Analisis Univariat Analisis Bivariat Analisis Multivariat

3.7.3. Pola Asuh

Pola asuh responden diukur melalui 18 pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1, dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0. Skala pengukuran yang dipergunakan adalah skala Guttman, total skor 18 maka kategori dari aspek pengukuran adalah: - Baik : Apabila nilai yang diperoleh responden ≥ median 60 - Kurang : Apabila nilai yang diperoleh responden median 60

3.8. Metode Analisis Data

3.8.1. Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang distribusi frekuensi masing-masing variabel independen yang meliputi karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan dan perilaku ibu pengetahuan, sikap dan pola asuh serta variabel dependen kejadian Bawah Garis Merah BGM.

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tanpa dikontrol oleh faktor luar. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji X² Chi Square test dan uji t-test sehingga didapatkan korelasi antara variabel independen dan dependen pada taraf nyata α = 0,05. Penarikan kesimpulan didasarkan pada tolak H0 bila p 0,05. Universitas Sumatera Utara

3.8.3. Analisis Multivariat

Analisa multivariat digunakan untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Yaitu karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan perilaku ibu pengetahuan, sikap, dan pola asuh serta variabel dependen yaitu kejadian Bawah Garis Merah BGM pada balita. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik logistic regression untuk mengetahui variabel independen mana yang lebih erat hubungannya dengan variabel dependen dengan metode backward selection pada taraf nyata α = 0,05 setelah dilakukan seleksi pada nilai secara individual Soekidjo, 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Luas wilayah kerja puskesmas Sayur Matinggi ± 9 Km 2 yang meliputi 19 desa dengan jumlah penduduk 18030 jiwa. Petugas puskesmas Sayur Matinggi menurut pendidikan terdiri dari S1 dokter umu, S1 kesehatan masyarakat, DIII keperawatan, DIII kebidanan, SPK, Bidan, AKZI, S.Kep, AMF dan Ast. Apoteker. Jumlah dukun bayi ada 27 orang, kader posyandu 67 orang dan posyandu 19 posyandu. Pada tahun 2013 cakupan ibu nifas yang mendapat Vitamin A 59,1 SPM 100, cakupan bumil yang mendapat FE 60 SPM 90, cakupan bayi dan balitas yang mendapat Vitamin A merah dan Vitamin A biru 96 SPM 100, cakupan bayi yang mendapat hasil eksklusif 74,86 SPM 80. Masalah yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Sayur Matinggi yaitu 1 kurang tersedianya PMT bayi dan balita serta ibu hamil, 2 penimbangan yang tidak optimal disebabkan kurangnya peran serta masyarakat, 3 terdapatnya kasus gizi buruk di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat, 4 kurangnya pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas disebabkan kurangnya persediaan vitamin A. 51 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Ibu Balita Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013

1 50 168

Perspektif Gender Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat

3 55 133

Gambaran Epidemiologi Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam Tahun 2003

3 24 83

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Semasa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tukka Kabupaten Tapanuli

2 42 74

Pengaruh Sosial Budaya dan Ekonomi Keluarga terhadap Pola Makan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

2 38 125

Gambaran Pola Asuh Dan Sosial Ekonomi Keluarga Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Puskesmas Buhit Dan Puskesmas Harian Di Kabupaten Samosir Tahun 2009

3 59 120

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

3 16 132

HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM POSYANDU DENGAN PENURUNAN JUMLAH BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI DESA SUKO JEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER

2 22 19

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 12

TINGKAT PENDIDIKAN IBU, PERSEPSI JARAK RUMAH DAN MOTIVASI IBU SEBAGAI FAKTOR RESIKO KETIDAK AKTIFAN BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS LOSARI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI - Repository Universitas Muhammadiyah

0 0 19