Klasifikasi Diabetes Melitus Diagnosis Diabetes Melitus

meningkat secara mengkhawatirkan dan biaya pengelolaannya pun menjadi 3 kali lipat termasuk biaya pemeriksaan laboratorium yang merupakan bagian penting dalam penanggulangan mortalitas dan morbiditas DM. Payne, 2002; Supartondo, et al. 1998.

2.1.1 Klasifikasi Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association ADA, 2013 diabetes dibagi menjadi 4 tipe utama, yaitu: Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2, Diabetes Gestasional dan Diabetes tipe spesifik akibat kondisi lain. Sedangkan menurut Perkeni 2011 klasifikasi DM dapat dibedakan menjadi: 1. Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut 1 Autoimun 2 Idiopatik 2. Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin 3. Tipe lain 1 Defek genetik fungsi sel beta 2 Defek genetik kerja insulin 3 Penyakit eksokrin pankreas 4 Endokrinopati 5 Karena obat atau zat kimia 6 Infeksi 7 Sebab imunologi yang jarang 8 Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM 4. Diabetes mellitus gestasional

2.1.2 Diagnosis Diabetes Melitus

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Penggunaan bahan darah utuh whole blood, vena, ataupun angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer. Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik DM seperti keluhan klasik DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita Perkeni, 2011. Menurut American Diabetes Association ADA, 2013, kriteria diagnosis diabetes mellitus meliputi satu dari beberapa tes laboratorium berikut: 1. Glukosa plasma puasa ≥ 7,0 mmolL ≥ 126 mgdL 2. Gejala klinis diabetes disertai dengan kadar glukosa darah acak ≥ 11,1 mmolL ≥ 200 mgdL 3. 2 jam setelah pemberian glukosa 75 g oral, kadar glukosa plasma ≥ 11,1 mmolL ≥ 200 mgdL 4. A1C ≥ 6,5

2.2 Kaki Diabetik