sejarah lebih cenderung memilih dokumen sebagai sumber, sejarah lisan menawarkan alternatif sumber
selain dokumen, yakni subjek-subjek yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa sejarah. Sejarah lisan menjadi penting ketika di Indonesia banyak daerah belum
memiliki catatan tertulis atau dokumen-dokumen peninggalan sebagai sumber sejarah. Oleh karena itu, ketika peneliti hendak mengkaji unit analisis dalam skala
mikro yang memiliki catatan dan dokumen tertulis yang terbatas, penggunaan sejarah lisan dipilih sebagai alternatif untuk menggali cerita-cerita sejarah yang
belum terungkap.
commit to user
Mata kuliah sejarah lisan telah menjadi bagian dari kurikulum Program Studi Ilmu sejarah pada perguruan tinggi di Indonesia,namum mata kuliah ini
masih belum dikembangkan secara luas untuk memberikan bekal bagi calon guru sejarah dalam melakukan kajian terhadap sejarah mikro di sekitar lingkungan
kerjanya. Bagi Prodi Pendidikan Sejarah Unnes, mata kuliah Sejarah Lisan baru diberikan pada kurikulum tahun 2008.
Diadakannya mata kuliah sejarah lisan diprogram studi pendidikaan sejarah merupakan salah satu upaya untuk membekali calon pendidik sejarah
dengan kemampuan untuk mengeksplorasi sumber-sumber sejarah di sekitar lingkungan belajar siswa adalah melalui mata kuliah Sejarah Lisan. Perkuliahan
ini dianggap penting karena saat ini banyak kawasan yang belum memiliki dokumen-dokumen tertulis, sehingga menyulitkan proses penelitian sejarah secara
dokumentatif. Oleh karena itu, penggalian sumber-sumber alternatif di masyarakat melalui wawancara menjadi pilihan untuk mendapatkan informasi kesejarahan
secara melimpah. Melalui mata kuliah ini diharapkan lulusan mampu mengaplikasikannya dalam praksis pembelajaran dan melakukan pembimbingan
bagi siswa untuk mendapatkan informasi kesejarahan di sekitar lingkungan belajarnya.
Saat ini Prodi Pendidikan Sejarah menerapkan kurikulum tahun 2008. Kurikulum tersebut memuat 82 mata kuliah dengan total 181 SKS yang dapat
ditempuh selama 7 semester. Mata kuliah tersebut terdiri atas mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan pada
mahasiswa adalah Sejarah Lisan. Mata kuliah berbobot 2 SKS dan membicarakan
commit to user
tentang konsep dan ruang lingkup sejarah lisan dan tradisi lisan, manfaat sejarah lisan bagi penelitian sejajarah, metode penelitian sejarah lisan, dan aplikasi
metode sejarah lisan di lapangan. Mata kuliah ini diambil oleh mahasiswa semester 5. Mata kuliah ini menyaratkan mahasiswa lulus pada mata kuliah
Pengantar Ilmu Sejarah dan Metode Penelitian Sejarah. Saat ini, mata kuliah Sejarah Lisan diampu oleh Prof. Dr. Wasino,
M.Hum., Nina Witasari, S.S., M.Hum., dan Mukhamad Shokheh, S.Pd., M.A.
2. Sajian Data