commit to user 18
Memperkenalkan peserta didik pada makna dari dimensi waktu kehidupan sense of actuality dan 3 Rasa hayat sejarah
sense of history
. Hal ini mendorong pemahaman bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya didominasi perkembangan
sejarah politik tetapi juga mempelajari aspek sejarah sosial budaya yang dapat menumbuhkan kreatifitas sejarah lokal Isjoni, 2007: 43. Pembelajaran sejarah
dapat menumbuhkan peserta didik untuk belajar dan
problem oriented
yang merangsang peserta didik untuk mengenali, mengkaji peristiwa sejarah secara
utuh dengan jalan mengumpulkan, mengorganisir dan mengklasifikasikan data yang luas tersebut dalam suatu rekonstruksi dan rekstrukturisasi pengetahuan
sejarah Hariyono, 2005:35. Berbagai tujuan yang yang telah dipaparkan oleh para ahli kaitannya
dengan tujuan mempelajari sejarah, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sejarah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik dengan mengacu pada pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau sehingga dalam diri peserta didik terwujud satu
kesadaran sejarah.
2. Sejarah Lisan
a. Pengertian Sejarah Lisan
Sejarah lisan merupakan sebuah kajian dan metode untuk mendapatkan informasi kesejarahan yang berasal dari individu-individu, kelmopok masyarakat,
peristiwa dan
berbagai aktivitas
keseharian dengan
menggunakan wawancara.Munslow 2006: 197 menjelaskan bahwa sejarah lisan secara
sederhana dipahami sebagai “
the practice of interviewing eyewitnesses to past
commit to user 19
events
”, yakni sebuah upaya untuk mewawancarai saksi dari peristiwa di masa lalu.
Pendapat lain dikemukakan oleh Roper 2005: 992 yang menyatakan bahwa “sejarah lisan adalah rekaman dan interpretasi dari ucapan pengakuan dari
seseorang tentang kehidupan di masa lampau”. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sejarah lisan tidak hanya sebagai metode, tetapi sebagai sumber sejarah itu
sendiri. Pendapat Roper sejalan dengan Miller 2006: 698 yang menyatakan bahwa “
oral history refers to verbatim recordings of narratives
”, sejarah lisan berarti rekaman cerita secara harfiah.
Lebih spesifik Sommer dan Quinlan 2009: 1 menyatakan bahwa
Oral history is primary-source material created in an interview setting with a witness to or a participant in an event or a way of life for the
purpose of preserving the information and making it available to others
. Sejarah lisan adalah sumber primer yang didapakan dari wawancara
dengan saksi ataupun pelaku dari peristiwa atau dari pandangan hidup seseorang,yangbertujuan
untuk menyimpan
informasi dan
menghadirkannya ke khalayak Sejarah lisan berbeda dengan tradisi lisan. Dalam masyarakat yang belum
mengenal tulisan yang dimaksud dengan tradisi sejarah adalah dalam bentuk mempertahankan adat istiadat, petuah leluhur dan tradisi yang berkembang di
masyarakat. Cara mereka mengembangkan tradisi sejarah adalah dengan mewariskannya secara lisan melelui ingatan kolektif anggota masyarakatnya.
Jejak Sejarah Dalam Foklore Mitos, Legenda, Dongeng, Lagu Rakyat dan Upacara Adat.
Dari pengertian di atas, sejarah lisan dapat dipahami dalam dua hal sekaligus, yakni sebagai proses dan hasil. Sebagai proses, sejarah lisan merupakan
commit to user 20
serangkaian cara mendapatkan informasi dari pernyataan yang terucap untuk menggambarkan kondisi dari kehidupan seseorang dan menyediakan bahan untuk
melakukan rekonstruksi sejarah, serta menganalisis perubahan sosial Roper, 2005: 993. Sebagai hasil, sejarah lisan merupakan rekaman cerita masa lalu dari
saksi atau pelaku sejarah.
b. Tujuan dan Manfaat Sejarah Lisan