Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

17 b. Pengalaman Selain dari faktor biologis, kecerdasan emosi juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman. Seorang anak yang pemarah dapat belajar untuk mengurangi temperamennya tersebut karena menyadari bahwa seorang pemarah akan dijauhi oleh orang lain. Melalui pengalaman, anak dapat mengoptimalkan kecerdasan emosinya dengan belajar mengurangi emosi negatif dan mengelola emosi-emosi positif. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa kecerdasan emosi seseorang dipengaruhi oleh faktor keturunan dan pengalaman.

B. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Roger, dkk dalam Miftahul Huda 2015: 29 merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Menurut Daryanto dan Muljo Rahardjo 2012: 241 model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda 18 tinggi, sedang, dan rendah dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Johnson dan Johnson dalam Miftahul Huda 2015: 31 pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish shared goalsbekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sejalan dengan pendapat tersebut, Artz dan Newman dalam Miftahul Huda 2015: 32 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai kelompok kecil pembelajar siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas atau mencapai satu tujuan bersama. Slavin 2005: 4 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pembelajaran yang memungkinkan para siswa bekerja di dalam kelompok kecil saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam pembelajaran para siswa diharapkan saling membantu, berdiskusi, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang dimiliki siswa dan menutup kesenjangan dalam pemahaman satu sama lain. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran 19 yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

2. Prinsip Pembelajaran Kooperatif