Penelitian Ma’rifat 2012 terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi batita indikator BBU dengan pemanfaatan pelayanan penimbangan, penyuluhan
dan pemberian makanan tambahan. Sementara untuk status gizi batita indikator TBU hubungan yang signifikan hanya terjadi dengan pemanfaatan pelayanan penimbangan
dan suplementasi gizi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi batita indikator BBTB adalah jumlah anggota keluarga dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan, sedangkan terhadap status gizi batita indikator BBU dan TBU adalah
lama pendidikan ibu, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan penyakit infeksi.
Aspek kunci dalam pola asuhan adalah : a.
Perawatan dan perlindungan bagi bayi b.
Praktek menyusui dan pemberian MP-ASI c.
Pengasuhan psiki-sosial d.
Kebersihan diri dan sanitasi lingkungan e.
Praktek kesehatan dirumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan.
2.3. Epidemiologi BGM
Konsep dasar kejadian BGM menurut segitiga epidemilogi, Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang
hubungan antara tiga faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi antara Host
penjamu, Agent penyebab dan Environment lingkungan. Suatu penyakit dapat timbul di masyarakat apabila terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan
Universitas Sumatera Utara
Environment. Hal ini dikarenakan perubahan pada salah satu faktor atau komponen akan mengubah keseimbangan secara keseluruhan. Hubungan ketiga komponen
digambarkan dengan tuas dalam timbangan, dimana environment sebagai penumpunya.
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit yakni proses
interaksi antara manusia pejamu dengan berbagai sifatnya biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis dengan penyebab agent serta dengan
lingkungan Enviroment Nur nasry noor, 2000. Pada kasus balita yang mengalami BGM, penyakit dapat timbul dikarenakan
tidak seimbangnya host, agent, dan environmentnya .
a. Host Pejamu
Host atau pejamu ialah keadaan manusia dimana dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik. :
1. Umur. Bayi dan balita merupakan golongan rawan terhadap penyakit gizi buruk.
Selain karena daya tahan tubuhnya yang masih rendah, faktor organ pencernaan yang belum berfungsi sempurna juga turut mempengaruhi.
2. Status kesehatan. Status gizi yang kurang menyebabkan mudahnya menderita
BGM. 3.
Keadaan imunitas dan respons imunitas. Adanya alergi atau intolerant terhadap protein tertentu terutama protein susu mempengaruhi intake protein dalam tubuh.
Sehingga menyebabkan kurangnya protein apabila tidak dicari penggantinya
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat Pendidikan. BGM juga dipengaruhi akibat rendahnya pengetahuan ibu
mengenai keseimbangan nutrisi pada anak dan kurangnya pemahaman akan makanan peralihan dari ASI ke makanan pengganti ASI.
b. Agent Penyebab
Pada dasarnya, tidak ada satu pun penyakit yang dapat timbul hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal semata. Umumnya kejadian penyakit disebabkan
oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua
bagian utama yakni :
1. Penyebab Kausal Primer, dan
2. Penyebab Kausal Sekunder
Penyebab kausal primer pada penderita BGM ialah rendahnya asupan makanan yang mengandung protein. Padahal zat ini sangat dibutuhkan oleh anak
untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, namun tidak semua makanan mengandung proteinasam amino yang
mencukupi kebutuhan dalam tubuh. Sedangkan penyebab kausal sekunder lebih kepada lingkungan pasien itu
sendiri seperti ketersediaan bahan pangan di daerah tempat tinggalnya yang memadai atau tidak.
c. Environment Lingkungan
Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan ikut memegang peranan
dalam proses kejadian BGM.
Universitas Sumatera Utara
- Lingkungan Fisik, daerah dimana ketersediaan dan ketahanan pangannya rendah
akan menjadi daerah endemik penyebaran BGM. Lingkungan fisik ada yang terjadi secara alamiah tetapi dapat juga mucul akibat ulah manusia sendiri Nur
Nasri Noor, 2000. -
Lingkungan Sosial, semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusiperaturan yang berlaku bagi setiap individu yang
membentuk masyarakat tersebut. Faktor hidup di tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan
untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun temurun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya BGM. Selain itu tingkat pendapatan
yang rendah sehingga mengakibatkan daya beli barang yang rendah juga turut andil mengakibatkan BGM.
Dari keseluruhan unsur di atas, dimana hubungan interaksi antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses kejadian penyakit, baik
pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan demikian Terjadinya suatu penyakit tidak hanya di tentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama
adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya.
2.4. Landasan Teori