merasa nyaman berada di jalanan, sering berkomunikasi dengan teman, menjadi pendengar dan memberikan saran jika diperlukan saat temannya
mempunyai masalah dan menceritakan kepada A. Suka membantu, menolong saat ada salah satu teman yang mengalami musibah. Interaksi A
berada pada tahap komunikasi, artinya A dapat menjalin hub. Di tempat kerja dengan baik, namun A kurang berusaha menjalin hub. yang
mendalam dengan keluarga masyarakat
b. Bagan II : Interaksi Sosial Informan 1I
Informan ke II bernama YP, laki-laki berusia 19 tahun. Pendidikan terakhir adalah SMA, belum menikah, merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Berada di Jalanan karena ingin hidup mandiri dan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sejak bersekolah di Sekolah dasar orang tua YP bercerai, kemudian YP ikut dan tinggal bersama ayahnya, sedangkan adik YP
tinggal bersama ibunya. Kedua orang tuanya menikah lagi dan tinggal bersama keluarga baru. Hubungan yang terjalin antara YP dengan ayahnya
sangat dekat dari pada ibu. YP mempunyai ibu tiri dan mempunyai hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu kandung sendiri. Akan
tetapi sebulan sekali YP mengunjungi ibu dan adik kandungnya tersebut. Komunikasi yang terjalin dengan adik kandungnya sangat baik, sebulan
sekali setiap ketemu, YP mengajak main bersama. Ayah, ibu tiri dan adik kandungnya mengetahui jika pekerjaan YP
adalah pengamen jalanan. YP sudah 6 tahun bekerja sebagai pengamen
jalanan disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Komunikasi yang terjalin dengan teman, orang
–orang yang berada di sekitar Terminal baik, saling menghargai dan menghormati. Tidak memaksa apabila salah satu teman
sedang mempunyai masalah dan tidak mau menceritakan masalah tersebut. Di lingkungan tempat tinggal, YP jarang untuk berkonunikasi,
ngobrol, dan berkumpul dengan tetangga, hal ini dikarenakan saat YP berada dirumah hanya mandi dan tidur. Interaksi sosial A berada pada
tahap komunikasi, artinya YP dapat menjalin hubungan dengan baik di lingkungan keluarga dan tempat kerja. namunYP kurang berusaha
menjalin hubungan dengan masyarakat baik karena intensitas interaksi yang kurang
c. Bagan III : Interaksi Sosial Informan I1I
Informan ke III bernama WO, berusia 20 tahun. Pendidikan terakhir adalah SMP, belum menikah, anak keempat dari lima bersaudara,
berada dijalanan karena WO menyukai kebebasan dan ingin hidup mandiri.
Masih tinggal bersama keluarga, tetapi WO jarang pulang kerumah dan memilih untuk tinggal di Kost atau pulang kerumah pacarnya.
Didalam keluarga, WO adalah anak yang paling dekat dan disayang orang tua, orang tua mengetahui bahwa WO bekerja sebagai pengamen jalanan,
dan pada awalanya orang tuan tidak memperbolehkannya. Akan tetapi WO tidak peduli sampai sekarang.
5 tahun YP berada di Jalanan dan menjadi pengamen Jalanan, komunikasi dengan teman dan orang disekitar Terminal Tirtonadi
Surakarta sangat baik, saling menghormati dan menghargai membuat banyak teman dan orang sekitarnya menyukainya.
Dilingkungan tempat tinggal WO beranggapan bahwa semua tetangga bersifat individualisme, namun komunikasi yang terjaln dengan
WO masih sangat baik, jika bertemu menyapa tegur sapa. Interaksi WO berada pada tahap keterlibatan, hal ini dilihat dari
hubungan keluarga yang baik, lingkungan tempat kerja dan lingkungan masyarakat yang baik karena mampu berkomunikasi dengan baik.
d. Bagan IV : Interaksi Sosial Informan IV