Aspek- aspek Interaksi Sosial

18

3. Aspek- aspek Interaksi Sosial

Sugiarto 2004 berpendapat bahwa interaksi sosial dapat terjadi bila memenuhi dua aspek yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat bersifat positif negatif tergantung dari predisposisi sikap seseorang yang menunjukkan kesediaanpenolakan. Kontak sosial dapat bersifat primer, yakni apabila individu terliahat bertemu langsung face to face, atau sekunder yang berarti individu yang terlibat melalui media tertentu. Davis dalam Syani, 2002 mengemukakan aspek interaksi sosial adalah sebagai berikut : a. Komunikasi, merupakan proses informasi dan pengertian dari individu yang satu kepada individu yang lain. Komunikasi secara konsepsional mengandung arti memberitahukan berita, pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai untuk mengguggah partisipasi agar hak-hak yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. b. Partisipasi, sebagai pengertian mental emosional seseorang didalam situasi kelompok dan mendorong individu tersebut untuk menyumbangkan pikiran dan perasaan bagi tercapainya tujuan dalam serta bertanggung jawab terhadap suatu organisasi tertentu. Soekanto 2004 mengungkapkan suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi syarat : a. Adanya kontak sosial social contact Kontak berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tango yang artinya menyentuh. Kontak 19 merupakan tahapan pertama dari terjadinya interaksi sosial. Secara fisik kontak baru akan terjadi apabila terjadi hubungan badaniah, namun dalam perkembangannya sebagai gejala sosial ternyata tidak berarti harus hubungan badaniah, dimana orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya saja saling menyapa, saling tersenyum, berbincang-bincang. Dalam kondisi tersebut kita tidak dianjurkan untuk saling bersentuhan ataupun berhubungan badaniah. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu : antara orang perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia ataupun sebaliknya, dan juga dengan cara terjadinya hubungan antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. b. Adanya Komunikasi Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada badaniah, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok manusia atau orang – perseorangan dapat diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya. 20 Komunikasi memungkinkan terjadinya berbagai macam penafsiran tehadap tingkah laku orang lain. Komunikasi juga memungkinkan terjadinya kerja sama antara orang perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia. Terdapat dua macam komunikasi yaitu searah dan dua arah, a. Komunikasi searah bila dalam proses komunikasi itu tidak ada umpan balik dari komunikan penerima pesan kepada komunikator penyampai pesan, dalam proses ini komunikator memberikan pesan kepada komunikan, dan komunikan menerima saja apa yang dikemukakan komunikator tanpa memberikan respon balik, dengan demikian komunikasi bersifat pasif. b. Sedangkan komunikasi dua arah adalah komunikasi yang menempatkan komunikan lebih aktif, dalam arti komunikan dapat atau perlu memberikan tanggapan sebagai umpan balik tentang pesan yang diterima dari komunikator saling memberikan umpan, sehingga masing-masing pihak aktif dalam proses komunikasi. Unsur-unsur dalam komunikasi : a. komunikator atau penyampai dalam hal ini dapat berujud antara lain orang yang sedang bicara, orang yang sedang menulis, orang yang sedang menggambar, orang yang sedang menyiarkan berita di TV. b. pesan yang disampaikan oleh komunikator, yang dapat berujud pengetahuan, pemikiran, ide, sikap dan sebagainya. Pesan ini berkaitan dengan lambing-lambang yang mempunyai arti. 21 c. media atau saluran, yaitu merupakan perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator. Ini yang sering disebut sebagai media komunikasi dapat berujud media komunikasi cetak dan non cetak dapat verbal dan non verbal. d. penerima pesan atau komunikan, ini dapat berupa seorang individu, tetapi juga dapat sekelompok individu-individu. Komunikan dapat berbentuk antara lain sebagai pendengar, penonton, ataupun pembaca. Abdulsyani 2002 interaksi sosial dapat terjadi jika telah memenuhi tahapan sebagai berikut : a. Kontak Sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. b. Komunikasi Komunikasi adalah bahwa seseorang memberi tafsiran perilakuan orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah, sikap perasaan-perasaan apa yang disampaikan oleh orang tersebut. c. Keterlibatan Keterlibatan adalah kemampuan untuk mengadakan penjajagan lebih lanjut atau dalam untuk mengetahui status seseorang. Selanjutnya, DeVito dalam Walgito, 2007 mengemukakan seseorang berinteaksi haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, yaitu : 22 a. Kontak Tahapan ini, seseorang mengadakan kontak perseptual dengan orang lain, dapat melalui penglihatan, pendengaran atau pembauan. Seseorang akan mendapatkan gambaran fisik, misalnya jenis kelamin, tinggi, perkiraan umur. Kemudian individu tersebut akan mengadakan persepsi terhadap orang lain, mengadakan persepsi sosial, ataupun persepsi kepada orang. Setelah itu, kontak umumnya meningkat ke interactional contact. Individu akan bertukar informasi yang sifatnya superficial. Dalam tahapan ini, seseorang dapat melanjutkan interaksinya atau dapat memutuskannya ataupun tetap pada tahapan ini. b. Keterlibatan Seseorang mulai mengadakan penjajagan lebih lanjut, misalnya menanyakan tentang pekerjaan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Individu akan menghadapi 3 alternatif, yaitu interaksi diputuskan exit, diteruskan atau tetap. Apabila cocok, maka hubungan meningkat ke hubungan yang lebih intens. c. Keintiman Keintiman akan membuat interaksi lebih intens, pada umumnya terdapat komitmen interpersonal, yaitu kedua individu komit antara individu satu dengan individu lainnya dan hubungan ini masih bersifat privacy, kemudian hubungan dapat berlanjut ke social bonding. 23 Komitmen akan bersifat terbuka, misalnya pada orang tua, saudara- saudaranya dan teman-temannya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya interaksi sosial haruslah memenuhi syarat- syarat, diantaranya karena adanya kontak sosial merupakan hubungan yang terjadi antara individu tanpa adanya hubungan badaniah atau bersentuhan, komunikasi merupakan proses informasi dan pengertian antara individu satu dengan individu lain, keterlibatan yang akan membuat individu untuk mulai mengadakan penjajagan dan syarat lain yaitu keintiman yang merupakan komitmen yang dibuat antara individu satu dengan individu lainnya.

4. Dampak Interaksi Sosial