Pedoman Wawancara Pedoman Observasi

50 terwujud kenginginan-keinginan tak dasar melebihi pengetahuan yang ada dalam dirinya. 5. Memproses data secepatnya, kemampuan yang ada pada manusia sebagai instrumen penelitian adalah setelah memperoleh data yang diinginkan kemudian diproses secepatnya. 6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhisarkan, manusia sebagai instrumen memiliki kemampuan untuk menjelaskan sesuatu yang kurang dipahami oleh subjek. Selain itu peneliti juga mempunyai kemampuan untuk mengikhtisarkan informasi yang begitu banyak diceritakan oleh subjek. 7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim, kemampuan peneliti bukan menghindari melainkan mencari dan berusaha menggalinya lebih dalam. Kemampuan demikian tidak ada tandingannya dalam penelitian manapun dan sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan baru. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh alat bantu yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi sebagai instrumen penunjang.

1. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah proses interaksi yang dilakukan oleh dua orang dimana kedua pihak yang terlibat dalam wawancara yaitu pewawancara dan terwawancara memiliki hak yang sama dalam hal bertanya dan menjawab Haris Herdiansyah, 2015: 27. Sedangkan pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan yang dipakai sebagai acuan dalam 51 proses wawancara yang diajukan dari pewawancara kepada terwawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan pewawancara mengenai pokok bahasan yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara ini berkaitan dengan pertanyaan mengenai pemilihan pasangan hidup. Pedomana wawancara ini hanya sebagai instrumen pendukung dalam penelitian sehingga peneliti tidak sepenuhnya tergantung pada pedoman wawancara yang telah dibuat. Tabel 1. Instrumen Pedoman Wawancara No Komponen Indikator Pertanyaan 1. Letak geografis a. Kedekatan letak geografis subjek dengan calon pasangan hidup.

2. Daya tarik

a. Ketertarikan fisik terhadap calon pasangan hidup b. Kepribadian a Mampu menilai diri sendiri secara realistik b Mampu menilai situasi secara realistik 3. Latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, budaya, dan agama a. Keadaan sosial ekonomi subjek dengan calon pasangan hidup b. Latar belakang pendidikan calon pasangan hidup yang diinginkan c. Persamaan budaya subjek dengan calon pasangan hidup d. Persamaan agama subjek dengan calon pasangan hidup 4. Penyesuaian diri a. Mampu menyesuaikan diri dengan calon pasangan hidup b. Mampu menyesuaikan diri dengan keluarga calon pasangan hidup c. Mampu menyesuaikan diri dengan keluarga subjek 5. Mengembangkan hubungan yang mengarah ke pernikahan a. Memiliki komitmen kepada pasangannya. b. Memiliki keyakinan terhadap hubungannya 52

2. Pedoman Observasi

Sebagai acuan dalam melalukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi. Pedoman observasi dalam penelitian ini berisi aspek- aspek yang berkaitan dengan subjek. Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengamatan dan dapat berkembang seiring dengan penemuan penelitian. Tabel 2. Instrumen Pedoman Observasi No Komponen Item 1. Letak geografis a. Tempat tinggal b. Tempat kuliah 2. Daya tarik a. Fisik a Tinggi badan b Berat badan c Warna kulit d Cantiktampan b. Kepribadian a Bertanggung jawab b Mandiri c Dapat mengontorl emosi 3. Latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, budaya, dan agama

a. Sosial Ekonomi

a Mudah bersosialisasi b Membangga-banggakan kekayaan orang tua b. Pendidikan terakhir c. Toleransi terhadap budaya lain d. Taat dalam menjalankan kewajiaban agamanya 4. Penyesuaian diri a. Mampu menyesuaikan diri dengan calon pasangan hidup b. Mampu menyesuaikan diri dengan keluarga calon pasangan hidup c. Mampu menyesuaikan diri dengan keluarga subjek 5. Mengembangkan hubungan yang mengarah ke pernikahan a. Memiliki komitmen kepada pasangannya. b. Memiliki keyakinan terhadap hubungannya 53

G. Pengujian Keabsahan Data