Perkembangan Emosi Kanak-kanak Akhir

15 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dasar kecakapan emosi meliputi keterampilan mengenali dan mengendalikan emosi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.

3. Perkembangan Emosi Kanak-kanak Akhir

Perkembangan emosi setiap orang berbeda-beda. Perkembangan emosi kanak-kanak akhir tentu berbeda dengan perkembangan emosi bayi ataupun remaja. Siswa kelas V termasuk pada usia kanak-kanak akhir. Berikut adalah perkembangan emosi kanak-kanak akhir menurut Kuebli dalam Santrock 2007: 18: a. Anak-anak pada usia ini kemampuannya meningkat dalam memahami emosi lebih kompleks. b. Terjadi peningkatan dalam memahami bahwa seseorang dapat mengalami lebih dari satu emosi pada kondisi tertentu. c. Anak-anak cenderung lebih mempertimbangkan kejadian- kejadian yang menyebabkan terjadinya emosi tertentu. d. Kemampuan anak-anak pada usia ini dalam menutupi perasaan negatif semakin meningkat. e. Anak-anak mampu untuk mengalihkan perasaan tertentu. Sejalan dengan pendapat di atas, perkembangan emosi anak- anak pada anak-anak akhir menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 111- 112 adalah anak-anak mulai mengembangkan emosinya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh lingkungannya yang semakin luas 16 yaitu di lingkungan sekolah. Anak-anak pada masa ini belajar mengendalikan emosi yang kurang dapat diterima oleh lingkungannya. Menurut Elizabeth B. Hurlock 1980:154-155 ungkapan emosi yang muncul pada masa ini sama dengan pada masa sebelumnya yaitu amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang. Pada masa kanak-kanak akhir ini, pengendalian emosi negatif anak hanya berlaku di lingkungan teman sebayanya, namun tidak berlaku di rumah. Emosinya pun semakin meningkat seiring dengan perubahan situasi yang dialami. Namun, emosi ini semakin mereda seiring dengan perjalanan menuju masa puber. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkembangan emosi anak-anak akhir lebih baik dari tahap sebelumnya dimana anak- anak sudah mampu memahami emosi secara lebih kompleks, serta telah belajar untuk mengendalikan emosi negatifnya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Siswa