Metode Penelitian Sistem Pengawasan Hakim Konstitusi dalam Persepektif Independensi Peradilan dan Akuntabilitas Peradilan

F. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian merupakan komponen yang mutlak keberadaanya dalam penelitian, menurut Soejono Soekanto secara istilah metode berarti jalan ke 32 sedangkan menurut Peter R. Senn, 33 “metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang memiliki langkah-langkah yang sistematis”, untuk lebih memahami mengenai metode kita dapat melihat dari peranan metode dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai berikut 34 1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lengkap; : 2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal-hal yang belum diketahui; 3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian interdisipliner; dan 4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan pengetahuan mengenai masyarakat. Dalam pembahasan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan untuk skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif atau dengan istilah lain atau penelitian hukum positif. Menurut Harjono penelitian hukum positif memiki makna yang sama dengan kajian hukum doktriner, kajian hukum normatif, kajian hukum murni pure legal 35 32 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 2010, hlm. 5. 33 Bambang Sunggono, Metode Peneitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 46. 34 Soerjono Soekanto, Loc.Cit. hlm. 7. 35 Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayumedia Publishing, 2005, hlm. 48. , pada penelitian hukum jenis ini, seringkali hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan-perundang undangan law in books atau hukum Universitas Sumatera Utara dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang pantas. 36 Menurut Johny Ibrahim, 37 “Penelitian Hukum Normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari segi normatifnya.” Sedangkan, ilmu hukum normatif sendiri bertujuan mengubah keadaan atau menawarkan penyelesaian terhadap masalah kongkret. 38 2. Pendekatan Permasalahan Dalam pembahasan skripsi ini akan digunakan beberapa pendekatan, dengan pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabanya 39 , antara lain 40 Pendekatan ini beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan pendekatan ini peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, : a. Pendekatan Peraturan Perundang-undangan Statute Approach Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hokum yang sedang ditangani. Bagi penelitian untuk kegiatan akadmis, penliti perlu mencari ratio legis dan dasar ontologis lahirnya undang-undang tersebut sehingga peneliti mampu menangkap kandungan filosofi yang terdapat dalam undang- undang itu dan dapat menyimpukan mengenai ada atau tidaknya benturan filosofis antara undang-undang dengan isu yang dihadapi. b. Pendekatan Kasus Case Approach Pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus- kasus yang berkaitan dengan isu yang telah mempunyai kekuatan tetap. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi atau reasoning yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai kepada suatu putusan. c. Pendekatan Konseptual Conceptual Approach 36 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penetlitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 118. 37 Johny Ibrahim, Loc.. Cit. hlm. 47. 38 Ibid. hlm. 53. 39 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Prenada Media, 2005, hlm. 93. 40 Ibid. hlm. 95. Universitas Sumatera Utara konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan sehingga dapat menjadi sandaran bagi peneliti dalam membangun argumentasi hukum terhadap isu yang dihadapi. 3. Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data dari data sekunder, pada penelitian hukum normatif, bahan pustaka merupakan data dasar yang dalam ilmu penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Adapun data sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut 41 a. Data sekunder pada umumnya ada dalam keadaan siap terbuat ready- made; : b. Bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan diisi oleh peneliti- peneliti terdahulu; dan c. Data sekunder dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat. Di dalam penelitian hukum data sekunder pada bidang hukum mencakup 42 a. Bahan Hukum Primer : Yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari : Norma atau kaidah dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Peraturan Dasar Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Peraturan- Perundang-undangan, Bahan hukum yang tidak dikodefikasikan seperti hukum adat, Yurisprudensi, Traktat, dan Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. b. Bahan Hukum Sekunder Yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan lain-lain. c. Bahan Hukum Tertier Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, contohnya kamus, ensikopledia, indeks kumulatif dan lain-lain. 41 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 24. 42 Ibid. hlm. 13. Universitas Sumatera Utara 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakan library research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari peraturan- perundang-undangan, putusan-putusan pengadilan, dokumen-dokumen pemerintah lainya, buku-buku koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel- arikel yang terdapat dalam jurnal, majalah, buletin yang diambil dari media cetak maupun eletronik. Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi 43 1. Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan; : 2. Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan; 3. Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia; 4. Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya; dan 5. Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita. 4. Analisis Data Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa dengan menggunakan metode survey dan metode deduksi. Metode survey yaitu usaha koleksi data dalam jumlah besar yang menyeluruh atas data yang terdiri dari 43 Atep Afia, Tata Tulis Karya Ilmiah dosen.narotama.ac.idwp-content...Modul-6-Studi- Kepustakaan-.doc [diakses 8 Mei 2014] Universitas Sumatera Utara peraturan-peraturan hukum positif yang berlaku di dalam suatu masyarakat, tidak hanya yang berupa perundang-undangan akan tetapi juga yang berupa keputusan- keputusan lembaga peradilan dalam menyelesaikan perkara in concreto. 44 Metode deduksi dikerjakan untuk menyimpulkan pengetahuan-pengetahuan kongkret mengenai kaidah yang benar dan tepat untuk diterapkan menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. 45 Bab IV : Bab IV akan membahas mengenai Pengaturan Sistem Pengawasan Hakim Konstitusi dan Perspektif Independesi Peradilan dan

G. Sistematika Penulisan