23 Komitmen akan bersifat terbuka, misalnya pada orang tua, saudara-
saudaranya dan teman-temannya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa terjadinya interaksi sosial haruslah memenuhi syarat- syarat, diantaranya karena adanya kontak sosial merupakan hubungan
yang terjadi antara individu tanpa adanya hubungan badaniah atau bersentuhan, komunikasi merupakan proses informasi dan pengertian
antara individu satu dengan individu lain, keterlibatan yang akan membuat individu untuk mulai mengadakan penjajagan dan syarat lain yaitu
keintiman yang merupakan komitmen yang dibuat antara individu satu dengan individu lainnya.
4. Dampak Interaksi Sosial
Faris dan Dunham dalam Notosoedirdjo, 2007 memberikan pandangan bahwa interaksi sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental.
Lingkungan kehidupan, tempat tinggal dapat memberikan peluang untuk meningkatkan hubungan interpersonal, sementara itu pola tempat tinggal
tertentu dapat menghambat dan menimbulkan kesulitan untuk hubungan interpersonal.
Barber dalam Notosoedirdjo, 2007 mengemukakan keterasingan atau kerterpencilan seseorang itu bertingkat. Jika tidak ada kontak sosial
sama sekali berarti individu dalam kondisi yang sangat terisolasi. Keterpencilan dapat berkurang jika masih terdapat kontak dengan orang
tuanya, menjadi kurang terpencil lagi dapat kontak dengan sebayanya, dan
24 interaksi sosial menjadi berfungsi pada tingkatan tertinggi jika individu
mampu berinteraksi dengan kelompok dalam teman sebayanya ataupun dalam kelompok umur yang lebih muda dan tua darinya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dampak interaksi sosial mempengaruhi kesehatan mental yaitu psikis, di mana
individu akan mampu mengadakan hubungan timbal balik, berkomunikasi dengan individu lain secara baik dengan lingkungannya.
5. Dinamika Interaksi Sosial Secara Psikologis
Ahmadi 1999 interaksi merupakan aktifitas yang paling unit yang timbul pada diri manusia. Interaksi ditimbulkan oleh bermacam-macam
hal yang merupakan dasar dari peristiwa sosial yang lebih luas. Kejadian- kejadian didalam masyarakat pada dasarnya bersumber pada interaksi
individu dengan individu. Dapat dikatakan bahwa tiap-tiap orang dalam masyarakat adalah sumber-sumber dan pusat efek psikologis yang
berlangsung pada kehidupan orang lain. Artinya tiap-tiap orang ini dapat merupakan sumber dan pusat psikologis yang mempengaruhi hidup
kejiwaan orang lain dan efek itu bagi tiap orang tidak sama. Maka dapat dikatakan bahwa perasaan, pikiran, dan keinginan yang ada pada
seseorang tidak hanya sebagai tenaga yang bisa menggerakkan individu itu sendiri, melainkan dasar bagi aktifitas psikologis dari orang lain dan
semua hubungan sosial baik yang bersifat operation, coorporation adalah hasil dari pada interaksi individu.
25 Interaksi individu ini bedakan menjadi dua macam :
a. Interaksi antara benda-benda, bersifat statis, memberi respon terhadap
tindakan-tindakan individu, bukan terhadap individunya dan timbulnya hanya satu pihak saja, yaitu pada individu yang melakukan perbuatan
itu. Misalnya cermin-cermin merupakan pemantulan tetapi cermin tidak bisa melihat.
b. Interaksi antara manusia dengan manusia, bersifat dinamis, memberi
respon tertentu pada manusia lain, dan proses kejiwaan yang timbul terdapat pada segala pihak yang bersangkutan. Misalnya jika individu
melihat tingkah laku atau perbuatan individu lain, maka timbul kesadaran tertentu yang kiranya sesuai dengan kesadaran indivdu yang
sedang diamatinya itu, seperti melihat orang menangis, hal itu dapat diketahui bahwa orang itu susah atau sedih.
Beberapa uraian di atas menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antara individu dengan individu lainnya yang berkaitan dengan
masalah sosial. Tetapi interaksi sosial dalam proses psikologisnya terjadi suatu pola yang saling mempengaruhi kejiwaan individu dengan individu
lainnya, yang dapat direpresentasikan melalui perasaan, pikiran dan keinginan pada individu lain yang berkaitan dengan proses sosial yang
bersifat kerja sama.
26
B. Pengamen 1. Definisi Pengamen