Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Emosional Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketergantuangan
d. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Emosional
Pada masa ini seseorang telah mampu memecahkan masalahnya sendiri dengan cukup baik sehingga lebih stabil dan tenang dalam mengatur emosinya. Apabila emosi yang menggelora yang merupakan ciri pada tahun awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tiga puluhan, maka hal ini merupakan tanda bahwa penyesuaian diri belum terlaksana dengan baik. Masa ini seseorang mengalami keresahan terhadap berhasil atau tidaknya dalam upaya menyelesaikan keresahan tersebut. Keresahan tersebut akan membuat kekhawatiran. Kekhawatiran yang utama terpusat pada pekerjaan dan pernikahan. Apabila seseorang merasa tidak mampu dalam mengatasi masalah-masalah utama dalam kehidupan mereka, maka keadaan emosionalnya sedikit terganggu. Lebih parahnya sampai memikirkan untuk bunuh diri.e. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial
Berakhirnya pendidikan formal dan mulai terjunnya seseorang dalam pola kehidupan orang dewasa yaitu pernikahan, 27 karir, dan rumah tangga. Menurut Erikson Hurlock, 2010: 250 mengatakan bahwa seseorang dimasa dewasa mengalami hubungan yang renggang dengan kelompok teman sebaya pada masa remaja dan keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan berkurang. Akibatnya, untuk pertama kalinya dalam hidupnya seseorang akan mengalami keterpencilan sosial atau krisis keterasingan.f. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen
Pada masa dewasa awal ini seseorang mengalami perubahan tanggung jawab dari seseorang yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa yang mandiri. Maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan membuat komitmen baru.g. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketergantuangan
Meskipun telah resmi mencapai status sebagai orang dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk lebih mandiri. Namun banyak yang masih menggantungkan hidupnya kepada orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Disisi lain ada juga orang yang tidak menyukai ketergantungan ini. Walaupun mereka menyadari bahwa mereka masih harus bergantung kepada orang tua atau lembaga pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang dibutuhkan bagi pekerjaan pilihan mereka. 28h. Masa Dawasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
Parts
» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
» Syarat Pernikahan Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
» Azas Prinsip Pernikahan Syarat, Azas, dan Hukum Pernikahan
» Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan
» Masa Dewasa Awal sebagai Usia Reproduktif Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah
» Masa Dawasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
» Definisi Dewasa Awal Batasan Usia Dewasa Awal Mahasiswa sebagai Individu pada Usia Dewasa Awal
» The Stimulus-Value-Role Theory Teori Psikodinamika
» Teori Kebutuhan Exchange Theory
» Filter Theory Teori Pemilihan Pasangan
» Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN
» Pedoman Wawancara Pedoman Observasi
» Informan Tempat dan Waktu Penelitian Pengujian Keabsahan Data
» Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan
» Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian
» Subjek LS Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek YR Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek MM Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Subjek GS Inisial Deskripsi Subjek Penelitian
» Key Informan 2 LL Inisial Key Informan Subjek 3 MA Inisial
» Reduksi Data Hasil Penelitian
» Fisik Kepribadian Deskripsi Analisis Peneitian
» Sosial Ekonomi Pendidikan Deskripsi Analisis Peneitian
» Budaya Agama Deskripsi Analisis Peneitian
» Penyesuaian Diri Subjek terhadap Keluarga
» Sosial Ekonomi Pendidikan Budaya
» Penyajian Data Hasil Penelitian
» Verifikasi Hasil Penelitian Subjek LS
» Subjek YR Deskripsi Analisis Peneitian
» Subjek MM Deskripsi Analisis Peneitian
» Subjek GS Deskripsi Analisis Peneitian
» Letak Geografis Pembahasan Hasil Penelitian
» Daya Tarik Latar Belakang Sosial Ekonomi, Pendidikan, Budaya, dan Agama
» Penyesuaian Diri Mengembangkan Hubugan yang Mengarah Pernikahan
» Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling Keterbatasan Penelitian
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Bagi Subjek Penelitian Bagi Konselor Bagi Peneliti Selanjutnya
Show more