12 mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain
dan membina hubungan.
2. Dasar Kecakapan Emosi
Terdapat lima dasar kecakapan emosi dan sosial menurut Daniel Goleman 1999: 513 yaitu sebagai berikut:
a. Kesadaran diri : mengetahui apa yang sedang kita rasakan, dan dapat menggunakannya untuk memandu pengambilan
keputusan diri sendiri; memiliki pemahaman atas
kemampuan yang dimiliki oleh dirinya sendiri dan memiliki
kepercayaan diri yang kuat.
b. Pengaturan diri: mampu mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya; tidak terlalu senang ketika mendapatkan
sesuatu maupun tidak terlalu sedih ketika gagal, serta dapat
segera bangkit dari keterpurukan.
c. Motivasi: memiliki hasrat yang dapat mendorong kita untuk mencapai tujuan dan tidak mudah terpuruk atau frustasi bila
mengalami kegagalan.
d. Empati: merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu menempatkan dirinya sebagai orang lain tersebut, serta
dapat menumbuhkan hubungan saling percaya dan dapat
berhubungan selaras dengan bermacam-macam orang.
e. Keterampilan sosial: mampu mengendalikan emosi ketika berinteraksi dengan orang lain dan dengan cermat membaca
13 situasi dan jaringan sosial; sehingga interaksi dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Kecakapan sama halnya dengan keterampilan. Sejalan dengan pendapat di atas, keterampilan emosional menurut Euis Sunarti dan
Rulli Purwani 2005: xxix adalah sebagai berikut: a. Keterampilan membedakan emosi diri.
b. Keterampilan mengenal emosi orang lain. c. Keterampilan merespon emosi orang lain dengan tepat.
d. Keterampilan mengetahui penyebab berbagai emosi diri. e. Keterampilan mengetahui kondisi yang dibutuhkan untuk
mengelola emosi. Sedangkan menurut Carolyn Saarni dalam Santrock 2007:10,
keterampilan emosi meliputi keterampilan tentang keadaan emosi yang sedang dialami, mendeteksi emosi orang lain, menggunakan
kosakata yang berhubungan dengan emosi dengan tepat pada kondisi tertentu, memiliki sensitivitas empatik dan simpatik terhadap
pengalaman emosional orang lain, mampu memahami bahwa keadaan emosi yang ada di dalam tidak selalu berhubungan dengan ekspresi
yang tampak dari luar, coping adaptif terhadap emosi negatif dengan menggunakan strategi self-regulatory yang dapat mengurangi durasi
dan intensitas dari emosi tersebut, menyadari bahwa ekspresi emosi memiliki peranan yang penting dalam hubungan interpersonal, dan
memandang bahwa kecerdasan emosi diri adalah cara seseorang mengatur emosinya.
14 Al. Tridhonanto 2010: 9-12 menyebutkan lima unsur
kecerdasan emosi, yaitu: a. Kesadaran diri
Seseorang perlu untuk menyadari perasaan yang tengah dialaminya. Hal ini penting dilakukan karena dapat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. b. Mengelola Emosi
Kemampuan seseorang dalam mengelola emosi penting dilakukan. Hal ini agar seseorang tidak terlalu senang
ketika mendapatkan kebahagiaan dan tidak terpuruk saat mengalami kegagalan.
c. Memotivasi diri Memotivasi diri dilakukan seseorang untuk mencapai
tujuannya. Seseorang yang mampu untuk memotivasi diri akan mampu untuk bangkit dari kegagalan dan selalu
berpikir positif dalam usahanya. d. Empati
Empati merupakan
kemampuan seseorang
untuk menempatkan dirinya sebagai orang lain. Dia mampu
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. e. Menjalin hubungan sosial dengan orang lain
Kemampuan menjalin hubungan sosial dengan orang lain penting dilakukan. Kemampuan ini dibuktikan dengan cara
seseorang bergaul dengan orang lain.
15 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dasar
kecakapan emosi
meliputi keterampilan
mengenali dan
mengendalikan emosi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.
3. Perkembangan Emosi Kanak-kanak Akhir