26 pembelajaran yang akan dilaksanakan, menyampaikan materi,
mengorganisasikan kelompok, belajar dalam kelompok, presentasi, evaluasi atau mengerjakan kuis, melakukan skor, pemberian
penghargaan dan yang terakhir adalah melakukan refleksi.
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dikembangkan oleh Slavin. Metode ini merupakan modifikasi dari metode yang telah
ada sebelumnya yaitu metode Jigsaw. Menurut Robert E. Slavin 2005: 237, Jigsaw II dapat digunakan apabila materi yang akan
dipelajari adalah yang berbentuk narasi tertulis, seperti materi tentang bentuk tulang daun, jenis-jenis proses perkembangbiakan pada hewan,
dan lain-lain. Metode ini cocok untuk pelajaran IPS, bahasa, serta IPA pada materi-materi tertentu yang lebih menekankan pada penguasaan
konsep daripada keterampilan. Dalam bukunya, Miftahul Huda 2015: 118 menyatakan
bahwa dalam metode ini, setiap kelompok “berkompetisi” untuk memperoleh penghargaan kelompok group reward. Penghargaan ini
diperoleh berdasarkan performa individu masing-masing anggota. Setiap kelompok akan memperoleh poin tambahan jika masing-
masing anggotanya mampu menunjukkan peningkatan performa. Peningkatan performa ini diketahui melalui melihat skor pada kuis
awal dan kuis akhir. Bila nilai kuis akhir meningkat dibandingkan nilai awal, maka siswa tersebut dinyatakan meningkat performanya,
sehingga skor kemajuannya tinggi. Sehingga selama proses
27 pembelajaran berlangsung, terdapat ketergantungan positif antar
anggota kelompok. Ketergantungan positif ini terjadi karena masing-masing
anggota kelompok harus dapat menyampaikan materi yang menjadi tanggung jawabnya kepada semua anggota dengan baik. Selain itu,
mereka juga harus mau memperhatikan materi yang disampaikan anggota lain dalam kelompok. Hal ini agar semua anggota kelompok
dapat memberikan skor kemajuan yang tinggi untuk dikontribusikan sebagai nilai kelompok.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II adalah model pembelajaran
yang memunculkan ketergantungan positif antar siswa dalam berkompetisi antar untuk meraih reward.
5. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan