27 pembelajaran berlangsung, terdapat ketergantungan positif antar
anggota kelompok. Ketergantungan positif ini terjadi karena masing-masing
anggota kelompok harus dapat menyampaikan materi yang menjadi tanggung jawabnya kepada semua anggota dengan baik. Selain itu,
mereka juga harus mau memperhatikan materi yang disampaikan anggota lain dalam kelompok. Hal ini agar semua anggota kelompok
dapat memberikan skor kemajuan yang tinggi untuk dikontribusikan sebagai nilai kelompok.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II adalah model pembelajaran
yang memunculkan ketergantungan positif antar siswa dalam berkompetisi antar untuk meraih reward.
5. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan
Jigsaw II
Pada dasarnya, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II mirip dengan Jigsaw. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
pun hampir sama, bedanya pada langkah-langkah Jigsaw, tidak ada pemberian reward kepada kelompok secara khusus seperti pada
Jigsaw II. Berikut adalah langkah-langkah metode Jigsaw menurut Isjoni 2010: 79-81:
a. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. b. Masing-masing kelompok diberikan materi untuk dipelajari.
Setiap anggota kelompok mempelajari bagian yang berbeda.
28 c. Siswa yang membaca bagian yang sama berkumpul
membentuk kelompok ahli dan mereka melakukan diskusi. d. Siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan materi yang
telah dipelajari kepada teman satu kelompoknya. e. Dilaksanakan kuis yang menguji siswa secara individu.
f. Hasil kuis individu menentukan hasil kelompok. Perbedaan lain Jigsaw dan Jigsaw II terletak pada banyaknya
materi yang dipelajari. Dimana pada Jigsaw,satu orang anggota hanya membaca satu bagian dari keseluruhan materi yang akan dipelajari
masing-masing anggota dalam kelompok mempelajari bagian yang berbeda. Sehingga guru perlu menyusun materi yang dipelajari
menjadi bagian-bagian yang terpisah untuk dapat dipahami lebih mudah oleh siswa. Sedangkan pada Jigsaw II, siswa membaca seluruh
materi yang dipelajari namun mereka memiliki fokus perhatian masing-masing.
6. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Model pembelajaran kooperati tipe Jigsaw II menurut Robert A. Slavin 2005: 245 memiliki kelebihan yaitu guru tidak perlu
membagi materi ke dalam bagian-bagian, sehingga memudahkan tugas guru. Selain itu, dengan mempelajari seluruh materi maka siswa
akan lebih mudah dalammemahami konsep yang dipelajari secara keseluruhan. Hal ini karena siswa SD masih memiliki pemikiran yang
holistik. Selain itu, diskusi akan berjalan lebih lancar ketika semua siswa sudah membaca seluruh materi sehingga mereka dapat
29 menyamakan konsep dengan seluruh anggota kelompok. Dalam
menyamakan konsep, tentu akan ada saat dimana siswa belajar untuk mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya, seperti mereka harus
mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
7. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II