2.2.1.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
Notoatmodjo, 2007. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni Notoatmodjo, 2007
1. Menerima Receiving
Menerima diartikan, bahwa orang subjek mau dan memerhatikan stimulus yang diberikan objek .
2. Merespon Responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pertnayaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai Valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihya denga segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3. Pola Asuh
Secara harfiah, Bahasa Indonesia, pola adalah motif, penggambaran, model, cara.Sementara pengasuhan berasal dari kata asuh berarti menjaga, memelihara dan
mindidik.Jadi dari harfiah Bahasa Indonesia, praktek pengasuhan anak adalah cara yang diterapkan oleh ibu untuk mendidik anak-anak agar tidak mudah mengalami
sakit dengan kondisi badan yang sehat Pengasuhan anak adalah aktivitas yang berhubungan dengan pemenuhan
pangan, pemeliharan fisik dan perhatian terhadap anak. Pengasuh anak meliputi aktivitas peraatan terkait gizipersiapan makanan dan
menyusui, pencegahan dan pengobatan penyakit, memandikan anak, membersihkan rumah.
Berdasarkan pengertian tersebut “Pengasuhan’’ pada dasarnya adalah suatu praktek yang dijalankan oleh orang yang lebih dewasa terhadap anak yang
dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan pangan atau tempat tinggal yang layak, higiene perorangan, sanitasi lingkungan, sandang, kesegaran jasmani Soetjiningsih,
1995. Pola pengasuhan merupakan salah satu kejadian pendukung untuk mencapai
status yang baik bagi anak. Pola pengasuhan merupakan kejadian pendukung anmun secara tidak langsung. Dengan pola pengasuhan yang baik, maka perkembangan anak
juga akan baik. Ahli psikologi perkembangan, dewasa ini menilai secara kritis pentingnya pengasuhan anak oleh orang tuanya. Proses pengasuhan ini erat
hubungannya dengan kelekata antara anak dan orang tua dimana proses tersebut
Universitas Sumatera Utara
melahirkan ikatan emosional secara timbal balik antara bayi atau anak dengan pengasuh orang tua Milis. I, 2004 di dalam Silfiya dkk, 2005.
Berdasarkan pengertian tersebut “ Pengasuhan “ pada dasarnya adalah suatu praktek yang dijalankan oleh orang yang lebih dewasa terhadap anak yang
dihubungkan dengan penemuan kebutuhan pangan atau tempat tinggal yang layak, hygiene perorangan, sanitasi lingkungan, sandang, kesegaran jasmani, Soetjiningsih,
1995. Menurut Eagle 1995 pola pengasuhan adalah aktivitas terhadap anak terkait
makanan, aktivitas mandi mereka menderita infeksi Eagle, 1995. Pola pengasuhan menurut Zeitlin 2000 adalah praktek dirumah tangga yang diwujudkan dengan
tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta sumber lainnya untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pola makan di suatu daerah berubah-ubah sesuai dengan perubahan faktor atau kondisi setempat yang dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama adalah faktor
yang berhubungan dengan persediaan atau pengadaan pangan dalam kelompok ini termasuk faktor geografi, iklim, kesuburan tanah yang dapat mempengaruhi jenis
tanaman dan jumlah produksinya di suatu daerah, bahan pangan yang erat kaitannya dengan tinggi rendahnya persediaan disuatu daerah Almatsier, 2001.
Pola makan adalah jumlah makanan dan jenis serta banyaknya bahan makanan dalam pola pangan, disuatu Negara atau daerah tertentu, biasanya
berkembang dari daerah setempat atau dari pangan yang telah ditanam ditempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang Suhadjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Segala yang terkaitan dengan pengaturan makanan pola makan dan pengaturan jenis makanan beserta kandungan gizi suatu zat makanan bertujuan untuk
mmenuhi keseimbangan zat dalam tubuh kita untuk mencapai kehidupan yang optimal Kusumah, 2007.
Kesehatan Lingkungan juga berperan penting terhadap status gizi balita, ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain meliputi perumahan, pembuangan tinja,
penyediaan air bersih dan pembuangan sampah dan sebagainya. Keadaan perumahan mempunyai hubungan yang erat dengan status kesehatan penghuninya. Air bersih
merupakan faktor utama untuk menentukan bagi proses kehidupan dan kesehatan Sukarni, karena bibit penyakit tertentu dapat ditularkan oleh air terkontaminasi
Higiene atau biasa disebut dengan kebersihan, adalah upaya untuk memelihara hidup sehat yang meliputi kebersihan pribadi, kehidupan bermasyarakat,
dan kebersihan kerja. Sanitasi lingkungan adalah usaha pengendalian diri dari faktor lingkungan yang dapat menimbulkan hal yang merugikan perkembangan fisik,
kesehatan dan menurun daya tahan tubuh manusia. Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan.
Salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap penurunan status gizi adalah anak usia 2-5 tahun, karena pada usia ini anak sudah tidak mendapatkan ASI
sedangkan makanan yang dikonsumsi belum mencukupi kebutuhan gizi yang semakin meningkat. Status gizi secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial
ekonomi dan higiene sanitasi serta berkaitan langsung dengan tingkat konsumsi dan infeksi.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Ma’rifat 2012 terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi batita indikator BBU dengan pemanfaatan pelayanan penimbangan, penyuluhan
dan pemberian makanan tambahan. Sementara untuk status gizi batita indikator TBU hubungan yang signifikan hanya terjadi dengan pemanfaatan pelayanan penimbangan
dan suplementasi gizi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi batita indikator BBTB adalah jumlah anggota keluarga dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan, sedangkan terhadap status gizi batita indikator BBU dan TBU adalah
lama pendidikan ibu, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan penyakit infeksi.
Aspek kunci dalam pola asuhan adalah : a.
Perawatan dan perlindungan bagi bayi b.
Praktek menyusui dan pemberian MP-ASI c.
Pengasuhan psiki-sosial d.
Kebersihan diri dan sanitasi lingkungan e.
Praktek kesehatan dirumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan.
2.3. Epidemiologi BGM