Syarat Pernikahan Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
3. Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
a. Syarat Pernikahan
Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, syarat pernikahan terdapat pada bab II pasal 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12. Menurut Wantjik Saleh Bimo Walgito, 2000: 23 syarat-syarat itu 17 harus dipenuhi agar pernikahan dapat terwujud. Misalnya dalam pasal 7 yang berbunyi: 1 Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 sembilan belas tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 enam belas tahun. 2 Dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria mapun pihak wanita. 3 Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tua tersebut dalam pasal 6 ayat 3 dan 4 undang- undang ini, berlaku juga dalam hal permintaan dispensasi tersebut ayat 2 pasal ini dengan tidak mengurangi yang dimaksud dalam pasal 6 ayat 6. Sedangkan menurut hukum Islam harus memenuhi rukun- rukun dan syarat-syarat sebagai berikut: 1 Syarat umum yaitu dilaranganya menikah dengan seseorang yang agamanya berbeda dengan pengecualian dalam QS. Al- Maidah ayat lima yaitu khusus pria Islam boleh menikahi wanita ahli kitab berbeda agamanya. 2 Syarat khusus yaitu adanya calon mempelai pengantin pria dan wanita. Adanya calon pengantin pria dan wanita ini merupakan syarat mutlak. Calon penganti juga haruslah Islam dan baligh dewasa dan berakal. 3 Harus ada persetujuan bebas antara kedua calon pengantin, jadi perkawaninan tersebut tidak boleh dalam keadaan paksaan. 4 Harus ada wali nikah 5 Harus ada dua orang saksi yang mempunyai ciri-ciri Islam, dewasa, dan adil. 18 6 Membayar mahar mas kawin 7 Adanya pernyataan Ijab dan Qabul. Ijab adalah suatu pernyataan kehendak dari calon pengantin wanita. Qabul artinya pernyataan menerima dari pihak pria atas Ijab pihak wanita Mohd. Idris Ramulyo, 1999: 50.b. Azas Prinsip Pernikahan
Parts
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Syarat Pernikahan Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
» Azas Prinsip Pernikahan Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
» Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan
» Masa Dewasa Awal sebagai Usia Reproduktif Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah
» Masa Dawasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
» Definisi Dewasa Awal Batasan Usia Dewasa Awal Mahasiswa sebagai Individu pada Usia Dewasa Awal
» The Stimulus-Value-Role Theory Teori Psikodinamika
» Teori Kebutuhan Exchange Theory
» Filter Theory Teori Pemilihan Pasangan
» Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN
» Pedoman Wawancara Pedoman Observasi
» Informan Tempat dan Waktu Penelitian Pengujian Keabsahan Data
» Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan
» Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian
» Subjek LS Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek YR Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek MM Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek GS Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Key Informan 2 LL Inisial Key Informan Subjek 3 MA Inisial
» Reduksi Data Hasil Penelitian
» Fisik Kepribadian Deskripsi Analisis Peneitian
» Sosial Ekonomi Pendidikan Deskripsi Analisis Peneitian
» Budaya Agama Deskripsi Analisis Peneitian
» Penyesuaian Diri Subjek terhadap Keluarga
» Sosial Ekonomi Pendidikan Budaya
» Penyajian Data Hasil Penelitian
» Verifikasi Hasil Penelitian Subjek LS
» Subjek YR Deskripsi Analisis Peneitian
» Subjek MM Deskripsi Analisis Peneitian
» Subjek GS Deskripsi Analisis Peneitian
» Letak Geografis Pembahasan Hasil Penelitian
» Daya Tarik Latar Belakang Sosial Ekonomi, Pendidikan, Budaya, dan Agama
» Penyesuaian Diri Mengembangkan Hubugan yang Mengarah Pernikahan
» Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling Keterbatasan Penelitian
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Bagi Subjek Penelitian Bagi Konselor Bagi Peneliti Selanjutnya
Show more