Apakah orangtua kamu mempunyai kriteria sendiri dalam menentukan Kamu pernah putus sama dia? Kamu sudah pernah bertemu dengan keluarga calon pasangan Apakah orangtuamu tahu hubungan kalian? Bagaimana pendapat orangtuamu?

162

21. Jika dari segi latar belakang budaya berpengaruh dalam menetukan

pasangan hidup? “iya sepertinya sedikit berpengaruh. Alhamdulillah aku sekarang pacaran sama-sama orang Jawa. Jadi ya tipe-tipe sifat dan sikapnya hampir sama. Tapi kalau misal buat sampai menikah dengan orang yang berbeda budayanya aku tidak tahu juga. Kalau selama ini aku cocoknya sama orang-orang Jawa. Gak tau kalau sama orang yang luar Jawa agak gimana gitu.” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016

22. Mengapa alasan budaya mempengaruhi kamu dalam menentukan

pasangan hidup? “Gimana ya aku agak gimana gitu kalau ngomong sama orang yang dari luar. Mungkin memang gaya bicaranya yang seperti itu sedikit kasar dan aku gak suka. mungkin karena aku orang Jawa biasanya kan ngomongnya pelan terus gak ngotot gitu yaaaa santai. Pas ngomong sama temen aku ini ya ngomongnya kok gitu. mungkin juga itu bawaan kepribadiannya ya aku juga gak tau. Tapi aku merasa gak cocok aja. hasil wawancara subjek 16 Mei 2016 23. Memangnya ada apa dengan orang luar Jawa? “Gak tahu kenapa gitu ya merasa kurang cocok saja. Mungkin dari budaya dan bahasa yang berbeda aku sendiri merasa kurang nyaman. Takutnya nanti masih kebawa sampai menikah. Lagian kalau orang luar Jawa juga kan jauh kalau aku menikah sama orang luar Jawa bagaimana orangtua ku? Kan aku anak t unggal” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016

24. Apakah agama menjadi kriteria sendiri dalam menentukan pasangan

hidup? “Oh iya itu jelas. Agama itu harus sama. Alhamdulillah aku sama pacarku seagama dan aku ya memang mencarinya yang seagama, sekiranya berbeda agama pasti cuma dijadiin teman aja. Dari awal sudah membentengi diri buat gak ada rasa sama yang beda agama.” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016

25. Apakah orangtua kamu mempunyai kriteria sendiri dalam menentukan

pasangan hidup bagi kamu? 163 “Karena aku anak tunggal, dari orangtuaku sendiri menyarankan entah itu buat hubungan pacaran atau sampai menikah yang pasti harus seiman. Jadi bapakku menentukan kriteria tertentu buat aku mencari yang seperti itu.” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016 26. Kamu pernah putus sama dia? “Kalau kata putus tuh gak pernah. Kita punya prinsip gini kalau salah satu bilang putus dan yang satunya bilang enggak berarti gak putus. Alhamdulillah sampai saat ini gak pernah ada yang bilang putus. Paling kalau berantem salah satu cuma pergi terus diem-dieman. Dan paling cuma beberapa jam atau beberapa hari udah biasa lagi.” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016

27. Kamu sudah pernah bertemu dengan keluarga calon pasangan

hidupmu? “Aku sudah beberapa kali bertemu dengan ibunya MG, sama adiknya malah sering. Adiknya juga kuliah di Jogja juga kan satu kost juga. Jadi kalau aku main ke kostnya MG ya ketemu. Pergi bareng sama adiknya sering juga, main bareng, atau cuma makan, nongkrong itu sering.” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016 28. Apakah orangtuamu tahu hubungan kalian? “Orangtua aku tahu kalau aku pacaran sama MG. Mereka tahu ya biasa saja, ya tanya-tanya pasti iya orangtua pasti ingin tahu kalau anaknya punya pacar” hasil wawancara subjek 16 Mei 2016 29. Bagaimana pendapat orangtuamu? “Karena kita masaih sama-sama kuliah jadi orang tuaku tuh menganggap yaudah temenan, mungkin beda lagi kalau udah kerja. Kalau dari orang tua dia, kita diitungnya masih sekolah jadi yaudah temenan dulu. Nanti kalau emang kedepannya jodoh ya Alhamdulillah. Walaupun hubungan kita udah 3 tahun ya karena dianggap belum siap.” hasil wawancar subjek 16 Mei 2016 30. Kamu punya kriteria usia untuk menikah?