Catatan Lapangan Catatan Lapangan Catatan Lapangan

Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan yang berarti ketika wawancara berlangsung.

1. Catatan Lapangan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2009 , peneliti mengadakan perkenalan dengan A. Pertemuan dilaksanakan pada pukul 14.00-16.00 WIB, peneliti menyampaikan tujuan dan maksud peneliti. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2009 pada pukul 15.00-17.00 WIB di tempat parkiranpenitipan sepeda montor terminal tirtonadi , aktivitas yang dilakukan adalah wawancara yang berlangsung 1 jam. Ketika peneliti menanyakan pada A tentang kehidupan keluarganya, raut muka A berubah yang tadinya A begitu semangat saat menceritakan kehidupannya di jalanan menjadi pengamen jalanan. Nampak raut muka yang tegar dan penuh penyesalan bila mengingat keluarganya. A berkata dia ingin hidup lebih baik, mempunyai anak, tenang dan bahagia bersama istrinya.

2. Hasil Wawancara Informan

Informan berinisial A berusia 24 tahun dan sudah menjadi pengamen jalanan selama 6 tahun di terminal tirtonadi Surakarta. Pendidikan terakhir informan adalah SMA. Orang tua A bercerai kemudian masing-masing menikah lagi, setelah orang tua A bercerai, maka A tinggal bersama neneknya. Semua saudara A sudah menikah dan mempunyai keluarga. Rumah asli A di Batam. Setelah neneknya meninggal, A tinggal dan bersekolah SMA di Solo dengan kakaknya. A menikah dan tetap tinggal di kost bersama istrinya, sedangkan kakaknya pindah ke semarang. ” Sekarang usia saya dua puluh empat tahun” ..W1A:11 ” Enam tahun mbak ngamen, hidup di jalanan”..W1A:58 “ Aku SD Negeri 1 Batam .. trus SMP juga SMPN1 Batam, sampai SMA”…W1A:34-35 “Gimana ya mbak ya .. Orangtuaku cerai … habis itu pertama Ibuku nikah lagi…Bapakku juga nikah lagi”..W1A:81- 84 “Rumah asli Batam i mbak”…W1A:7 “Iya.. setelah nenek meninggal aku ikut kakakku dan sekolah SMA di Solo sini....”W1A:97-98 “Kakakku pindah ke Semarang… Sebenarnya aku mau ikut, cuman aku sudah menikah punya istri, kan kasihan mau saya tinggal, jadi tetap di Solo aja”..W1A:103-106 A adalah anak kelima dari lima bersaudara, semua saudara sudah berkeluarga. A merasa belum pernah merasakan kasih sayang dari orang tua. Sejak kecil A jarang berkomunikasi dengan orang tua, A tidak mempunyai cita-cita, dan hal yang paling disukai adalah memakai narkoba. A mengenal dan memakai narkoba dari temannya. A sudah hampir 5 tahun memakai narkoba. ” Aku anak kelima i mbak dari lima saudara..”W1A :9 ” Saudara saya sudah bekeluarga semua...”W1A:94 “Lha itu lho mbak … dari kecil sampe besar kayak gini, aku belum pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mbak…”W1A:62-64 “Nggak pernah mbak komunikasi, jarang…”W1A:231 “Nggak tau aku cita – citaku…”W1A:28 “Ya … yang paling enak dan kusukai ya narkoba itu mbak.”W1A:20-21 “….aku dikenalin narkoba sama temen – temenku,..”W1A:146-147 “Hampir lima tahun memakai narkoba..”W1A:142 Nama Ayah adalah Yanto, pekerjaan Ayah A adalah pensiunan tentara, sedangkan nama ibu Nurhayanti adalah seorang wiraswasta buka restoran dibatam. Kegiatan dari pagi A adalah mengamen untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Awalnya A tidak punya niat untuk menjadi pengamen jalanan, akan tetapi karena Ayah A sudah jarang memberi uang, maka A ikut saat di ajak temannya turun kejalanan. “Yanto..”W1A: 41 “Pensiunan tentara mbak…”W1A:44 “Nurhayanti..”W1A: 42 “Bukak rumah makan di Batam”..W1A:46. “Dari bangun Pagi, ngamen cari uang ya buat makan,kebutuhan hidupku dan istriku …”W1A:55-56 “Pertama sih aku nggak punya niat untuk ke jalanan mbak … semenjak bapakku jarang ngirimi uang kan .. aku bingung mau ngapain lagi, ya ..ada temen yang ngajak ke jalanan sampe sekarang ..”W1A:177-181 A berada di jalanan karena ikut dengan teman, tidak ada teman yang dijadikan idola saat berada dijalanan. Perasaan A biasa saat menjadi anak jalanan. A tidak tertarik berada dijalanan, semua dijalankan karena keadaan. A tidak pernah berantem dengan teman sesama anak jalanan. Tidak ada kode atau bahasa khusus saat berada dijalanan, jika bertemu teman dijalan paling tegur sapa. Saat ada masalah, suasana hati sedih maka informan memilih untuk tidak kumpul dengan teman dan memilih memakai narkoba. “Ya … kalau ikut teman kejalan iya, tapi kalau meniru nggak”..W1A:185-186 “Perasaanku biasa aja mbak …”W1A:201 “Ya nggak lah mbak … siapa yang mau hidup kaya gini, semua orang itu nggak mau hidup seperti ini … banyak temen – temen ku yang bilang juga, mungkin kalau bisa malah nggak di jalanan lagi, semua dijalani kan karena keadaan mbak..”W1A: 193-198 “Aku dan teman dijalan tdk pernah berantem..”W1A:207 “Ya nggak ada mbak cuma paling tegur sapa aja..”W1A:214-215 “Kalau aku ada masalah mending nggak ikut ngumpul dulu, make narkoba..”W1A:395-396 Sejak kecil komunikasi A dengan orang tua sangat jarang, dari Ibu hanya memberi uang kemudian pergi lagi, begitu juga dengan Ayah nya setiap datang hanya memberi uang lalu pergi lagi. A beranggapan bahwa orang tuanya tidak mempunyai tanggung jawab terhadapnya. Hubungan yang terjalin dengan Ayah sekarang renggang, sudah 2 tahun tidak ketemu dan hubungan dengan Ibu hanya lewat telfon. Hubungan dengan saudara-saudara tidak terlalu dekat, hanya tertentu saja. Komunikasi dengan saudara juga jarang karena tidak pernah ketemu. Menurut A, saudara-saudaranya yang sudah sukses bekerja malu karena pekerjaan A sebagai pengamen jalanan, akan tetapi jika kadang bertemu dengan A sebagian saudaranya masih tetap menanyakan kabar dan memberikan uang. “Dari kecil sih biasa aja, ya … jarang mbak paling kalau ibuku cuma ngasih uang, terus ntar pergi lagi dah gitu. Dari dulu kan aku gitu … sejak tinggal disini .. bapakku datang ngasih uang , tapi sekarang sudah jarang sekali memberi uang…”W1A:233-238 “Hubungan dengan Ayah gimana ya mbak … renggang sudah dua tahun nggak pernah ketemu..”W1A:416-418 “Sama … nggak pernah ketemu ya . sama ibu itu telfon – telfonan,”W1A:420-421 “Bagi aku orang tua ku nggak pernah tanggung jawab sama aku..”W1A:260-261 “Ya Cuma itu tadi mbak, hubungan dengan saudara nggak terlalu dekat .. tertentu”W1A:439-440 “Jarang ketemu,komunikasi nggak pernah.”W1A:442 “Ya gimana mbak ya … mungkin saudara – saudaraku kandung sama aku kan malu mbak, kan ibaratnya kayak sudah bekerja dan sukses semua berhasil jadi orang kan. Sedangkan aku kan anak jalanan, pengamen makanya semua saudaraku jadi malu nganggep aku saudaranya…”W1A:240-246 “Ya .. kadang kalau ke tempatku … masih sering nyariin aku, ngasih uang aku, gimana kabarnya , gini – gini ya udah itu biasanya sambil nitipin uang gitu, ya saya juga ngrasa kalau belum mampu sendiri. walaupun nggak semuanya juga, aku juga nyari uang sendiri, aku gimana ya mbak … orang tua ku tau kalau karakter aku juga begini..”W1A:249-257 A jarang berkomunikasi berbicara dengan tetangga, menurut A tetangga itu hanya suka nggosip dan ngomongin yang jelek-jelek dibelakang sehingga A tidak pernah kumpul.Hubungan dengan sopir,kernet yang baik juga baik. Hubungan A dengan pedagang warung, pedagang asongan di sekitar terminal tortonadi juga baik. A memandang para pedagang di sekitar terminal tirtonadi adalah orang yang sama-sama mencari uang untuk makan, jadi harus bisa saling menghargai.Jika ada teman yang terkena musibah, maka A membantu mengumpulkan uang, misalnya teman ada yang sakit maka dijenguk, ada yang belum makan maka mengumpulkan uang untuk di belikan makanan, kalaupun setoran sepi, maka mengumpulkan uang untuk makan bersama-sama, ibaratnya susah senang dirasakan bersama. “Jarang banget ..malah kayak nggak pernah.”W1A:498 “aku nggak pernah kumpul tetangga .. karena biasanya tetangga itu sukanya nggosip, ngomongin yang jelek-jelek itu pasti dibelakangnya, kalau pas ketemu langsung pasti pura-pura baik didepannya.”W1A:492-496 “hubungannya baik, biasa saja.”W1A:505 “kalau sama pedagang warung, pedagang asongan itu baik semua bisa ngertiin kita,”W1A:515-517 “Gimana ya mbak namanya di jalankan sama – sama cari makan jadi .. gimana ya mbak .. pokoknya itu di jalan itu jangan sampai ganggu orang kayak gitu, kalau nggak mau di ganggu ya jangan di ganggu biasa sajalah,W1A:603-608 “saling menghargai satu sama yang lainnya gitu.”W1A: 22-23 “Ya kalau ada teman yang terkena musibah, entah kecelakaan atau apalah biasanya dan sudah pasti pada ngumpulin uang semua terus di jenguk , diberikan uangnya .. terus ada teman yang berkelahi entah itu pengamen atau bukan mungkin dipukulin, rame – rame kesana, tanya ada apa masalahnya, dibantu penyelesaiannya, bahkan sampai damai juga. Terus semisal belum makan itu pasti di tanyain , kalau belum terus teman kita sudah dan punya rejeki lebih mesti di beliin makanan .. habis itu kadang kalau nggak ya kalau lagi sepi, setoran, nggak ada, ngumpulin uang bareng trus buat makan gitu,,”W1A:525-539 “Ibaratnya itu susah dan seneng itu bisa ngrasain bareng,”W1A:542-543 Di jalanan tidak ada bahasa khusus yang digunakan, akan tetapi ada bahasa tubuh dan siul yang digunakan saat ada operasi mendadak. Bagi A teman adalah segalanya, jika ada teman yang terkena musibah maka dibantu, jika ada teman yang curhat maka didengarkan dan diberi saran jika meminta. Biasanya A suka curhat terhadap masalah yang dimilkinya dengan temannya satu perempuan. A selalu jujur dengan istrinya. Harapan hidup A ingin hidup normal, bahagia dengan istri dan mempunyai anak. “Kalau bahasa khusus, satau ku selama ini nggak ada … Cuma ada bahasa tubuh .. ya peraga gitu mbak .. jadi kalau semisal ada operasi di salah satu banjo terus ada yang lolos naik bis lagi, kalau waktu sampai terminal ya dikasih tau pake bahasa tubuh tangan kanan pegang tangan kiri erat, kalau nggak gitu, dadakan ya siul mbak..”WIA:575-582 “Aku suka curhat sama temanku. satu perempuan..”W1A:340-341 “teman itu segalanya, terus kalau ada ada teman yang kena musibah ya .. tak bantu walaupun aku nggak pernah curhat juga sama temen – temen di jalanan, tapi kalau di curhatin ya di dengerin, ada yang minta saran ya di kasih..”W1A:407-413 “aku slalu jujur dengan istriku malahan..” W1A:352 “Harapan hidup ..aku pengen ya mbak .. pengenku nggak banyak kok mbak, aku pengen hidup normal, bahagia sama istri,punya anak dah itu aja,W1A:632-635

b. Informan II YP, 19 tahun, Laki- laki

1 Karakteristik Fisik Informan Informan YP berjenis kelamin laki-laki, mempunyai tinggi badan 160 cm, berat badan kira-kira 67 kg. Informan memiliki bentuk wajah bulat, mata kecil, alis tebal, rambut pendek ikal, hidung mancung dengan bibir yang agak tebal dan berkulit sawo matang. Pada saat wawancara informan mengenakan kaos bewarna merah dengan tulisan warna hitam bertuliskan ”ANDEGROUND”, kemudian informan mengenakan celana jeans panjang dengan warna biru muda, YP juga memakai sandal warna hitam dengan merk nekerman. Wawancara dilaksanakan 1 kali sewaktu YP istirahat ngamen. 2 Hasil Observasi Saat Wawancara Peneliti bertemu dengan YP pertama kali setelah peneliti selesai melakukan wawancara yang pertama dengan A, awalnya YP bertanya apa yang dilakukan dengan A, kemudian peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan peneliti. Secara tidak langsung perkenalan antara peneliti dengan YP terjadi dan berdampak pada pembentukan rapport. Setelah berbincang-bincang, peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara. Setelah mengadakan janji dan kesepakatan antara peneliti dengan YP maka pada tanggal 21 Juli 2009 berlangsung dari pukul 13.00- 14.30 WIB wawancara dilakukan di salah satu Warung makan yang berada di dalam terminal tirtonadi. Saat itu YP sedang beristirahat dari pekerjaannya yaitu mengamen dan selesai makan di warung tersebut . Dari pertemuan pertama YP memang sudah terlihat sebagai individu yang lebih banyak bicara dibandingkan dengan informan 1 yaitu A yang pendiam, YP juga terlihat mudah dan cepat beradaptasi dengan orang yang baru dikenal. Saat wawancara dimulai YP terkadang bertanya kembali kepada peneliti, jika pertanyaannya kurang jelas atau YP kurang memahami maksud pertanyaan yang diberikan. Peneliti berbicara menggunakan bahasa Indonesia, saat memulai wawancara akan tetapi YP mengatakan, ” Aku tidak terlalu baik dalam berbahasa Indonesia, asli wong Jowo, mbak ” jadi banyak jawaban dari YP yang dijawab menggunakan bahasa Jawa, Sikap YP selama wawancara terlihat tenang dalam menjawab setiap pertanyaan dari peneliti. Terkadang sesekali YP tertawa kepada peneliti saat menjawab pertanyaan dengan bahasa Jawa campuran yang cenderung pada bahasa Jawa ngoko. Sesekali YP saat menjawab pertanyaan, tangan kanan YP menggaruk-nggaruk kepala. Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan dari awal sampai selesai wawancara.

1. Catatan Lapangan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2009, peneliti mengadakan perkenalan dengan YP. Pertemuan dilaksanakan pada pukul 17.00-18.00 WIB, setelah membuat kesepakatan dan mengadakan janji antara YP dan peneliti maka pertemuan kedua sekaligus wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2009 pada pukul 13.00-14.30WIB di salah satu warung makan di dalam terminal tirtonadi, saat itu YP sedang istirahat dari mengamen dan selesai makan siang di warung tersebut. Semua pertanyaan dari peneliti dijawab YP dengan penuh semangat. Setelah selesai wawancara, YP memberitahukan bahwa akan bersedia membantu mencarikan tiga informan untuk membantu peneliti mencari dan mengumpulkan data.

2. Hasil Wawancara Informan

Informan berinisial YP berusia 19 tahun, anak pertama dari dua bersaudara. Adik YP perempuan, orang tua YP bercerai sejak YP kelas 1 SD, kedua Orang tuanya menikah lagi dan YP tinggal bersama Ayahnya di Minapadi, Nusukan, sedangkan adik perempuannya tinggal bersama Ibunya di Boyolali. Riwayat pendidikan YP sampai dengan SMA, YP mempunyai hobi bermain PS Play Station dan tidak mempunyai cita-cita. ” sekarang usia saya 19 th ,,”WIIYP:7 “Nomor satu.,”WIIYP:18 “Dua sama saya..”WIIYP:16 “Adik saya perempuan..”WIIYP:38 “Pisahan, cerainya.. dari aku SD kelas satu.”WIIYP:45 “Di minapadi, Nusukan dengan Ayah.”WIIYP:12 “adek ikut tinggal sama ibuk di boyolali,,”WIIYP:40-41 “SD Palur, SMP mojolaban dua, SMA Muhammadiyah tiga..”WIIYP:35-36 “Hobiku PS san .. kawet cilek senengane gor dolanan PS,”WIIYP:430-431 “Ra nduwe cita – cita‟i mbak..”WIIYP:427 YP sudah 6 th berada dijalanan, saat berusia 13 th yaitu masih sekolah kelas 6 SD. Awalnya YP hanya coba-coba dan ikut dengan salah satu teman yang berada di jalanan, dan akhirnya bertahan sampai sekarang. Sebab kejalanan karena YP merasa kurang untuk mencukupi kebutuhan dan keadaan ekonomi keluarga yang kurang, perasaan YP menjadi pengamen jalanan senang karena dapat mempunyai banyak teman. YP berada dijalanan dari jam 09.00 WIB sampai jam 18.00 WIB. Ayah dan Ibu tiri YP mengetahui jika YP mengamen dijalanan, sedangkan Ibu kandung YP tidak mengetahui jika mengamen. “Enam taun i‟mbak..”WIIYP:30 “Umur tiga belas, SD kelas enam..”WIIYP:104 “Dari temen dulu, ya maen sama temen-temen salah satu ada yang ke jalan, terus coba –coba ikut, terus sampe sekarang gitu..”WIIYP:96-98 “Kebutuhanku, ekonomi keluarga kurang..”WIIYP:94 “Yo .. seneng mbak, maksud‟te yo dadi nduwe konco akeh lah mbak .. lha ndisek cilikanku koncone ra nduwe .. rapati nduwe konco akeh, lha nek neng ndalan kan konco-konco kan luweh akeh..”WIIYP:140-144 “Dari jam Sembilan pagi sampai jam enam sore..”WIIYP:61-62 “Bapak dan ibu tiri tau,tapi ibu kandung tidak tau..”WIIYP:47 Nama Ayah Trisno Sutopo, pekerjaan Ayah YP adalah nyablon pakaian bayi disolo baru, sedangkan nama Ibu tiri Titik Priyanti, pekerjaan Ibu YP adalah pengasuh bayibaby sister kepada tetangga rumahnya. “Trisno Sutopo…”WIIYP: 14 “Nyablon neng solobaru .. nyablon pakaian cah cilek-cilek o mbak, bongsone popok, grito ngono kae di sablon..”WIIYP: 204- 206 “Titik Priyati..”WIIYP: 14 “Ibuk anu .. momong, nyambut gawene momong neng nggon tonggo sebelah, kan nduwe anak yo gor kon momong.”.WIIYP: 210- 212 Sejak kecil YP lebih dekat dengan Ayah daripada Ibu, hubungan dengan Ibu kandungpun tidak pernah akur, malah dengan Ibu tiri yang akur. Komunikasi yang terjalin dengan Ayah dan Ibu tiri baik, setiap bertemu dirumah selalu bicara, kadang informan bertanya sudah makan belum, bahasa yang digunakan seperti jika berbicara dengan teman sendiri, YP sebulan sekali bertemu dengan adik dan ibu kandungnya dirumah Ibunya. Sebenarnya YP ingin berbicara lebih, ngobrol dengan Ibunya, akan tetapi setiap YP kerumah Ibu kandungnya jarang ketemu karena masih kerja. Hubungan YP dengan adik kandungnya terjalin dengan baik karena sebulan sekali setiap ketemu, YP mengajak pergi adiknya itu. “….dari dulu lebih deket sama Bapak, daripada Ibu.”.WIIYP:91-92 “soale aku rattau gatok karo mbok‟e. cedak‟e karo bapakku kawet cilek..”WIIYP:67-68 “Ya sama Ibu tiri malah akur, sama ibu asli kandung malah nggak akur..”WIIYP:75-76 „„Yo omongan, nek lungo yo pamit, nek muleh yo kulonuwun .. kulo nyuwun .. ngono kae .. genah..”WIIYP:230-232 “Omongan terus, biasalah, kadang aku takon wis mangan pak ? wis ngono tok..”WIIYP:201-202 “Bahasane yak-yak‟an mbak .. koyo ngomong kaaro kancane, ra tau boso wis.”WIIYP:198-199 “Tiap bulan ketemu dgn Ibu,adik dirumah Ibu kandug..”WIIYP:83 “jane aku .. jane pengen .. pengen rono omongan karo ibuk‟ku, jane yo pengen .. neng ibuk‟ku yo raau selo ok‟ yok‟an, saiki mben aku rono sok ono iseh kerjo ..”WIIYP:571-574 “Yo paling dolan pisan, sesasi pisan tak jak dolan neng PS san, neng ndi ngono butuhe adiku pengen neng ndi tak turuti, lha kan ketemu sesasi pisan mosok adine pengen dolan neng kono karo mase ra dituruti lha kan mesakke.”WIIYP:531-536 Hubungan YP dengan tetangga tidak terlalu baik karena jarang ngobrol, YP jika pulang hanya tidur dan mandi. YP tidak pernah berantem, bertengkar dengan teman sesama pengamen anak jalanan, pedagang asongan, pedagang warung,malah sering bercanda dengan para pedagang. Begitu juga hubungan YP dengan kernet bus juga baik, tetapi hubungan yang terjalin YP dan sopir bus tidak baik. “Nggak pernah ngobrol dengan tetangga, karena kalau pulang tidur,mandi, tidur..”WIIYP:153-154 “Nggak pernah i mbak, aku orange nggak pernah berantem .”WIIYP:172-173 ” Ratau padu karo wong dodol, apik kabeh..”WIIYP:177 “Ya paling karo wong dodol – dodol ngono ka‟e gojek…”WIIYP:179-180 “Kernete ra tau mbak, apik-apik kabeh ..”WIIYP:192 “Iyo .. paling yo gor sopire muni-muni ngono kae yo di bales di uneni genti, ngko nek sopire misuh-misuh yo dibales di pisui genti..”WIIYP:187-190 “nek ora yo eyel-eyelan karo sopir…”WIIYP:341 Bahasa dengan teman sesama pengamen jalanan sudah biasa, tidak pernah berbahasa jawa halus, hanya saja jika usia lebih tua maka menggunakan bahasa jawa halus. Jika ingin sesuatu, maka YP selalu bicara jujur. Jika dengan orang yang baru dikenal maka, awalnya menghormati dahulu, apabila sudah agak lama kenal, barulah agak terbiasa untuk bicara. YP memilih teman curhat dalam setiap permasalah yang dihadapi, yaitu satu teman yang sudah dianggap kakaknya sendiri. YP menginginkan teman yang bisa mengerti kondisi dirinya. Apabila suasana hati YP sedang marah, kesal maka YP memilih main PS. “nek omongan yo sak-sak‟e ok,neng karo konco sing luweh tuwo yo kene rodok boso .. yo butuhe raketang sitik rodok eneng, nduwe unggah – ungguh lah mbak..”WIIYP:234-238 “Yo ngomong langsung wae no .. apa adanya.”WIIYP:346- 347 “Yo nek wong karo sing lagi dikenal .. diajeni disek, nek ketok‟e wonge Sak jero-jero .. opo butuhe .. sak uneg-unegk‟e neng ati tak omongke. ”WIIYP:350-354 “neng nek masalah ngetok‟ke uneg – uneng neng ati kuwiyo paling gor karo kuwi tok. .”WIIYP:382-384 “Hok‟o wong siji kuwi sing tak anggep mas..”WIIYP:387 “Yo sing wonge isoh diajak gentenan, yo wongeisoh mudeng siji lan sijine ngono lho mbak. ”WIIYP:393-396 “Aku nek lagi ngono kuwi ratau ngumpul ok;.. paling lungo dolanan PS, nek lagi sumpek atine paling dolanan PS. .”WIIYP:403- 405 Tidak ada bahasa khusus yang digunakan dengan teman sesama pengamen jalanan, tetapi jika ada operasi mendadak maka ada bahasa tubuh yang digunakan sesama pengamen jalanan, atau berbicara langsung dengan kata ’Damas-damas’. Harapan hidup YP adalah bekerja dengan tenang. “Yo paling yo nek sing omongan neng ngisor karo neng jero bis, paling gor duduhke tangan tok di cekel ngono tok wis .. kono garuk‟an dadi kono gor cekelan ngene tok wes mudeng opo kata “Damas”WIIYP:248-252 “Iyo hok‟o, nganggo bahasa tubuh ngono kuwi . opo muni “Damas-damas”WIIYP:254-255 “Yo nek pengenku‟i nyambut gawe tenang wis ora neko-neko wis..”WIIYP:439-440

c. Informan III WO, 22 tahun, Laki- laki

1 Karakteristik Fisik Informan Informan berinisial WO berjenis kelamin laki-laki, mempunyai tinggi badan 168cm, berat badan kira-kira 70 kg. Informan memiliki bentuk wajah bulat, mata lebar, alis tebal, rambut pendek agak ikal, hidung agak besar dengan bibir tebal, berkulit sawo matang dan pada bawah lutut kaki WO bertatto. Pada saat wawancara informan mengenakan kaos berkerah dengan warna biru muda lengan pendek, bertuliskan kecil dikanan atas New york city . Informan mengenakan celana jeans pendek selutut dengan warna hitam, WO juga memakai sandal warna cokelat dan memakai topi polos bewarna merah. 2 Hasil Observasi Saat Wawancara Peneliti bertemu dengan WO pertama kali sebelum melakukan wawancara dimulai. WO dikenalkan peneliti dengan YP, setelah berkenalan ternyata YP sudah membertahu tujuan peneliti. Walaupun pada akhirnya peneliti juga mengatakan maksud dan tujuannya kembali. Awalnya WO terlihat ragu-ragu, karena WO adalah termasuk orang yang pendiam dan pemalu jika sendirian, maka YP mencarikan teman. Teman WO tersebut berinisial HS yang dijadikan peneliti sebagai informan keempat. Setelah berbincang-bincang, maka secara tidak langsung pembentukan rapport terjadi. Saat wawancara akan dimulai WO meminta untuk dilakukan wawancara ditempat tertutup tidak di terminal tirtonadi. Kemudian WO , HS mengajak peneliti dan YP kekost-kostan tempat WO tinggal. Setelah itu peneliti bersedia, dan atas kesepakatan maka wawancara dilakukan dikost-kostan WO, hal ini mengingat juga karena disamping WO individu yang pemalu dan ingin beristirahat juga mencari tempat yang tidak bising. Sesekali WO menjawab pertanyaan dengan senyum dan sambil merokok. Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan dari awal sampai selesai wawancara.

1. Catatan Lapangan

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2009, peneliti dikenalkan WO dari YP pada pukul 13.00-14.30WIB wawancara berada di ruang tamu kost-kostan anak jalanan yang tempatnya tidak jauh dari terminal tirtonadi Surakarta. WO duduk bersampingan dengan peneliti di kursi sova panjang bewarna cokelat tua yang kainnya sudah rusak, ini terlihat karena busa yang berada didalam sofa mulai keluar dan terlihat. Semua pertanyaan dari peneliti dijawab WO dengan penuh semangat, sesekali WO tertawa sambil merokok. Saat wawancara akan dimulai WO sedang istirahat dari mengamen dan selesai makan siang .Awal pertemuan sebelum wawancara, WO sudah terlihat sebagai individu menjadi terbiasa.

2. Hasil Wawancara Informan