Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor Lexy J. Moleong, 2009: 4 metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller Lexy J. Moleong, 2009: 4 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun peristilahannya. Menurut David Williams Lexy J. Moleong, 2009: 5 penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Denzin dan Lincoln Lexy J. Moleong, 2009: 5 menyebutkan bahwa penelitian kualitaif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kulatitatif juga penelitian yang menggunakan multi teknik pengumpulan data dan multi sumber data, memilih data berupa kata-kata dan gambar , menggunakan pola laporan narasi yang ekspresif dan persuasif. 43 Menurut Sugiyono 2013: 24 metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai intrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian dari metode kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Penelitian ini lebih mengarah pada penggunaan metode fenomenologi. Menurut Creswell 2015: 105 studi fenomenologi mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup yang dialami terkait dengan konsep atau fenomena. Tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal. Menurut Creswell 2015: 107 terdapat beberapa ciri khas studi fenomenologi, yaitu: 1. Penekanan pada fenomena yang hendak dieksplorasi berdasarkan sudut pandang atau ide tunggal. 2. Eksplorasi fenomena pada kelompok individu yang semuanya telah mengalami fenomena tersebut 3. Pembahasan filosofis tentang ide dasar yang dilibatkan dalam studi fenomenologi. Pembahasan ini menelusuri pengalaman hidup individu. 4. Peneliti mengurung dirinya sendiri di luar dari studi fenomenologi dengan membahas pengalaman pribadinya dengan fenomena tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya mengeluarkan peneliti dari studi fenomenologi 44 tetapi hal ini dapat berfungsi untuk mengidentifikasi pengalaman pribadi dengan fenomena tersebut dan sebagian untuk dapat menyingkirkan pengalaman itu sehingga peneliti dapat berfokus pada pengalaman partisipan. 5. Prosedur pengumpulan data yang secara khas melibatkan wawancara terhadap individu yang telah mengalami fenomena tersebut. Studi fenomenologis juga melibatkan beragam sumber data, misalnya puisi, pengamatan, dan dokumen. 6. Analisis data yang dapat mengikuti prosedur sistematis yang bergerak dari satuan analisis yang sempit pernyataan penting menuju satuan yang lebih luas makna kemudian menuju deskriptif yang detail. 7. Fenomenologi diakhori dengan bagian deskriptif yang membahas dari pengalaman yang dialami individu.

B. Langkah-Langkah Penelitian